khawatir

1.2K 108 16
                                    

Sepanjang perjalanan pulang, Naurie diam aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepanjang perjalanan pulang, Naurie diam aja. Tidak mengoceh seperti biasanya, tidak berkomentar juga mengenai kedatangan Papih dan Yooga yang tiba-tiba datang ke sekolahnya.

Karena kondisi mood yang terlihat tidak jelas itu, Yooga membiarkan Naurie duduk di belakang bersama Papih.

Gadis itu terlihat menyandarkan kepalanya ke kaca mobil, dengan pandangan kosong mengarah ke jalanan. Udah seperti yang di drama-drama ketika pemeran utamanya sedang galau.

Yooga dan Papih lirik-lirikkan, tapi nggak bicara apa-apa.

Keduanya sibuk berpikir dalam diam.

Mungkin kalau ada Jimin, mereka berdua bisa terselamatkan dengan kehadiran cowok itu disini. Karna cuman Jimin yang paling ahli dan paling peka dalam membaca segala bentuk tingkah laku, ekspresi dan mood-nya para perempuan.

Sementara Yooga nggak punya banyak pengalaman dalam menangani perempuan. Tapi bukan berarti dia nggak pernah pacaran, Yooga pernah sekali menjalin hubungan sama perempuan itupun udah lama banget waktu pas kuliah semester awal dan cuman bertahan sekitar 3 bulan habis itu putus.

Sesampainya di rumah, Naurie segera melesat masuk ke dalam lift untuk menuju ke kamarnya yang ada di lantai 3. Tanpa sempat menyapa Jhope dan Vian yang tengah berdiri di ujung tangga.

Vian terlihat tidak peka dengan kelakuan Naurie, tapi Jhope menyadarinya. Dia melirik sekilas ke dalam lift yang baru aja membawa gadis itu pergi, kemudian beralih menatap Papih dan Yooga yang baru memasuki rumah.

"Itu Pih tadi Mamah nyariin katanya disuruh nyusul ke rumah depan yang punya buaya itu." Lalu Vian menyalami tangan Papih.

Papih mengangguk, "Kalau gitu bareng deh, Papih males jalan ke depan gerbangnya."

"Elah manja banget Pih biasanya juga mandiri naik skuter."

"Dih, jadi anak bawel bener. Suka-suka Papih lah."

Vian jadi mendelik kearah Papihnya seraya berjalan menuju ke garasi. Sedangkan Papih memilih menunggu di teras depan meninggalkan dua pemuda yang sedari tadi menyimak percakapan mereka.

"Lo mau ke kampus?" tanya Yooga membuka obrolan.

"Iya, ada revisian dikit." Jhope kembali mengarahkan pandangannya pada lantai tiga, kemudian beralih menatap Yooga. "Si Naurie kenapa?"

Yooga tidak langsung menjawab, dia menunggu lift yang terlihat akan turun, lalu begitu pintu besi tersebut terbuka muncul lah sosok Jinan dari dalam lift.

Jhope menatap kedua abangnya dengan tatapan menyelidik. Pasalnya dua cowok itu suka diam-diam aja kalau punya rahasia, ini Jhope curiga kalau ada yang sedang direncanakan oleh kedua cowok itu.

"Lo tanya sama dia aja," kata Yooga menggerakkan dagunya kearah Jinan yang baru melangkah keluar dari lift.

"Bang."

8's BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang