"Pih, Papih harusnya inget umur atuh iii masa abang mau punya adik bayi lagi sih. Malu atuu akuu tehh!!" protes Vian bak anak kecil sambil mendusel-dusel pada lengan Yooga.
Papih memutar bola matanya. "Dih, yang bilang mamah lo hamil lagi siapa, Malih?!"
"Ya, tetep aja pah. Jeka juga nggak mau nambah adik lagi, apalagi kalau bentukannya mirip gyu? ASTAGHFIRULLAH ISTIGHFAR 1000 kali." ucap Jeka ngegas. Dia bisa merasakan tatapan tajam Beomgyu menghunus kepalanya.
"Anjrtt ah gue jadi ngebayangin bocahnya mirip Beomgyu. Amit-amit!" cetus Jhope.
"Gue juga amit-amit deh," timbal Jimin ikut-ikutan.
Yooga melirik Beomgyu yang tengah drama menangis dipojokan sofa itu, persis seperti anak hilang. "Berisik, udah gede lo nggak pantes nangis kek gitu."
Bukannya berhenti menangis setelah ditegur abangnya, Beomgyu malah semakin mengeraskan tangisannya membuat ke tujuh abangnya melototinya.
"AAAAA GUE LAGI SEDIH HIBUR DIKIT KEK MALAH DIMARAHIN!?" isaknya semakin kencang.
"Jon, adek lo itu tolong diurus, pening banget ini pala butuh extra jos." Setelah itu Papih melenggang pergi begitu saja.
Namjoon mengangguk, dirinya pun berdiri ingin menghampiri Beomgyu. Namun sang Mamah, menahannya dan menyuruhnya untuk duduk kembali.
"Mamah yakin setelah kalian bertemu dengan Naurie kalian pasti langsung suka," ucap Mamah lembut pada Beomgyu, ia mengerti mengapa anaknya bertingkah menyebalkan seperti itu.
"Bagaimana bisa mah? Dia umur berapa sih? 17 Tahun??!" pertanyaan bertubi-tubi pun dilontarkan oleh si sulung, Jinan.
"Dia umur 15 Tahun baru masuk SMA."
Mereka serempak mengangguk. Ternyata masih bocil, toh.
"Terus gimana ceritanya Mamah mau mengadopsi dia secara tiba-tiba gini, orang tuanya emang ke mana, Mah?"
Mamah berdeham pelan. Seketika kejadian naas empat hari yang lalu bermunculan di benaknya. "Jadi gini, emm.. tiga hari yang lalu mamah hampir di begal...."
🖇️🖇️🖇️
-Selasa, pukul 20.45
Malam itu Mamah Nira dalam perjalanan pulang setelah menghadari acara syukuran temen arisannya. Merilekskan tubuh dengan bersandar pada jok mobil seraya menikmati pemandangan luar dari dalam kaca mobil.
Namun tak berselang lama suara notif pada ponselnya pun terdengar membuatnya mengalihkan atensinya pada benda pipih tersebut.
Abang Jinan: mah, jinan sama yooga gak pulang malam ini ada urusan mendadak dan kita bakal terbang ke Singapura 30 menit lagi.
Mamah: okeey, hati-hati dijalan sayang kabarin ya kalo udh sampee💕💕
Setelah itu tak ada balasan lagi dari anak sulungnya sehingga ia pun mematikan ponselnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
8's Brothers
FanfictionNaurie merasa ini cuma mimpi. Bagaimana bisa tiba-tiba dia jadi orang kaya dalam semalem dan memiliki 8 kakak laki-laki yang super duper tampan seperti artis papan atas? kalau ini bukan mimpi, berarti dia lagi halusinasi. ──agustus 2O22' [12/01/23]...