Sebagian cerita sudah di hapus...
Tersedia
Versi ebook juga karyakarsa****
"Ya tuhan, Belle. Kamu benar-benar keren! Aku tidak menyangka kamu bisa sehebat itu." Seru Olivia semangat. Begitu girang, sama sekali tidak peduli di mana mereka saat ini. Yang mungkin saja ada beberapa pelayan yang mendengar seruannya juga obrolan mereka.
"Kamu lihat bagaimana wajah Tiffany tadi?" Belle masih diam. Membiarkan Olivia mengatakan apa pun yang dia mau.
"Dia benar-benar mati kutu." Tambahnya begitu senang. Menggeleng dramatis. "Aku tidak percaya jika dia bisa mati kutu hanya dengan sekali pertemuan dengan mu. Ya ampun, aku tidak bisa percaya ini. Kamu benar-benar, keren, Be."
"Benarkah?"
"Ya." Angguk Olivia semangat.
Belle hanya mengangguk sekilas. "Jika begitu, sekarang kamu bisa menjelaskan semua kan?"
Olivia mengerjab.
"Menjelaskan semua alasan Al menikah dengan ku, dan..."
Olivia menelan ludah susah payah. Mendadak wajah penuh semangatnya surut digantikan dengan wajah kaku.
"Kenapa kamu tidak mengatakan apa pun tentang kekasih Al padaku."
"Be, itu... Sebenarnya--"
"Kamu jelas tahu sejak awal jika Al memiliki kekasih kan?" Tanya Belle tenang. Namun, ketenangan itu membuat Olivia tahu jika wanita itu sedang tidak baik-baik saja.
"Be, aku bisa jelaskan semua,"
"Ya, Liv. Kamu memang harus menjelaskan semua." Sambar Belle. "Semua yang kamu ketahui. Aku ingin tahu semuanya."
Olivia menggigit ujung bibirnya perih. Bingung harus memulai dari mana. Tapi yang semakin membuat dia bingung adalah kondisi Belle. Dia takut jika wanita itu akan marah padanya dan berefek pada kandungannya.
"A---ku, bisakah... Kita menunggu kakak ku. Maksud ku--"
"Kenapa? Kamu ingin membuat aku semakin terlihat bodoh?"
Olivia menggeleng. Sangat panik.
"Bukan, Belle. Bukan begitu."
"Sejak awal. Aku sangat mempercayai mu, Liv. Aku menganggap mu seperti saudara ku sendiri. Lebih dari itu, aku tidak menyangka jika kamu hanya menganggap ku bodoh."
"Tidak, Belle. Bukan begitu."
"Dan lebih bodohnya lagi. Aku malah terjebak di sini lebih lama."
"Belle?"
"Jika kamu masih menganggap ku teman, seharusnya kamu tidak keberatan untuk menjelaskan semuanya."
Dari pada mengatakan saudara, Belle lebih memilih kata teman. Semua itu cukup mampu membuat Olivia tahu jika saat ini kakak iparnya sedang marah.
"Baiklah, Belle. Aku akan menjelaskan semuanya." Menarik nafas panjang. Menghembuskannya perlahan. "Semua yang aku ketahui, aku akan menjelaskan semuanya."
*•••*
Belleza
"Kak?" Panggil Olivia panik. Berlari menuju Al yang baru masuk ke dalam rumah. Wajahnya terlihat jelas tengah khawatir saat ini.
"Kenapa?" Tanya Al. Mengangkat sebelah alisnya, tumben sekali adiknya menyambutnya pulang.
"Itu..." Gagap Olivia, bingung harus mengatakan apa pada kakaknya. Takut-takut jika kakaknya akan marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kawin Gantung(SELESAI)
DragosteHarap pintar dalam memilih bacaan!! Untuk yang tidak suka sesuatu yang bikin hati ngilu, jauh-jauh!! ***** Belleza kira--dia adalah satu-satunya wanita yang berdiri di samping suaminya--Al selama lima tahun terakhir ini. Menjadi istri sekaligus wani...