Kehadiran adik-adik sekaligus sepupu Jinan ke kantor menjadi perbincangan hangat dikantor. kali ini mereka bukan membahas ketampanan dari adik-adiknya Jinan, melainkan banyak yang bertanya-tanya siapa gadis yang Jhope gandeng. Mungkin jika mereka semua tau gadis itu anak angkat dari bos mereka, pasti mereka akan heboh. Lebih heboh dari sekarang.
"Ini semua gara-gara lo, Jek!" tuduh Vian kejam.
Orang yang dituduh oleh Vian adalah Jeka. Gara-gara Jeka, dia gagal mendapatkan surprise.
Setelah mendengarkan kronologi-nya dari Caca, Vian jadi dongkol sama Jeka. Sedangkan sang pelaku yang telah membawa mereka salah masuk lift malah sedang asik-asikan mencomoti kue bersama Eno.
"Mana ada surprise nggak berkesan gini." dengusnya.
Caca memutar matanya jengah, kemudian memandang Jinan. "Ya ini sih salah bang Jinan. Harusnya pura-pura nggak liat aja, bukannya malah nyapa kita."
"Sekalipun gue enggak ngomong, pasti kalian bakal tetap liat gue di dalam lift."
"Kok gue bisa enggak nyadar bang Jinan ada disana sih?" ucap Jeka.
"Elo sibuk teriak-teriak nggak jelas." Jinan melirik Eno sekilas. "Tapi Eno liat gue kok di lift."
"Dasar sempak Firaun! Kenapa lo cuman diem aja sih kalo udah tau ada bang Jinan di lift?" kali ini Caca menyeletuk sewot kepada kembarannya.
"Ya kalo gue bilang juga percuma orang bang Jinan udah liat kita duluan makanya gue milih diem." elak Eno.
Apa yang barusan dikatakan oleh Eno memang benar. Tapi jauh sebelum insiden tersebut, Jinan yang posisinya saat itu baru pulang rapat nggak sengaja ngeliat mobil Jimin di jalan. Begitu dia ikuti ternyata memasuki kawasan kantor, namun dia enggak berpikir yang gimana-gimana karena sebelumnya pun Jimin memang sering main ke kantor jadi enggak ada yang perlu dicurigai olehnya.
"Anjir dong berarti gue kagak ada tiup lilin nih?"
"Enggak ada, pusing gue. Ngomongin surprise nggak beres-beres dari tadi." keluh Jhope. "Udah sekarang mending langsung kasihin aja bang kadonya, gausah pake kejutan-kejutan."
Mata Vian berbinar-binar melihat Yooga mengeluarkan sebuah kartu dari dompetnya. "Lo mau kasih gue black card milik lo bang?"
"Ngimpi aja sono lo, dodol." Jeka mendorong pundak Vian nggak santai.
Vian mengernyitkan keningnya dan baru menyadari bahwa kartu tersebut adalah kartu akses apartemen mewah milik Yooga yang selalu dia palak, tapi nggak pernah berhasil.
Namun sekarang Yooga memberikan apartemen tersebut secara sukarela untuk dirinya. Sebuah keajaiban yang ditunggu-tunggu, Vian langsung pura-pura menyusut air matanya.
"Serius ini bang apartemen yang di Jamais buat gue? Duh, jadi enak hehehe." ucap Vian begitu kartu ada ditangannya disertai cengiran.
Yooga menguman pelan dengan wajah datar. "Dirawat yang bener jangan pake buat macem-macem," ingatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
8's Brothers
FanfictionNaurie merasa ini cuma mimpi. Bagaimana bisa tiba-tiba dia jadi orang kaya dalam semalem dan memiliki 8 kakak laki-laki yang super duper tampan seperti artis papan atas? kalau ini bukan mimpi, berarti dia lagi halusinasi. ──agustus 2O22' [12/01/23]...