Dua puluh dua

12.8K 897 17
                                    

"Lepaskan, aku! Aku bilang lepas, Al!"

Al sama sekali tidak menggubris teriakan juga berontak kan Belle, ia malah semakin erat menggenggam tangan wanita itu hingga dia berhasil membawa Belle masuk ke dalam kamarnya.

"Sialan, kau menyakitiku, Al!" Makinya begitu mereka berhasil masuk ke dalam kamar.

"Jangan membuatku marah, Be!"

Belle mendengus, membuka sedikit mulutnya tak percaya. Apalagi ketika pria di depannya menatapnya dingin.

"Aku tidak akan membuatmu marah jika kau tidak berlaku layaknya brengsek, sialan!"

"BELEZA!"

"JANGAN MEMBENTAK KU, BRENGSEK!" Bentak Belle tak kalah sengit. Nafasnya naik-turun dengan kedua mata berkilat penuh emosi.

Rahang Al mengerat dengan kedua tangan terkepal erat, menatap Belle dengan sorot tajam yang menakutkan.

"Jangan memancing ku, Belleza!" Gumam Al. Berat dan berbahaya.

Menggeleng sinis, Belle pun beringsut mundur. Balas menatap Al menantang.

"Kenapa? Kau keberatan dengan apa yang aku katakan? Kau marah? Ingin menyakiti ku, iya?"

"Aku bahkan bisa lebih dari menyakitimu."

"Bagus, jika begitu kamu bisa membunuhku, sekarang."

Rahang Al kian mengerat, dengan langkah tegas dan lebar dia pun mendekati Belle. Berdiri di depannya dengan tatapan bekunya.

"Jangan memancing ku lebih dalam, Be. Aku tidak mau kau menyesal nanti!" Ancamnya. Mencekam dagu Belle, memaksanya untuk sedikit mendongak ke arahnya.

"Menyesal?" Tertawa sinis. "Sekalipun kau membunuhku sekarang, aku tidak akan menyesal. Aku lebih baik mati dari pada hidup bersama pria brengsek seperti mu.

Cengkraman tangan Al kian mengerat membuat Belle meringis. Tapi dia sama sekali tidak mengalihkan pandangannya. Dia masih menatap berani Al dan membuat Al kian dipenuhi emosi.

"Isss," ringis Belle. Cengkraman Al yang begitu kuat ditambah posisinya yang membentur dinding membuat dia sangat kesakitan.

"Aku bisa memberikan apa pun padamu, jika kau menjadi gadis yang penurut." Tidak peduli dengan Belle yang kini terus meringis, dia terus menekan dagu wanita itu. Hingga terlihat memerah.

"S-akit," rintih Belle. Membuat Al tersentak dan melepaskan cengkeramannya.

Belle luruh ke atas lantai. Terbatuk dengan wajah menunduk.

Wajah marah Al surut. Terlihat panik dan berjongkok di depan Belle. "Be?" Panggilnya khawatir.

"Jangan menyentuh ku!" Tepis Belle, membiarkan sudut matanya berair. Dan menatap Al kecewa.

Sakit yang dia rasakan bahkan tidak ada apa-apanya di bandingkan rasa sakit hatinya saat ini.

"Maaf, aku tidak bermaksud--"

"Aku membencimu, Al."

"Be--"

"Kau bukan manusia."

Al hanya bisa mengepalkan tangannya erat. Ditatap dengan kedua mata berkaca-kaca membuat dia merasa aneh. Dia belum pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya.

Belle menunduk, membiarkan air matanya jatuh meleleh begitu saja. Membiarkan Al melihat bagaimana hancurnya dia saat ini.

"Be--"

"Kenapa?" Gumamnya terisak. "Kenapa kau melakukan semua ini padaku? Apa salah ku, Al?"

"Apa salah ku sampai kau begitu kejam padaku? Tidak kah--"

Kawin Gantung(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang