Bima masuk kedalam rumah. Sidang perceraian nya berlangsung tidak sampai setengah hari tapi entah kenapa ia merasa sangat lelah. Bima masuk ke kamarnya yang kosong.
"Milla pasti pergi lagi" kata Bima.
Bima merebahkan tubuhnya. Ia bahkan tidak marah dan khawatir Milla akan pergi kemana. Ia yakin pasti pergi bersama Thomas.
Bima melihat ke langit-langit kamar. Berpikir bahwa ternyata mencintai saat berpisah itu sangat menyakitkan. Sekarang ia harus menghabiskan hari-harinya dengan menyesali perbuatannya.
"Seandainya Milla tidak hamil" pikir Bima.
"Kamu udah pulang"tanya Milla yang tiba-tiba masuk.
"Iya. Baru sampai... Kamu darimana?" tanya Bima.
"Aku beli keperluan bayi. Ada beberapa yang belum dibeli" kata Milla.
Bima mengangguk.
"Aku lelah. Aku mau tidur" kata Bima.
Bima berusaha sebaik mungkin melayani Milla. Ia tidak ingin Milla berpikir macam-macam karena itu bisa membuatnya pusing jika harus mendengar Milla marah-marah.
"Aku akan membuatkan jus mangga untukmu. Kamu tunggu ya" kata Bima.
Milla mengepalkan tangannya. Ia sudah menyadari kalau Bima sudah tidak mencintai nya lagi. Bima kerap kali melamun saat mereka berdua saling bicara. Bahkan Bima terkesan menjauh.
Thomas menelpon.
"Ada apa?" tanya Milla.
****
Riska menutup telepon dari Dante. Nadia dan Serra cuma bisa nyengir melihat temannya yang sedang kasmaran.
"Giliran Deket malah temen doang, giliran jauh baru ada hubungan" goda Serra.
"Belum sejauh itu.... Dia kan masih belum move on sama..." Riska memonyongkan bibirnya ke arah Nadia.
"Kalau dia udah mau ngobrol sama Lo itu artinya dia udah mulai menerima Lo . Tenang aja... Gue akan menikmati status janda gue dulu" kata Nadia.
"Kalau temen kita yang satu ini masih ngumpet-ngumpet aja" kata Riska.
"Iya nih.. Lo harus gercep (gerak cepat) biar si Joshua nggak kemana-mana" kata Riska.
"Gitu ya? Sebenarnya sih...gue kesini sekalian mau nunjukin ini" kata Serra. Riska dan Nadia saling berpandangan. Terlihat sebuah cincin emas putih melingkar di jari manis Serra. Riska menarik tangan Serra.
"Aduh sakit! Biasa aja dong!!"kata Serra.
"Gila! Gila! Joshua beneran nggak main-main!!! Kalian dulu sering berantem sekarang malah mau kawin. Eh tunggu dulu? Inget dulu gue ngomong apaa? Kalau sampai kalian pacaran, bakalan gue telanjangin kalian terus diarak keliling kantor. Inget nggak?" kata Riska.
Serra menarik tangannya.
"Lo gila ya!!" kata Serra.
"Yang satu lagi pedekate dan satu lagi mau nikah. Malah gue sendiri yang jadi janda" kata Nadia.
Serra menarik Nadia.
"Lo butuh cowok kayak apa? Gue cariin" kata Serra.
Riska mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Untukmu
Roman d'amourNadia dan Bima dijodohkan oleh kedua Kakek dan Ayah mereka karena suatu alasan. Sampai suatu hari mereka saling bertemu secara tidak sengaja dan itu bukan pertemuan yang bagus. Bima yang sudah memiliki pacar, Milla, tidak terima dengan perjodohan te...