1. Bima dan Nadia bertemu

631 11 0
                                    

Milla nampak begitu kesal mendengar cerita Bima. Dirinya begitu marah dan ingin segera pergi namun Bima menahannya. Milla kembali duduk.

"Aku tau kamu kesal tapi ini perjodohan udah lama. Aku udah berulang kali bilang ke orang tuaku kalau aku nggak mau dijodohin" kata Bima.

"Kita udah pacaran tiga tahun bukannya kamu perjuangin aku malah kamu nyerah gitu aja? Aku kecewa Bim!" kata Milla.

"Setahun. Aku akan nikah sama dia selama setahun habis itu kami akan bercerai" kata Bima.

"Emang bisa?" kata Milla.

"Bisa. Aku akan paksa dia nurutin apa yang aku bilang. Ini hanya untuk melaksanakan amanat dari kakek kami berdua. Kalau aku nggak cocok kan aku bisa pisah" kata Bima.

"Emangnya kamu abis nikah kamu nggak bakalan tidur sama dia?" kata Milla.

"Nggak. Aku nggak akan sampai sejauh itu" kata Bima berjanji.

***

Nadia tidak bisa tidur semalaman. Ibunya sampai harus membawa air se gayung untuk membangunkan anak gadis satu-satunya itu.

"Dasar wibu udah jam segini belom bangun! Liat udah jam berapa ini?" Kata Ibu Nadia.

"Apaan sih Bu, pake bawa-bawa Wibu segala" kata Nadia.

"Kamu siap-siap bentar lagi kita mau berangkat. Kita mau ketemu Bima sama keluarganya" kata Ibu Nadia.

"Aku nggak tidur semalaman Bu. Baru tidur jam 9 pagi tadi. Lagian ini jam berapa sih?" kata Nadia menarik selimutnya.

"Ini jam 2 siang. Kamu bentar lagi mau nikah masa jam segini baru bangun?" kata Ibu Nadia.

"Aku tiap hari bangun pagi kok, hari ini kan libur dan aku lagi males. Aku juga nggak mau dijodohin. Ketemu aja belom pernah!" kata Nadia.

"Sepuluh menit lagi kamu turun dan udah rapih. Awas kalau ngelawan!" kata Ibu Nadia.

"Bu, apa Ibu yakin mau nikahin anak perempuan ibu satu-satunya sama sembarangan orang? Aku aja yang bakalan tidur se kasur sama dia nggak tau bentuk mukanya kayak apa" kata Nadia serius.

"Kakek dan Ayahmu bukan orang yang sembarangan memutuskan sesuatu. Lagian perjodohan itu nggak selamanya buruk kok. Contohnya ayah sama ibu kamu ini" kata Ibu Nadia.

"Kan acaranya jam 8 malam. Masa aku siap-siapnya sekarang?" kata Nadia.

"Kita ke salon dulu. Belanja-belanja dulu. Mau nggak?" Kata Ibu Nadia membujuk.

"Okelah kalau begitu. Siapa tau kan itu cowok sama keluarganya ngebatalin acaranya" kata Nadia.

Tebakan Nadia benar. Sejam setelah mereka ke salon mendadak keluarga calon suaminya itu mengundur acara pertemuan mereka.

"Tuh kan Bu?" kata Nadia.

***

Dante, Riska, Serra dan Joshua melihat kedatangan Nadia. Nadia yang masih belum sadar sedang diperhatikan teman-teman kantornya itu langsung duduk di kursinya.

"Gimana Nad" kata mereka berbarengan.

"Astaga!!!! Hampir aja kopi gue jatoh. Gimana apa nya? Pagi-pagi bikin emosi!" kata Nadia marah-marah.

Aku UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang