Yooga duduk di sofa memandangi Naurie yang saat ini terlihat takut dan menundukkan kepalanya. Sedangkan Beomgyu justru sebaliknya yang malah tiduran dikasur milik Yooga sambil bermain game di ponselnya.
Mau heran tapi ini Beomgyu, yang emang selalu songong dan kurang ajar kepada abang-abangnya. Disaat yang lain duduk dia malah rebahan dengan sepatu yang belum dilepas, coba bayangin kurang sabar apa lagi coba dia sebagai abang.
Yooga juga nggak bisa marah karena percuma Beomgyu itu sama sekali nggak ada takutnya kalau sama dia, tapi giliran sama Namjoon itu anak bakal langsung nurut.
"Siapa yang ngajarin kalian buat pacaran?" tanya Yooga datar.
"Gue mah kagak bang Naurie noh yang pacaran," sahut Beomgyu tanpa mengalihkan tatapannya dari ponselnya. "Tadi dia bilang lagi putus cinta."
Yooga mengangkat sebelah alisnya menatap Naurie. "Beneran, Nau?"
Naurie sontak mendongak dan menggelengkan kepalanya cepat. "Enggak bang itu nggak bener. Sumpah Nau sama sekali nggak punya pacar," ucapnya.
"Halah boong banget," timpal Beomgyu. "Lo pulang-pulang pasang muka murung apa itu namanya kalo bukan lagi putus cinta hah?"
"Bang Gyu pakar ekspresi kah? Kok sotau banget sih."
"Kalo iya emang kenapa lo mau jadi murid gue?"
"Dih males bangett!" seru Naurie sinis.
Beomgyu baru aja ingin membalas perkataan Naurie tiba-tiba mendapati panggilan masuk dari sang Mamah membuatnya langsung teringat akan perintahnya.
"Mampus gue lupa belum sholat pasti abis nih gue kena damprat ibu negara." pekik Beomgyu.
"Ck. Udah sana lo sholat dulu," titah Yooga.
Tanpa pikir panjang Beomgyu langsung berlari meninggalkan kamar Yooga dengan membawa tasnya. Sementara Yooga hanya bisa menghela nafas penuh sabar seraya beranjak untuk menutupi pintu kamarnya yang tak ditutupi kembali oleh Beomgyu.
Setelah itu dikamar tersebut hanya tersisa Naurie dan Yooga. Masih dengan tampang datarnya, Yooga berucap. "Abang tau kamu lagi menutupi sesuatu dari kita."
Pergerakan Naurie yang tengah menutup resleting tas sekolahnya berhenti, seketika tubuhnya menegang dan tak ada keberanian untuk menatap wajah Yooga.
"Kalo ada yang nyakitin kamu bilang sama kita jangan diem aja, siapa yang bikin tangan kamu luka?"
🖇️🖇️🖇️
Jimin sampai dirumah sore hari. Seperti hari-hari sebelumnya, rumah ramai dan gaduh.
Dia selalu bersyukur karna memiliki keluarga yang kompak dan selalu damai. Keharmonisan keluarga ini berhasil bikin orang-orang merasa iri dengan keluarganya. Rumah sebesar ini pun suara kegaduhan dibelakang bisa terdengar oleh dirinya, karna penasaran dia jadinya memutuskan untuk pergi melihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
8's Brothers
FanfictionNaurie merasa ini cuma mimpi. Bagaimana bisa tiba-tiba dia jadi orang kaya dalam semalem dan memiliki 8 kakak laki-laki yang super duper tampan seperti artis papan atas? kalau ini bukan mimpi, berarti dia lagi halusinasi. ──agustus 2O22' [12/01/23]...