10

162 39 2
                                    

Tawa Jooheon meledak setelah mendengar perkataan Changkyun. 

"Terus kalau lo bukan Daniel, lo siapa? Hahaha!" Jooheon terus tertawa sambil memegangi perutnya sementara Changkyun menghela nafas pelan.

"Gue serius. Gue bukan Daniel. Gue saudara kembarnya Daniel."

"Sumpah, lo nge-prank gue begini amat sih."

"Gue enggak nge-prank. Gue Im Changkyun, kakak kembarnya Daniel."

"Gila! Lo sampe siapin nama segala."

"Lee Jooheon! Gue serius!"

Jooheon berusaha meredakan tawanya kemudian menatap ke arah Changkyun yang menatap serius ke arahnya.

"Lo... serius?"

Changkyun mengangguk kaku. "Iya. Gue Im Changkyun. Gue sama Daniel itu kembar dan gue lebih tua." Changkyun kembali menghela nafas pelan sebelum melanjutkan perkataannya. "Gue minta maaf sebelumnya. Setelah Daniel nolak lo, dia minta tolong ke gue buat tukeran peran sementara karena dia takut sama lo."

"Jadi... Lo beneran bukan Daniel?"

Changkyun mengangguk. "Iya, gue bukan Daniel."

"Kalian permainin gue?"

Changkyun langsung menggelengkan kepalanya. "Enggak gitu. Kita sama sekali enggak ada maksud untuk itu. Daniel cuma takut-"

Jooheon kembali tertawa namun kali ini tertawa miris yang entah kenapa membuat dada Changkyun terasa sesak mendengarnya.

"Kalian emang enggak ada niatan tapi kalian lakuin." Jooheon bangkit berdiri kemudian melangkah pegi meninggalkan taman tanpa mengatakan apapun pada Changkyun yang terlihat panik.

"Jooheon! Tunggu!"

Changkyun mengejar namun sayangnya Jooheon segera menghentikan taxi yang kebetulan lewat dan pergi meninggalkan Changkyun begitu saja.





***





Keesokan harinya, Changkyun berusaha untuk menemui Jooheon dan mengajaknya berbicara. Changkyun belum menceritakan masalah ini kepada Daniel karena takut adiknya itu berpikir berlebihan. Changkyun hanya ingin menyelesaikan permasalahannya dengan Jooheon terlebih dulu sebelum memberitahu Daniel.

Changkyun menunggu di dalam mobil dan matanya langsung berbinar ketika melihat mobil milik Jooheon memasuki area sekolah. Pemuda manis itu segera turun dari mobil dan menunggu Jooheon.

"Jooheon!"

Jooheon yang baru saja turun dari mobil hanya melirik sekilas ke arah Changkyun sebelum melanjutkan langkahnya memasuki gedung sekolah. Changkyun pun tidak menyerah. Pemuda manis itu lantas mengejar Jooheon dan mensejajarkan langkahnya dengan pemuda Lee itu.

"Jooheon, dengerin dulu!"

Jooheon berpura-pura tuli dan terus melangkah membuat Changkyun merasa kesal karena diabaikan. Pemuda manis itu kemudian melangkah lebih cepat dan berhenti di depan Jooheon sambil merentangkan kedua tangannya.

"Minggir."

"Enggak! Yang kemarin itu belom selesai!"

"Bagi gue udah selesai, jadi sekarang mending lo minggir."

Changkyun tetap bersikeras tidak mau menyingkir membuat Jooheon jengah. Pemuda Lee itu lantas berjalan mendekat kemudian mendorong tubuh Changkyun dengan cukup keras hingga pemuda manis itu terjatuh dan tanpa merasa bersalah, Jooheon melanjutkan langkahnya.

"Lo kekanakan tau enggak?!"

Langkah Jooheon otomatis berhenti dan pemuda Lee itu berbalik menatap tajam ke arah Changkyun. "Gue yang kekanakan? Bukannya kalian yang kekanakan?"

Changkyun membuka mulutnya namun detik berikutnya tidak ada kata-kata yang bisa ia ucapkan, di dalam hati membenarkan ucapan Jooheon. Tidak seharusnya Changkyun menuruti permintaan Daniel untuk bertukar peran. Seharusnya ia memaksa Daniel untuk bercerita dan memberikan solusi yang lebih baik, bukannya bertukar peran seperti ini dan terkesan mempermainkan perasaan Jooheon.

Changkyun menghela nafas kemudian bangkit berdiri dan berjalan mendekati Jooheon. "Lo bener. Gue yang kekanakan. Lo boleh mukul gue atau caci maki gue, tapi please. Jangan sakitin Daniel."

"Gue enggak bisa janji untuk yang itu."

Changkyun mengepalkan tangannya erat. Pemuda manis itu tidak akan membiarkan Jooheon menyakiti Daniel.

"Kalau gitu, lo bebas ngelakuin apapun ke gue, tapi jangan pernah sentuh Daniel sedikitpun."

Jooheon tersenyum miring yang membuat Changkyun menyesali keputusannya yang gegabah. Tapi tidak masalah, lebih baik ia yang menanggung akibatnya sendirian daripada harus melibatkan Daniel lebih jauh.

"Okay, deal."

Switch (Jookyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang