Empat belas

13.2K 880 10
                                    

Belle tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Tapi, ketika Al mengatakan 'aku menginginkan mu,' dia sama sekali tidak bisa menolak.

Bahkan ketika pria itu melucuti seluruh pakaiannya, membawanya ke dalam ranjang yang berada di ruangan Al, Bella hanya bisa pasrah.

Pasrah hingga Al melakukannya tanpa jeda, sama sekali tidak memberikan waktu untuk Belle beristirahat. Jangankan beristirahat, sekedar waktu untuk membicarakan apa maksud dari ucapan pria itu saja tidak.

Dan sekarang, di sini lah Belle. Berbaring dengan Al di belakang tubuhnya dengan kedua lengan melingkar di tubuhnya. Nafasnya begitu teratur, pertanda jika saat ini dia tengah tertidur.

Sedangkan Belle hanya diam dengan tubuh membelakangi Al, sama sekali tidak bisa tidur setelah apa yang dia alami tadi.

Semua pikirannya terus memikirkan apa yang terjadi pada pria itu, bagaimana mungkin dia bersikap seperti tadi. Dia--seakan-akan begitu memuja tubuh Belle, begitu memujanya sampai Belle dibuat merinding penuh ketakutan. Tapi dia sama sekali tidak bisa menolak.

Dengan gerakan sepelan mungkin, Belle pun menyingkirkan tangan Al yang memeluk perutnya posesif. Bersiap bangun sebelum mendengar suara serak pria itu.

"Mau ke mana?"

Kepala Belle berputar, wajahnya terlihat salah tingkah begitu Al menatapnya penuh.

"Ak--u akan keluar,"

Al diam, tangannya bergerak kembali memeluk perut Belle.

"Al, ini hampir tengah malam. Aku harus--"

"Kita tidur di sini!" Potong Al dengan sebelah tangan memutar tubuh Belle menghadapnya, membiarkan wanita itu sedikit lebih tinggi darinya karna posisinya yang sedikit menunduk.

"Kamu tidak lelah?"

Wajah Belle terasa memanas, namun sebisa mungkin dia menutupi rasa malunya. Apalagi ketika tangan Al terulur untuk menyingkirkan anak rambutnya yang jatuh ke dada pria itu.

Bertanya tentang lelah? Tentu saja dia lelah dengan aktivitas yang baru saja mereka lakukan, tapi dia tidak mau mengakui itu. Terlalu gengsi.

"Aku akan kembali ke kamar ku."

Gerakan tangan Al yang mengusap pipi Belle terhenti, jarinya terbuka untuk menangkup sebelah wajah Belle.

"Kita akan tidur di sini!" Tekannya tak ingin dibantah. Kian mengeratkan tangannya di pinggang Belle agar wanita itu tidak pergi.

Belle mendesah berat, menyingkirkan tangan Al yang berada di wajahnya. Beranjak bangun dengan tangan bertumpu pada dada Al.

"Be!"

"Aku lapar Al, aku belum makan apa pun dari pagi."

"Itu salahmu, tidak ada yang menyuruhmu mogok makan!"

Mata Belle melotot, kian mendorong tangannya kuat, membuat tangan Al kian menekan pinggulnya.

"Al!"

"Ini hampir tengah malam, kamu bisa menahannya sampai pagi!" Ucap Al dengan entengnya.

"Jangan gila!" Sambar Belle keras. Semakin kesal lantaran Al malah memejamkan mata.

"Lepaskan, aku! Biarkan aku pergi."

Al tak bergeming.

"Al?!"

Mendengus kesal, Al menarik tubuh Belle hingga jatuh ke atas dadanya. Mengunci wanita itu agar tidak banyak bergerak.

"Aku sangat kelaparan, Al. Dan lelah, semua itu karna ulah mu. Jadi biarkan aku makan atau aku akan mati kelaparan."

Al membuka matanya, menatap kedua mata Belle bergantian. Hingga senyum samar terbit menghiasi bibirnya.

Kawin Gantung(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang