[preface]

9.9K 457 185
                                    

Di sebuah ruang keluarga yang bernuansa mewah dan elegan itu, sang Mamah mengumpulkan semua anggota keluarganya disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah ruang keluarga yang bernuansa mewah dan elegan itu, sang Mamah mengumpulkan semua anggota keluarganya disana. Raut bingung terpatri di wajah tampan masing-masing sang anak, bahkan sang kepala keluarga yang terbiasa melemparkan lelucon itu pun mendadak terdiam kalem disamping sang istri.

"Udah kumpul semua kan?" tanya Mamah menatap satu persatu wajah yang ada di depannya.

Serempak mereka mengangguk.

"Ini kita dikumpulin mau ngapain sih, Mah?" Si bontot yang tak bisa menahan rasa keponya pun bertanya.

"Lo abis ngelakuin kesalahan ya, Jek?" cetus Jimin menyenggol lengan Jeka yang duduk disampingnya.

"Apa-apaan lo! itu mah elu kali, bang. enak aja main nuduh!!" seru Jeka tak terima.

"Oh ... apa jangan-jangan elu ya, gyu? dua hari yang lalu kan elu abis keciduk sama mamah lagi ngobok-ngobok akuarium Papih," ucap Jimin berganti menuduh sang adik bontot.

Beomgyu mendelik. "UDAH BASII KALII, BANG!"

"Lo berdua diem dulu, itu muka mamah udah keruh kek kobokan lele papih," sahut Vian cepat sambil melemparkan bantal sofa kepada keduanya untuk segera diam.

"Oke mah lanjut," ucap Vian melempar senyum polos pada sang Mamah.

Sementara sang Papih dan Abang Tertua mereka menahan nafas mendengar ucapan Vian yang sembrono itu.

Hadeuh, capek gue capek punya anak bloon kaya Vian. ucap sang Papih dalam hati, yang ia yakinin seribu persen sehabis kelar ini sang istri akan mengurus dompetnya untuk perawatan ke salon.

"Mamah punya kabar baik buat kalian yuhuuuuu!"

Semuanya orang yang ada di ruangan itu terlihat bingung sekaligus penasaran terkecuali sang Papih yang tidak menunjukkan ekspresi apapun di wajahnya selain wajah mengantuk.

"WOWW PAAN TUUU??" Beomgyu melesat mendekati sang Mamah lalu duduk di tengah-tengah kedua orang tuanya dengan heboh.

"Jangan-jangan Mamah mau beliin Jeka mobil baru yaa?" ucap Jeka tak kalah heboh sambil berdiri dari duduknya.

"Dih lo baru satu bulan yang lalu beli mobil baru ya njing, gantian lah gue." tukas Beomgyu tak terima.

Mamah menggeleng cepat. "Kalau Itu mah urusannya sama Papih."

"Terus kabar baiknya apa, Mah?" kali ini Jinan yang bicara. Ia, menarik Jeka yang berdiri itu untuk duduk kembali ke tempatnya.

Dari raut wajah Mamah yang begitu berseri-seri, Jinan yakin sesuatu akan terjadi di keluarga ini.

"Kalian bakal punya adik lagi."

Hening.

Tak ada satupun yang mengeluarkan suara. Semuanya menatap sang Mamah dengan tatapan terkejut begitupun dengan Beomgyu yang mulutnya sudah menganga lebar.

8's BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang