Di sela-sela kesibukan Namjoon yang membludak. Setiap harinya dia akan meluangkan sekitar 15-20 menit untuk berolahraga entah itu dibalkon kamarnya atau ruangan fitness yang ada di rumahnya. Biasanya sih dia lakukan itu sebelum berangkat kuliah dan itu selalu dilakukannya setiap hari tanpa terlewatkan, makanya sekarang badannya jadi sangat kekar dan berotot.
Tapi selain suka menghabiskan waktu di ruang fitness ternyata Namjoon suka banget bersepeda di sore hari. Tapi itu nggak sering sih paling kalau ada waktu kosong aja.
"Lho abang mau kemana pagi-pagi gini udah rapih?"
Namjoon yang sedang menalikan sepatunya jadi mendongak menatap Naurie. "Mau lari pagi. Mau ikut nggak?" katanya.
Naurie yang pagi ini masih mengenakan baju tidur bergambar Winnie The Pooh terlihat tak tertarik untuk bergabung dengan Namjoon.
Dengan gerakan kecil gadis itu menggeleng. "Hmm nggak dulu deh bang heheh, Nau mau marathon nonton." ucap Naurie disertai cengiran setelahnya gadis itu kabur.
Namjoon cuman bisa geleng-geleng kepala. Lantas dia berdiri setelah selesai dengan sepatunya kemudian memasukan ponsel dan earphone-nya ke dalam saku Hoodie. Berjalan keluar rumah dan angin pagi berhembus menyambutnya.
Selain angin yang menyambutnya juga ada tukang kebun dan satpam yang menyapanya. Setelah berbasa-basi dengan mereka Namjoon mulai berlari kecil melewati halaman rumahnya.
Nggak tau Namjoon yang terlalu cepat atau dia pakai jurus langkah seribu bayangan sehingga halaman yang seluas itu dia lalui dalam kurung waktu kurang dari 1 menit. Bulir-bulir keringat udah membasahi dahinya, saat langkahnya berhenti di depan gerbang kening Namjoon mengerut, begitu melihat dua truk besar yang berisi barang perabotan menepi di depan rumah kosong tepat di depan rumahnya.
Oh mungkin penghuni baru rumah itu, batin Namjoon.
Memang rumah yang ada di depan rumahnya itu udah lama kosong dan belum lama ini Mamah cerita ada sepasang pasutri yang suka bolak-balik datang kerumah itu. Ya, bisa jadi itu mereka, soalnya Namjoon juga melihat adanya seorang pria paruh baya yang keluar dari dalam rumah itu. Tapi aneh banget pindahan kok sepagi ini? hadeh kok dia jadi julit kayak Jimin sih.
Nggak mau ambil pusing Namjoon pun memutuskan untuk memulai berlari mengelilingi komplek perumahannya. Ternyata rame. Mungkin karena ini hari weekend orang-orang penghuni komplek juga memanfaatkan waktu libur dengan jalan pagi bersama keluarganya jadi sepanjang jalan itu Namjoon banyak menyaksikan kegiatan keluarga kecil yang berhasil membuatnya jadi tersenyum mengingat kembali kenangan samasa kecilnya.
Tak terasa satu putaran udah dia lalui dengan ditemani iringan musik dari ponselnya. Matahari pun udah nggak malu-malu lagi menunjukkan dirinya dan Namjoon masih berkobar semangat walaupun keringat udah bercucuran di kening dan punggungnya.
Namjoon berhenti sejenak untuk menyapu keringat yang ada di keningnya dan tiba-tiba aja ada seorang gadis menepuk pundaknya.
"Permisi mas, mau numpang nanya kalo tukang bubur yang dekat dimana ya?" kata gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
8's Brothers
FanfictionNaurie merasa ini cuma mimpi. Bagaimana bisa tiba-tiba dia jadi orang kaya dalam semalem dan memiliki 8 kakak laki-laki yang super duper tampan seperti artis papan atas? kalau ini bukan mimpi, berarti dia lagi halusinasi. ──agustus 2O22' [12/01/23]...