Sudah tiga bulan Nadia menjalani pernikahannya dengan Bima. Baginya Bima adalah sosok laki-laki yang baik. Ia hanya baru mengenal sebatas itu saja. Namun Nadia merasakan kehampaan di hatinya.
Yang ia tau bahwa setiap pasangan muda yang baru menikah pasti akan menghabiskan waktu bersama. Entah itu makan siang, makan malam atau jalan-jalam di sekitar rumah. Ia tahu bahwa ia tak perlu merasakan hal itu karena ini semua pernikahan kontrak, hanya sementara.
Bima selalu pulang larut malam dan akan pergi pagi-pagi sekali. Nadia tahu Bima selalu ditelpon Milla disaat itu, wanita itu pasti meminta Bima untuk datang.
Nadia yang setiap hari menyiapkan sarapan untuk dimakan berdua akhirnya menghabiskan sarapan itu sendirian. Saat larut malam Nadia masih menunggu Bima pulang namun berakhir dengan Nadia yang tertidur di sofa.
Hari ini Nadia memutuskan untuk tidak melakukan itu semua. Ia sudah bertekad untuk tidak lagi memakai perasaannya. Terserah Bima sudah makan atau belum, pulang jam berapapun, Nadia sudah malas untuk tau itu semua.
Nadia berada di dapur. Ia ingin mengambil botol lada hitam baru yg ada di dalam lemari. Karena terlalu tinggi Nadia jadi berjinjit untuk meraih botol lada itu. Tiba-tiba tangan seseorang mengambil botol itu.
"Ehhh" Nadia menoleh.
"Mangkanya jadi orang jangan kependekan" kata Bima.
"Ishhh.. sini botolnya, gue mau masak" kata Nadia.
Bima tidak memberikan botol itu kepada Nadia, Nadia berusaha meraih itu malah terhimpit badan Bima. Mereka berdua saling berdekatan.
"Kalau diliat dari deket Lo cantik juga ya" kata Bima.
"Ohoh. Makasih.." kata Nadia mendorong Bima.
"Lo mau masak apa?" kata Bima.
"Masak apa aja, gue bangun kesiangan tadi. Sengaja sih karena dua hari ini kantor libur" kata Nadia.
"Yaudah gue masakin aja" kata Bima.
Bima mulai memasak. Nadia memperhatikan Bima.
"Ini cowok emang ganteng banget sih.." bathin Nadia.
Nadia serius memperhatikan Bima, Bima sendiri sadar kalau Nadia sedang memperhatikan dirinya.
"Gue ganteng dan jago masak. Gue tau Lo lagi mengagumi gue sekarang, ya kan?"kata Bima.
"Pede banget Lo" kata Nadia dengan wajah memerah.
"Lo bantuin gue aja deh daripada bengong disitu" kata Bima.
Nadia membantu Bima memasak. Nadia sedikit curi-curi pandang ke arah Bima. Bima masih fokus memasak, Nadia lalu izin ke toilet.
"Astaga...kenapa gue jadi ngeliatin dia terus"gumam Nadia. Nadia kembali mencuci mukanya.
Nadia keluar toilet dan kaget melihat Bima hanya memakai sehelai handuk.
"Eh Lo ngapain?" kata Nadia.
"Ya gue mau mandi lah! Kenapa?!" kata Bima.
"Kan Lo bisa buka baju Lo terus handukkan di kamar. Kenapa harus kayak gini nih. Sengaja Lo ya?" kata Nadia.
"Biasa aja kali.. gue kan masih pake handuk. Ahhh, Lo aja yang pikirannya kotor" kata Bima.
"Ishhhhh, minggir sana" kata Nadia.
Nadia yang mau melangkah malah ditahan Bima.
"Lo mau kemana?" tanya Bima.
"Mau makan! Gue laperrrr" kata Nadia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Untukmu
RomanceNadia dan Bima dijodohkan oleh kedua Kakek dan Ayah mereka karena suatu alasan. Sampai suatu hari mereka saling bertemu secara tidak sengaja dan itu bukan pertemuan yang bagus. Bima yang sudah memiliki pacar, Milla, tidak terima dengan perjodohan te...