1

292 48 4
                                    

Im Changkyun dan Im Daniel adalah kembar identik. Keduanya benar-benar mirip bagaikan pinang dibelah dua, bahkan kedua orang tua mereka pun terkadang masih salah menebak apabila tidak fokus.

Im Changkyun lahir 15 menit lebih dulu dibanding Im Daniel, membuat Changkyun dilabeli dengan status kakak. Menjadi putra sulung di keluarga Im membuat Changkyun berlaku seperti layaknya anak tertua, selalu melindungi dan menjaga adiknya, membanggakan orang tua mereka dengan prestasinya. Intinya, Changkyun hanya ingin terlihat seperti anak tertua yang sempurna di mata orang tua dan juga adiknya.

Im Daniel, sang adik, seperti layaknya anak bungsu pada umumnya, selalu bermanja kepada orang tua mereka -terutama sang mama- dan tentu saja pada sang kakak. Kepintarannya pun sama dengan Changkyun, hanya saja Daniel tidak terlalu suka belajar keras seperti apa yang Changkyun lakukan. Ah, dan satu lagi, Daniel itu suka melakukan hal-hal yang mengejutkan.

Contohnya ya... Ini...

Tiba-tiba meminta Changkyun bertukar peran dengannya padahal mereka bersekolah di tempat yang berbeda -keduanya sendiri yang meminta kepada orang tua mereka untuk disekolahkan di tempat yang berbeda-.

Bukankah sangat aneh?

Dan insting Changkyun sebagai anak tertua mengatakan bahwa adiknya itu pasti memiliki masalah di sekolahnya yang tidak diceritakan padanya dan juga orang tua mereka.

Jika Daniel tidak ingin mengatakannya maka Changkyun akan mencari tahu sendiri kebenarannya.


***

Changkyun mengendarai Hyundai Palisade putih milik Daniel sementara Daniel membawa yang berwarna hitam milik Changkyun. Keduanya mendapatkan mobil itu ketika mereka berulang tahun yang ke-17 bulan Januari kemarin.

Memasuki area sekolah Daniel yang jaraknya memang sedikit lebih jauh dari rumahnya -dibandingkan dengan sekilah Changkyun yang lebih dekat dari rumah- Changkyun kemudian memarkirkan mobil milik adiknya itu dengan hati-hati di bawah sebuah pohon rindang yang bisa dipastikan bisa melindungi mobil berwarna putih itu dari panasnya matahari.

Changkyun mematikan mesin mobilnya kemudian turun lalu membenarkan jas yang ia kenakan sebelum mengambil tasnya yang berada di kursi penumpang dan terakhir mengunci mobilnya.

Belum sampai 10 langkah berjalan, tiba-tiba saja dari belakang, ada seseorang yang dengan sengaja menabrakkan pundaknya pada pundak Changkyun, membuat kunci mobil yang berada di tangannya terjatuh dan orang yang menabraknya tadi malah dengan sengaja menginjak gantungan kunci yang menggantung di kunci mobil milik Daniel, gantungan kunci yang khusus Changkyun pesan sebagai hadiah natalnya untuk Daniel tahun kemarin.

Changkyun menggeram pelan sebelum akhirnya menegur orang yang menabraknya.

"Berhenti di situ!"

Orang itu berhenti diiringi bisikan-bisikan siswa yang mulai berdatangan. Changkyun mengabaikan bisikan-bisikan di sekitarnya, membungkuk sedikit untuk mengambil kunci mobilnya, meninggalkan gantungan resin berbentuk inisial 'D' dengan motif marble hitam emas yang kini sudah menjadi serpihan itu di atas tanah, lalu menghampiri orang yang telah menabraknya itu.

"Cepet minta maaf!"

"Buat apa?" Tanya orang itu dengan wajah angkuhnya.

"Lo sengaja nabrak gue terus nginjek gantungan kunci gue!" Changkyun menyipitkan matanya, berusaha membaca name tag milik orang di hadapannya. "Lee Jooheon."

"Gue emang sengaja, jadi buat apa gue minta maaf?" Lee Jooheon tersenyum miring kemudian berlalu dari sana setelah membisikkan sesuatu di telinga Changkyun yang membuatnya mengepalkan tangannya erat.

"Neraka lo baru aja dimulai, Im Daniel. Hari ini cuma gantungan kunci yang gue rusak, besok-besok gue bakal ngerusak semua yang ada sama lo."

Dengan nafas memburu, Changkyun menyusul Jooheon, membalikkan tubuh yang lebih tinggi dengan sekali hentakan kemudian mencengkram kerah seragam Jooheon sebelum melayangkan sebuah pukulan ke pipi yang lebih tinggi.

"Bajingan!"

Tentu saja Changkyun marah besar! Tidak ada seorangpun yang boleh mengusik kehidupan adiknya, termasuk manusia bernama Lee Jooheon yang saat ini sedang medesis pelan sambil mengusap pipinya yang terasa panas akibat pukulan Changkyun.

"Jangan pernah ganggu D-" Changkyun mendengus pelan, hampir saja mengucap nama Daniel. "Jangan pernah ganggu gue lagi atau lo bakal terima akibatnya!"

Dan dengan itu, Changkyun pun berjalan meninggalkan Jooheon yang hanya bisa memandangi punggung sempit itu sambil mengumpat pelan.

***

"Gila! Lo kesurupan apa gimana sih??"

Changkyun menatap Dino, teman Daniel yang lumayan sering adiknya ceritakan padanya.

"Emang kenapa sih?" Tanya Changkyun sambil memiringkan kepalanya bingung.

"Lo amnesia? Jumat kemarin lo nolak Jooheon di depan umum! Lo nolak anak yang punya sekolah dan bikin dia malu! Dan hari ini lo nonjok dia juga di depan umum!"

Changkyun sontak memejamkan matanya kemudian memijat pelipisnya pelan. Jadi ini alasan Daniel memintanya untuk bertukar posisi?

"Jadi karena dia malu, dia bully gue?"

Dino mengangguk. "Lo kayak gak tau dia aja. Dia kan emang gitu, preman sekolah."

Dan Changkyun semakin dibuat kebingungan.

Kenapa juga adiknya itu bisa sampai disukai oleh seorang preman sekolah seperti Lee Jooheon?

Switch (Jookyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang