Hari ini Jakarta terasa sejuk. Kemacetan lalu lintas yang biasanya membuat Bima kesal malah tidak ia hiraukan. Bima mulai merasakan hal aneh pada dirinya setiap kali bersama Nadia. Terlebih lagi semalam setelah acara pernikahan.
Nadia tertidur lebih dulu, Bima akhirnya menggendong nya ke kasur depan, menemaninya sebentar, ia duduk di sebelah Nadia, Nadia terlihat sudah tertidur pulas.
"Gue mau tidur dulu ya," kata Bima pelan.
Nadia menggenggam tangan Bima. Ia mengatakan maaf dan menangis pelan.
"Ryan.. maaf" kata Nadia. Setelah itu ia melepaskan genggaman nya. Bima tertegun sebentar.
"Pasti dia sangat terpukul sampai-sampai mengingau kayak gini" gumam Bima.
Bima menyelimuti Nadia lalu pergi ke ruangan lain, tak lama kemudian ia tidur.
Nadia bangun. Pintu kamarnya diketuk seseorang. Nadia berjalan ke arah pintu.
"Permisi Bu, saya ingin mengantarkan sarapan" kata petugas hotel.
"Ya, silahkan" kata Nadia.
"Setelah selesai, Ibu bisa langsung turun dan checkout, kami sudah menyiapkan mobil khusus untuk mengantarkan Ibu pulang. Suami Ibu menitipkan pesan ia harus pergi duluan karena ada urusan mendesak. Ada lagi yang Ibu perlukan?" tanya petugas hotel.
"Tidak, terima kasih ya" kata Nadia.
Nadia bergegas, selesai mandi dan sarapan ia pun turun. Mobil sudah siap mengantarkan ia kerumah baru nya.
"Kayak apa ya rumahnya?" pikir Nadia.
****
Sesampainya disana, Nadia melihat Bima yang terlihat sibuk menyuruh orang-orang mengangkat barang-barang. Nadia sedikit geli karena semuanya terjadi seperti pernikahan sungguhan.
"Terima Kasih ya Pak" kata Nadia kepada driver yang telah mengantar nya.
Bima mendekati Nadia.
"Kalau masih ada yang mau dibeli nanti sore aja. Ini kiriman dari Mama dan Papa. Duh.. harusnya ga usah sebanyak ini. Kalau vas bunga yang besar itu dari Om dan Tante " kata Bima.
"Ohhh" kata Nadia. Ini pertama kalinya selama mengenal Bima, Bima memanggilnya dengan kata "kamu". Rasanya seperti ada kembang api diatas kepala Nadia hahahaha.
Setelah semua barang selesai dimasukkan dan di tata, Bima dan Nadia duduk berdua di ruang tengah.
"Ya ampun, ternyata capek juga ya" kata Nadia.
"Laper? Mau makan apa?" kata Bima.
"Apa aja. Mau minum yang dingin-dingin juga" kata Nadia selonjoran di sofa.
****
Dua hari kemudian kedua orang tua Bima dan Nadia datang, mereka membawa banyak bahan makanan.
"Kok Tante nggak bilang mau Dateng?" kata Nadia.
"Tante? MAMA.."kata Mama Bima.
"Iya Ma" kata Nadia.
"Pasti kamu capek banget ya Bim," goda Ayah Nadia.
Mereka semua tertawa.
"Dih, apaan sih Ayah" kata Nadia.
![](https://img.wattpad.com/cover/318566406-288-k701660.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Untukmu
RomanceNadia dan Bima dijodohkan oleh kedua Kakek dan Ayah mereka karena suatu alasan. Sampai suatu hari mereka saling bertemu secara tidak sengaja dan itu bukan pertemuan yang bagus. Bima yang sudah memiliki pacar, Milla, tidak terima dengan perjodohan te...