tetangga baru

1.2K 115 10
                                    

"Heh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Heh."

Naurie yang lagi duduk santai menyedot susu kotak rasa pisang di pinggir lapangan melirik. Tak merespon saat Loryn melemparnya dengan botol aqua kosong.

"Tadi ada yang nyariin."

Naurie mengidikan bahunya, tapi masih anteng menyedot susu kotaknya. "Palingan juga mau minta kontaknya bang Vian, males ah. Suruh cari sendiri aja."

Loryn mengernyit, mencoba mencerna ucapan itu. "Ck, bukan kakel kayaknya."

"Terus siapa? Kalau temen kelasanku kayaknya nggak mungkin banget. Mereka aja Jijik liat aku di sana." Naurie tersenyum tipis seraya memperbaiki posisi duduknya. "Apa Ibam ya? Tapi tumben tuu anak tau diri. Biasanya harus Nau datangin kelasnya dulu baru dia mau bayar utang." katanya kini jadi mengomel.

"Bukan ege," kata Loryn jadi gemas. "Itu abang lo yang seleb."

Naurie tersentak. Matanya kini membelalak membuat gadis itu jadi seperti ingin melahap Loryn bulat-bulat. "Ha? Bang Jeka?"

"Hm," Loryn mengangguk begitu aja.

"Terus abangku sekarang dimana?"

"Waktu gue nganterin buku sih masih ada diruang guru. Gatau deh sekarang, coba aja lo susulin sana."

Naurie mendesah dan merapatkan bibir. "Enggak deh, biarin aja."

"Hm, gue paham pasti lo takut jadi omongan warga sekolah lagi ya? Makanya lo nggak mau nyusulin abang lo yang tampan rupawan itu iya, kan?"

Baru aja Naurie hendak membuka mulut menjawab pertanyaan Loryn. Suara peluit terdengar mengejutkan semua murid yang ada di lapangan, termasuk Naurie dan Loryn. Naurie kelabakan memasuki susu kotak dan botol aqua kosong itu ke dalam Tote bag milik Loryn.

Loryn mengumpat, menabok sesaat Naurie yang seenak udelnya memasukan sampah tersebut ke dalam Tote bagnya membuat Naurie tertawa dan berlari kecil menghindari amukan Loryn.

Beberapa murid yang berada di pinggir lapangan segera berbaris rapi begitu mendengar instruksi Pak Wuzi untuk berkumpul membuat barisan. Karena Minggu kemarin mereka udah mempelajari materinya maka hari akan melakukan praktek bersama-sama.

Kebetulan jadwal olahraga hari ini di gabung dengan kelas 10 IPS 5. Yang dimana ini pertama kalinya kelas Naurie di gabung dengan kelas lain. Rasanya jadi dua kali lipat lebih ramai dari biasanya, pak Wuzi bahkan sampai ngomong pake speaker biar kedengaran jelas oleh para murid.

Keributan yang agak menganggu suasana siang itu membuat Naurie menoleh. Dia melongok, melihat barisan IPS nampak rusuh kecil.

Penjelasan Pak Wuzi mengenai materi hari ini sempat berhenti. Pak Wuzi juga mulai berjalan kearah barisan cowok. Raut wajahnya Pak Wuzi terlihat gregetan dengan tingkah badung anak IPS. Sebenarnya udah nggak kaget lagi sih dengan tingkah laku anak-anak IPS yang tak karuan itu.

8's BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang