Al mengatupkan bibirnya rapat. Menatap Belle yang diam di tempatnya tanpa bergerak sedikit pun. Namun kedua mata wanita itu nampak berembun.
Sebenarnya dia tidak bermaksud untuk mengatakan hal seperti itu, terutama pada hal yang mungkin saja sudah melukai hati wanita itu.
Tapi dia hanya ingin menegaskan, jika hubungan mereka tidak lebih dari dua orang yang saling menguntungkan. Tidak lebih.
"Saya hanya ingin mengatakan itu, Belle. Kamu bisa keluar jika mau?" Seru Al kembali angkat bicara. Masih dengan kedua mata mengawasi Belle. Memperhatikan bagaimana wanita itu memalingkan muka dengan tangan bergerak mengusap sudut matanya. Yang artinya dia tengah menangis saat ini.
"Belle,"
"Kenapa?" Tanya Belle. Mengabaikan perintah Al yang mengusirnya secara halus. Memintanya untuk keluar dari ruangan pria itu saat ini.
"Kenapa kamu tidak menceraikan ku saja, Al? Bukankah dengan begitu kita bisa bebas satu sama lain?" Gumamnya seperti berbisik. Sekuat tenaga menekan rasa sakit hatinya agar tidak merambat lebih dalam.
Entah mengapa, hari ini mendengar Al berbicara kasar membuat dia merasa sakit hati. Padahal dulu dia baik-baik saja. Meski kata-kata Al lebih kasar dari ini, tapi Belle sama sekali tidak tersinggung. Dia malah hanya menganggapnya angin lalu. Istilahnya, masuk kanan-keluar kiri. Itu jugalah kenapa dia bisa bertahan lima tahun di samping pria itu.
"Tanpa bercerai, saya bahkan membebaskan mu, Belle. Kamu bebas melakukan apa pun sesuka hati mu. Saya tidak akan melarangnya. Lalu kenapa kita harus bercerai?" Tanya Al tanpa rasa bersalah sedikitpun. Seolah kata-katanya bukan sesuatu yang salah.
Dan semua itu membuat Belle tersenyum kecut. Keberatan dengan apa yang pria itu katakan. Bukankah jika bagitu hubungan mereka layaknya digantung? Dia masih terikat hubungan pernikahan tapi juga tidak bisa melakukan apa pun, layaknya dia seorang diri tanpa suami.
"Setidaknya jika kita bercerai, aku bisa terlepas dari hubungan pernikahan yang toxic ini."
"Dan membuat keluarga mu menanggung semuanya sendiri, Belle?" Tambah Al yang membuat Belle mengernyit tidak mengerti. Dia menatap Al dengan tatapan mata bingung yang begitu ketara. Kenapa jadi keluarganya ikut terlibat?
"Kamu tidak lupa jika selama ini saya yang menanggung biaya hidup keluarga kamu, kan?"
Deg
Belle tersentak. Seolah tersadar dengan apa yang membuat dia berada di samping pria ini selama ini. Yang membuat dia harus berurusan dengan Al yang notabennya adalah mantan bos ayahnya dulu.
"Kamu tahu berapa banyak uang yang saya habiskan untuk keluarga kamu setiap bulannya?"
Belle ingin menggeleng. Menolak tegas untuk mendengar ucapan pria itu lagi. Tapi kepalanya seakan kelu, dia kesulitan hanya untuk menggerakkan kepalanya. Apalagi ketika tatapan mata Al yang begitu datar mengarah padanya. Membuat dia semakin kesulitan untuk menjawab.
"Tiga kali lipat." Seru Al layaknya bom untuk Belle. Kedua matanya seketika terbelalak lebar.
"Tiga kali lipat dari uang yang saya berikan pada mu setiap bulannya." Tambahnya lagi. Cukup mampu membuat otot saraf Belle menegang seketika.
Otaknya langsung berkerja untuk menghitung banyaknya angka-angka yang tidak bisa di katakan sedikit. Dengan jumlah angka itu, Belle bahkan bisa membeli rumah. Tidak-tidak, bukan hanya rumah. Tapi dia juga bisa menghidupi dirinya sendiri selama beberapa tahun ke depan tanpa bekerja.
Dan uang sebanyak itu di dapatkan keluarganya secara cuma-cuma, tanpa memberitahunya sama sekali? Apa sekarang Belle terlihat layaknya seorang wanita murahan? Lebih murahan dari seorang pelacur yang di jual keluarganya sendiri?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kawin Gantung(SELESAI)
RomanceHarap pintar dalam memilih bacaan!! Untuk yang tidak suka sesuatu yang bikin hati ngilu, jauh-jauh!! ***** Belleza kira--dia adalah satu-satunya wanita yang berdiri di samping suaminya--Al selama lima tahun terakhir ini. Menjadi istri sekaligus wani...