"Astaga Minhyun! Ngagetin aja!" Sungut Changkyun ketika Minhyun memekik girang sambil menatap ponselnya. Kegiatannya membaca buku menjadi terganggu karena terkejut mendengar suara Minhyun.
"Hehe~ maaf~ Abisnya kaget. Hyunbin bilang mau otw ke sini."
"Hyunbin? Pacar lo itu? Yang badannya tinggi kayak tiang listrik?"
Minhyun mengangguk. "Iya yang itu."
"Serius dia mau kesini?"
"Iya. Ini, sama dia bilang gini. Bilangin ke Changkyun, ada yang kangen sama dia."
"Hah?" Changkyun menatap bingung ke arah Minhyun. "Pacar lo sehat kan?"
"Tadi siang sih masih sehat kok Kyun. Kenapa emang?" Tanya Minhyun sambil berkedip dengan polosnya membuat Changkyun menggelengkan kepalanya.
"Gapapa, gapapa. Bilangin aja ke pacar lo itu, semoga cepet sembuh."
"Okay~" Dan Minhyun benar-benar dengan polosnya menyampaikan perkataan Changkyun kepada Hyunbin.
***
"Lo kok bisa disini?"
Changkyun tentu saja terkejut. Beberapa menit setelah Minhyun berpamitan untuk menemui Hyunbin, tiba-tiba pintu kamarnya diketuk dan ketika Changkyun membuka pintu, ada sosok Jooheon yang berdiri di depan kamarnya.
"Nganterin adek gue ketemu pacarnya."
"Bentar." Changkyun memiringkan kepalanya. "Adek lo? Hyunbin adek lo?"
Jooheon mengangguk santai. "Iya, dia adek gue. Pacarnya si Minhyun."
"Terus, kalian kok bisa ke sini?"
"Naik mobil lah, pinter." Jawab Jooheon sambil menyentil kening Changkyun pelan. "Lo sibuk banget? Sampe chat gue gak dibales."
"Oh. Itu nomer lo? Gak gue bales soalnya gue gak tahu kalau itu nomer lo. Gue kirain orang iseng." Jawab Changkyun sambil berjalan masuk ke dalam kamarnya, membiarkan Jooheon mengikuti di belakangnya.
"Sekarang udah tahu kan kalau itu nomer gue?"
TING!
Jooheon melihat ponselnya yang baru saja berbunyi dan sontak tersenyum lebar karena Changkyun membalas pesannya.
"Udah gue bales kan?"
Jooheon menoleh ke arah Changkyun yang kini menatapnya sambil menggoyangkan ponsel yang berada di tangannya. Jooheon pun mengangguk puas lalu duduk di ujung kasur milik Minhyun, berhadapan dengan Changkyun.
"Hari ini Daniel udah balik ke sekolah."
"Iya."
"Lo gak ngapa-ngapain adek gue kan?" Tanya Changkyun dengan tatapan menyelidik.
"Gue apa-apain adek lo juga mana lo ngerti?"
"Lo udah janji!"
"Iya, iya, berisik! Gue gak apa-apain Daniel, tenang aja."
Changkyun menghela nafas lega. "Awas aja lo sampe ngapa-ngapain Daniel."
"Iya bawel. Lo kenapa juga ikut pelatihan gak kasih tahu gue?"
"Daniel lupa kasih tahu gue, baru ngomong tadi malem. Jadi ya gue mana sempat kasih tahu lo." Jawab Changkyun sambil kembali mengambil bukunya namun pemuda manis itu berdecak ketika Jooheon malah mengambil bukunya.
"Balikin gak?"
"Gue disini tapi lo malah baca buku?"
"Ck! Ya udah lo maunya apa?"
Jooheon pun tersenyum lebar kemudian bangkit berdiri lalu mengulurkan tangannya ke arah Changkyun.
"Jalan-jalan yuk!"
***
"Jadi kakak kamu suka sama Changkyun?"
Hyunbin mengangguk antusias.
"Iya, makanya jangan buru-buru balik ke kamar ya? Kasih mereka waktu gitu buat pdkt."
Minhyun tertawa pelan kemudian mengangguk. "Kalau butuh bantuan, bilang ya."
Kali ini, Hyunbin yang mengangguk. "Tapi sayang," Hyunbin tiba-tiba menangkup pipi Minhyun. "Pipi kamu kok kurusan sih?"
"Apaan? Aku aja baru pelatihan hari ini lho Bin. Modus kan? Bilang aja kepengen pegang-pegang pipi aku."
Hyunbin tertawa sambil mengusap pipi Minhyun dengan sayang. "Tahu aja sih. Baru sehari kamu tinggal pelatihan tapi aku udah kangen banget." Hyunbin kemudian beralih untuk memeluk Minhyun dengan erat.
"Gombal banget." Balas Minhyun sambil membalas pelukan erat Hyunbin, menenggelamkan wajahnya yang merona di dada kekasihnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Switch (Jookyun)
Short Storyini semua karena permintaan adik kembarnya yang aneh tapi nyata.