Hari ini Jakarta panas luar biasa. Bukan berarti biasanya nggak panas, tapi hari ini rasanya lebih panas dari hari biasanya. Bahkan Jeka yang baru selesai sholat zuhur berjamaah di mushola kampus pun memutuskan untuk berteduh lebih lama disana bersama dengan Galang dan Dhika.
Panasnya itu baru benar-benar terasa ketika udah di luar. Matahari rasanya langsung menyorot ke kepala.
"Gue entar kalo mati maunya masuk surga," kata Dhika sambil melojorkan kakinya dan merapihkan rambutnya yang setengah basah itu.
Jeka sontak menurunkan ponselnya dan menatap Dhika. "Ya lo pikir emang ada orang yang mau masuk neraka? Jakarta hari ini panasnya belum kaya neraka tapi orang-orang udah pada ngeluh."
"Tanya dong kenapa gue mau masuk surga," ucap Dhika lagi.
"Males."
Beralih, Dhika menatap Galang yang dari tadi berdiri di depan kipas angin mushola. Cowok itu tengah cari kesejukan sambil minum es cekek yang dia beli diwarung depan kampus, "Lang, tanya dong."
"Kenapa? lo pengen ketemu bidadari? Ya kalo itu gue juga pengen lah," ucap Galang.
"Itu salah satunya sih, tapi yang ini gue bener-bener penasaran soalnya kalo disurga itu semuanya halal kan?" Dhika nyengir kuda. "Gue mau nyobain daging babi."
"Untung gue nggak nanggepin," ucap Jeka malas.
Sementara Galang hampir aja akan mengumpat namun urung. Soalnya dia langsung sadar lagi di mushola. "Motivasi lo untuk masuk surga perlu dikembangin lagi. Udah lah jangan ajak ngomong gue lagi, gue lagi betmut."
"Emang lo pada nggak ngiler apa denger cerita Kenath yang kemarin abis party. Dia juga bilang kan kalo daging babi lebih enak dari daging sapi. Gue juga mau lah nyobain, tapi kan haram buat kita mah. Sholat gue 40 hari nggak akan diterima kalo icip-icip yang haram di dunia."
"Sosoan lo padahal sholat aja belum 5 waktu."
Dhika langsung istighfar begitu sadar apa yang dikatakan Jeka ada benarnya.
"Tau anjir lo nggak ada adab banget dimushola malah ngomongin babi," Galang berjalan keluar untuk membuang sampah plastik bekas minumannya abis itu balik lagi masuk dan rebahan. "Bocah-bocah masih pada lama nggak sih. Gue udah laper banget buset," keluhnya.
Jeka mengangkat bahunya. Bocah-bocah yang dimaksud oleh Galang adalah Chika, Kenath, Yogi dan Evan. Hari ini rencananya mereka mau main ke apartemen Evan namun ternyata si tuan rumahnya masih ada jadwal kelas. Maka dari itu mereka memilih menunggu di mushola dari pada harus menunggu diparkiran ditengah-tengah teriknya sinar matahari.
"Apa kita mau duluan aja?"
"Masih panas bego gue pake motor soalnya," balas Galang. "Nanti gue makin item dong."
"Yaudah motor lo tinggalin sini aja terus kita nebeng mobil Jeka," kata Dhika.
"Terus besok gue ke kampusnya naik apaan?"
"Burok," sahut Dhika asal. "Ya minta tebengan lagi lah tiap hari mobil si Jeka kosong noh kita nebeng lagi aja."
Jeka langsung menoyor kepala Dhika. "Keseringan dikasih tumpangan jadi ngelunjak ya lo, besok lo ngesot aja jangan nebeng gue."
Setelah berdebat cukup panjang akhirnya ketiganya memutuskan untuk tetap dimushola dan menunggu sampai setengah kawan seperbangsatan datang. Ya, lebih tepatnya mereka mager aja sih buat jalan ke parkiran.
🖇️🖇️🖇️
"NERAKA BOCOR, NERAKA BOCOR!"Beomgyu datang-datang berteriak menghebohkan satu rumah sambil melepas kemeja luarannya dan hanya mengenakan kaos oblong. Bahkan masih mengenakan tasnya, Beomgyu langsung nyelenong ke dapur untuk mengambil jus jeruk kemasan.
Mamah dan para pelayan yang juga ada di dapur sampai terkejut dengan kehebohan yang dibuat oleh Beomgyu.
"Kamu kenapa bang datang-datang teriak kaya orang kesurupan?" tanya Mamah panik.
Setelah meneguk setengah jusnya, Beomgyu menjawab. "Panas mah, diluar panas banget ih nyesel aku berangkat ke kampus pake motor."
"Ya ampun bang kirain apaan bikin panik aja."
"Serius mah muka abang rasanya kaya kebakar, ini neraka beneran bocor kali ya makin siang kok makin panas," sahut Beomgyu.
"Hush, sembarangan!" Mamah melototi Beomgyu. "Udah sana kalo gerah langsung mandi abis itu sholat."
Beomgyu mengangguk patuh dan langsung menuju ke kamarnya yang ada di lantai 3. Saat akan memasuki lift Beomgyu malah berpapasan dengan Naurie yang baru pulang sekolah.
Namun yang membuatnya bingung adalah ekspresi wajah gadis itu yang terlihat murung. Baru kali ini dia liat Naurie terlihat tak bersemangat, biasanya gadis itu selalu ceria dalam situasi apapun. Beomgyu nggak ngerti kenapa bocil satu itu pulang-pulang pasang muka begitu, apakah ada sesuatu yang baru saja terjadi?
Naurie bahkan nggak menyapanya seperti biasa dan malah berlalu begitu aja memasuki lift. Beomgyu tercengang, namun mencoba menetralkan ekspresinya kembali dan menyusul masuk.
"Parah banget lo anggap gue patung ya main lewat aja. Jadi junior itu nggak boleh songong sapa senior dong!"
"Muka abang ngebosenin jadi aku males nyapa," sahut Naurie.
Beomgyu melotot tak terima dan berkacak pinggang. "Wah bener-bener elu nyari ribut muka ganteng gini dibilang ngebosenin," pekiknya. Sedangkan Naurie mendelik sesaat lalu melengos tak peduli.
Terus akhirnya keduanya diem-dieman kayak orang lagi musuhan bahkan didukung dengan jarak keduanya yang jauh-jauhan. Berhubung Beomgyu anaknya sangat aktif bertanya jadi dia pun melontarkan pertanyaan pada Naurie.
"Lo pulang dijemput siapa tadi?"
"Bang Namjoon."
"Terus bang Namjoon mana? Kok nggak ikut masuk?"
"Gatau."
"Lo abis putus cinta ya?"
Naurie menoleh terkejut. "Kok abang tau sih? Ketara banget ya?"
Mendengar jawaban gadis itu yang diluar dugaannya justru malah membuatnya terkena serangan jantung mendadak.
Padahal kan awalnya Beomgyu cuman bercanda.
Karena setelah itu pintu lift terbuka. Naurie langsung menarik Beomgyu keluar.
"Anying lo serius punya cowok?!" seru Beomgyu.
"Abang ish suaranya kecilin nanti kalo ada yang denger gimana."
"Bodoamat biar abang elu yang lain juga denger." sahut Beomgyu sambil bersedekap. "Lo ngelangkahin gue namanya. Gue aja masih jomblo masa lo udah punya cowok sih nggak bisa gitu dong!" protesnya.
Naurie mengerutkan dahinya. "Aku nggak ada bilang kalo aku punya pacar."
"Bagus masih kecil udah pacar-pacaran sini kalian ikut gue!"
Sontak Beomgyu dan Naurie menoleh kearah suara tersebut. Seketika mata keduanya membulat sempurna.
Tidaaaaak!
Jerit Naurie dalam hati.
🖇️🖇️🖇️
gatau bingung mau bilang apa soalnya gue merasa bersalah karna 2 minggu gak update hiksrot 😔😔😔😔🥹🥹🥹🥲💨💃💃
KAMU SEDANG MEMBACA
8's Brothers
FanfictionNaurie merasa ini cuma mimpi. Bagaimana bisa tiba-tiba dia jadi orang kaya dalam semalem dan memiliki 8 kakak laki-laki yang super duper tampan seperti artis papan atas? kalau ini bukan mimpi, berarti dia lagi halusinasi. ──agustus 2O22' [12/01/23]...