Tiga Minggu udah Mamah dan Papih meninggalkan rumah dan saat ini kedua orang tua mereka sedang on the way balik, dijemput oleh Jinan dari bandara.
Namun dua bocil Beomgyu dan Naurie malah pengen ikut. Mau nggak mau Jinan akhirnya menyuruh Rion untuk menyiapkan mobil lain yang nantinya untuk menyimpan barang-barang khusus seperti koper dan lainnya.
"Jek, disuruh mamah ambil pempek ke rumahnya bu Naya katanya pesanan si mamah." Jhope memberikan kunci motornya ke Jeka yang baru aja duduk di kursi meja makan untuk mencicipi lontong padang buatan si mbok.
"Gue baru duduk bang, ya ampun. Udah siap banget ini nyeruput kuah." protes Jeka pada Jhope yang duduk di sampingnya tengah menimbang-nimbang antara makan lontong atau sereal.
"Gue aja yang ambil sini bang! Ah tapi kan gue mau pergi ya lupa," kata Beomgyu basa-basi busuk.
Jeka melirik Beomgyu sekilas. "Bacot ah males gue."
Jhope tertawa. "Lo beneran ikut ngejemput mamah, Gyu?" tanyanya pada Beomgyu sembari mengambil beberapa mangkuk dan sendok garpu. Akhirnya dia juga tergoda untuk menyicipi sayur lontong buatannya mbok.
"Iya, jadi atuh bang. Kalo nggak jadi nggak mungkin gue serapih ini," jawab Beomgyu.
"Emang hari ini lo nggak ada kelas?"
Jhope memberikan mangkuk kepada Beomgyu, dia juga meletakkan di meja Jeka yang orangnya sedang ke kamar mengambil jaket.
"Ada, kelas sore. Tapi jam-jam segitu jam rawan ngantuk keknya gue bakal skip aja dah."
"Gaya banget lo skap skip kelas. Ketahuan Namjoon mampus lo," tegur Jhope sambil menuangkan sayur lontong ke mangkuk.
Beomgyu jadi memanyunkan bibir. "Ya, usahain jangan sampai ketahuan lah, bang."
"Waduh ada yang mau skip kelas nih...."
Vian tiba-tiba datang dengan pakaian lengkap dengan tas punggung yang tersampir di pundaknya.
"Asu!" Beomgyu melotot panik. "Lo denger bang?"
"Denger lah, mau skip kan lo? Sama kok gue juga hehehe." kata Vian menyeringai.
Beomgyu yang udah was-was dengan kemunculan Vian mendadak ingin menendang cowok itu, begitu tau ternyata dia juga skip mata kuliah hari ini.
"Kampret lo bang!"
"Gue ambil pempek dulu, sisain gue lontongnya!" Teriak Jeka yang masuk ke dalam dapur untuk ambil susu pisang lalu keluar lagi.
"Haha Lagian lo panik amat, Gyu. Kalo mau bolos ya bolos aja kali, sesekali mah gapapa asal jangan keseringan. Takutnya giliran nanti lo ada urgent kan lo jadi nggak kelimpungan," ujar Vian.
"Nah itu dengerin bae-bae, Gyu." kata Jhope, kemudian dia menyuapkan sayur lontongnya.
"Iyee, bang." sahut Beomgyu pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
8's Brothers
FanfictionNaurie merasa ini cuma mimpi. Bagaimana bisa tiba-tiba dia jadi orang kaya dalam semalem dan memiliki 8 kakak laki-laki yang super duper tampan seperti artis papan atas? kalau ini bukan mimpi, berarti dia lagi halusinasi. ──agustus 2O22' [12/01/23]...