PART 48

172 11 2
                                    

JANLUPP VOTE SAMA KOMEN NYA!!

HEPI RIDINGGG~~

-

-

-

"Aku kesini, demi tante Netha doang" ucap Ratu dingin.

"Ra?"

"I miss u.."

"Ini udah ketemu kan? Terus kangen siapa kan dah ketemu sekarang"

"Oh iya, Kangen Asya kan?"

"Buk---"

"Stop, Aku udah tau semuanya dari kak Arsel sama kak Kevin. Udah kan ketemu nya aku pulang dulu" ucap Ratu ingin beranjak namun di tahan oleh Rey.

"Disini aja, gue masih kangen sama lo" ucap Rey lemas.

"Udah ya kak? mau pulang, ada janji juga sama kak Angkasa" ucap Ratu.

"Cepet sembuh" sambung Ratu.

"Ga, Ga. Lo ga boleh jalan sama Angkasa! Lo ga boleh deket lagi sama Dia! Gue ga suka" ucap Rey.

Ratu menghempaskan lengan Rey kasar. "Udah kak, Aku mau pulang. Waktu aku juga bukan buat kakak doang yang lain juga!" tekan Ratu.

"Dan, Cepet sembuh" ucapan terakhir Ratu kemudian pergi.

Kini telah 5 menit yang lalu di tinggal Ratu pulang, Rey hanya bisa menangis sesenggukan sembari memeluk foto mereka berdua di layar ponsel milik nya.

"Gue kangen lo, Ra..." lirih Rey dalam tangisan nya.

"K-kangen lo yang dulu..."

"Bahkan gue sakit pun, Lo pulang cepet dimana lo yang dulu selalu perhatian sama gue?"

"Ini semua salah gue! SALAH GUEE, ARGHHHH ANJINGGG GUE KEHILANGANN RATUU. ANJING ANJING ANJING" Rey terus mengumpat sembari terus menerus memukul kepala nya.

"SIALAN LO REYGAN!!"

"GUE BENCI REYGAN, GUE BENCII!!"

"ARGHHHHHHHHHH LO TAI EMANG LO ANJING LO SIALAN REY LO GA BISA JAGA KESAYANGAN LO LAGII SETELAH ASYA LO BENER BENER ANJING, REYGAN!"

"Lo bego, Reygan!" ucapan itu sebelum ia jatuh pingsan di atas kasur.

***

"Ra, boleh ya gue milikin lo?" pertanyaan yang Angkasa lontarkan membuat Ratu terkejut.

"Eh?, Gimana gimana?"

"Boleh kan gue milikin lo? Seutuh nya"

"Kak? Kakak tau kan soal hubungan aku sama Kak Rey?"

"Gue tau, Gue tau semuanya. Tapi bolehkan gue rebut lo dari dia, dan ngejadiin lo milik gue selama nya?"

"Kali ini gue egois, Ra"

"Kakak jangan gini ya? Kan banyak perempuan yang jauh lebih baik dari Ratu"

"Masalah nya, Gue cuman mau lo. Lo aja yang gue mau"

"Kak? Maaf. Jangan gini kasian sama kak Rey" ucap Ratu.

"Terus gimana gue? Lo ga kasian sama gue yang jatuh cinta sendirian?" pertanyaan itu membuat Ratu bungkam.

"Udah ya kak, Kita pesen makan nya sekarang" ucap Ratu mengalihkan topik.

"Jangan ngalih---"

Ratu menempel kan jari telunjuk nya ke mulut Angkasa. "Sstt, udah kak. Mau apa? Biar aku yang pesen" ucap Ratu.

"Mau, lo" singkat, padat, jelas membuat Ratu bungkam lagi.

***

"Pokok nyaa lo harus cari Ratu sampe ketemu, Gue cuman mau ketemu sama dia!" ucap Rey kekeh.

"Iya, Iya. Tapi lo harus makan dulu Rey kata tante Netha" ucap Arsel.

"Ga! Gue ga akan makan sampe kapan pun kalau ga ada Ratu dan kalau bukan dia yang suapin!" tekan Rey.

"Oke, Oke. Gue cari sekarang bareng kevin sama yang lain" final Arsel kemudian pergi bersama Kevin.

"Kesini ya, Ra. Gue bisa gila kalau belum peluk lo" ucap nya pada foto Ratu.

"Gue sayang lo, Harus baikan lagi ya sayang"

"Kangen, Kangen lo banget. Kesini ya sayang"

Kini Rey hanya berbincang dengan foto Ratu di layar ponsel nya seperti orang gila yang ngobrol sendiri.

"Rey" panggil Netha pelan.

"Makan ya? Nanti tambah sakit kalau ga makan, Kan harus makan obat sayang" ucap Netha.

"Ga"

"Ayo dong makan, Anak bunda harus cepet sehat biar bisa ketemu Ratu lagi, Kan Rey pengen ketemu sama Ratu jadi harus sembuh dulu, Yakan?" bujuk Netha tetapi tidak mempan.

"Ga, Bunda. Rey mau nya di suapin Ratu, Ratu doang" ucap Rey masih kekeh.

"Tapi kan di cari dulu sama Arsel dan Kevin jadi sambil nunggu Rey makan ya?" bujuk Netha lagi.

"Ga, Bunda. Gamau"

"Yaudah kalau gitu, Bunda ke bawah dulu ya?"

"Ya"

Kemudian Netha pergi dari kamar Rey.

"Tuh liat, Aku aja nolak bunda cuman demi kamu, Ra"

"Kesini ya cepet, Gue nunggu lo banget"

**

"Ra, Demi Rey kesana ya? Dia ga mau makan dari tadi pagi kata tante Netha"

"Ga, Kak" tolak Ratu.

"Yaudah, Kalau ga demi Rey, Demi kita?"

"Tetep aja, Aku ga bisa kak. Jangan di paksa ya?"

"Aku lagi ga mau ketemu kak Rey dulu, Lagian tadi siang juga aku udah kesana"

"Please, Demi Dia" Kevin menunjuk Angkasa.

"Kak Angkasa?"

"Iya, Demi dia ya, Lo kesana suapin dia aja udah gitu, Boleh deh lo pulang lagi"

"Tetep, Ga bisa."

"Jangan paksa aku kak, Aku ga suka di paksa"

"Tapi, Kasian Rey dia ga mau makan kalau bukan lo yang suapin" ucap Arsel.

"Asya?"

"... Dia udah ga ada"

"Maksud nya?"

"Gue lupa saat gue cerita ke lo, Kalau Asya udah ga ada gue lupa kasih tau lo itu"

"Jadi, Asya udah meninggal?"

"Iya"

"Jadi mau kan kesana?"

"Maaf, Sekali lagi aku ga bisa"

"Ayo, kak" Ratu menarik Angkasa untuk pergi dari hadapan kevin dan Arsel dan  mulai menjauh.

"Kita, gagal"

"Gagal, semuanya"

"Gimana bilang nya ke Rey?" pertanyaan yang di lontarkan dari mulut Kevin berhasil membuat bungkam seorang Arsel.

***

Semoga seruu part ini,
Baikan gaa yaa?? Nanti deh belum puas aku nya, hehe

kangen selina sama sarah enggaa nii?

Bahagia selalu kalian💓
byebye<3



REY DAN RATU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang