Tiga

16.8K 1K 1
                                    

"Kamu bilang apa?"

Al berdecak. Membuang muka begitu Belle menatapnya lurus.

"Lupakan--"

"Cium?" Potong Belle cepat. "Kamu ingin aku mencium mu?"

Al tak menjawab. Hanya saja tangannya bergerak meraih gelas di atas meja. Berniat kembali menegak minumannya kalau saja tangan Belle tidak menahannya.

"Belle," tegur Al begitu Belle mendekatkan wajahnya. Hingga nafas wanita itu terasa menerpa lehernya. Sejenak Al menatap manik mata Belle. Bagaimana wanita itu menatap juga tersenyum padanya.

"Hmm?"

Belle menarik sudut bibirnya. Kedua matanya menatap wajah Al begitu intens. Menyelami mata tajam juga gelap milik pria itu.

"Kenapa?" Sambung Belle begitu Al tak kunjung membuka suara. Dia hanya menatap Belle lurus. Bahkan sampai wajah Belle begitu dekat. Nyaris menyentuh pipinya. Al masih diam tak berkutik.

Membuat Belle kian berani untuk mendekatkan wajahnya.

Cup

Belle mengecup pipi Al cepat. Menarik diri begitu di rasa sudah memberikan ciuman seperti yang pria itu inginkan.

"Ck, saya menyuruh mu mencium saya, Belle. Bukan mengecup."

Belle mengerjab terkejut. Suara Al yang serak. Ditambah tangan pria itu yang tiba-tiba berada di sisi wajahnya membuat dia merasa aneh. Sentuhan halus tapi terasa seksi membuat dia kesulitan mengalihkan pandangannya. Belle seakan terhipnotis dengan tatapan mata Al.

Pria yang berstatus suaminya itu, memiliki tatapan yang mematikan tapi juga terasa memabukkan.

"Tapi bukan--"

Suara Belle terputus begitu tangan Al berpindah ke tengkuknya. Menarik kepalanya untuk mendekat ke arah wajahnya.

"Sepertinya kamu butuh bantuan saya untuk membedakan antara ciuman juga kecupan."

Belle belum sempat mencerna ucapan Al. Tapi dia sudah dikejutkan dengan bibir Al yang membungkam bibirnya. Membuat dia melotot tak percaya.

Rasa kenyal juga lembut dari bibir Al membuat Belle tidak lagi bisa berkata-kata. Dia hanya diam begitu pria itu memiringkan wajahnya. Menyesap bibirnya dengan gerakan paling mematikan untuk Belle. Karena setelah itu, tubuhnya sudah berpindah ke atas pangkuan Al. Dengan lengan pria itu yang melingkar di pinggangnya. Memeluknya mesra layaknya mereka pasangan romantis.

"Emhh,"

Belle tidak tahu jika rasa wine dari bibir Al terasa begitu manis. Memabukkan juga membuat candu. Karena setelah ciuman pria itu, Belle tidak lagi bisa berpikir jernih. Dia hanya terus mengimbangi ciuman pria itu.

"Al-hhh,"

Al tak menyebut. Hanya saja tangannya mulai bergerak di punggung Belle. Mengusapnya lembut dan teratur. Seakan Belle adalah kaca yang mudah pecah jika saja dia tidak hati-hati.

"Saya harap kamu tidak akan menyesal, Belle." Gumam Al setelah menjauhkan bibirnya. Menatap bibir Belle yang nampak memerah lantaran ciuman mereka. Bibir itu kian nampak menggiurkan lantaran sedikit bengkak.

"Hmm?"

Tangan Belle mengusap belakang kepala Al. Menyugar rambut tebal pria itu dengan gerakan lembut.

"Kamu benar-benar ingin menghibur saya?"

"Ya." Angguk Belle.

"Aku akan menghiburmu. Katakan, apa yang harus aku lakukan?"

Kawin Gantung(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang