5. Bias

120 5 0
                                    

Nadia tersadar dari pingsannya. Saat hendak bangun Dante menahannya.

"Lo tiduran aja" kata Dante.

"Kenapa gue ada disini?"kata Nadia.

"Lo tiba-tiba pingsan di kantor jadi gue bawa lo kesini, yang lain juga bakal nyusulin kesini" kata Dante.

"Lo nggak mau cerita kenapa bisa sampe begini?" tanya Dante.

"Akhir-akhir ini gue mimpiin Ryan dengan ucapan yang sama. Padahal sebelumnya gue nggak pernah begini" kata Nadia.

Dante mendengarkan.

"Ryan bilang kalau gue sekarang udah seneng karena nggak sendirian sedangkan dia yang gue tinggal sendirian" kata Nadia. Nadia menutupi wajahnya.

Dante membuka tangan yang menutupi wajah Nadia itu pelan-pelan lalu memeluk gadis itu hangat.

"Nad, semua yang terjadi sama kalian itu takdir dan nggak bisa diubah. Mungkin lo begini karena mikirin pernikahan lo sama Bima" kata Dante.

Nadia tidak berontak, ia merasa damai saat Dante memeluk nya. Dante melepas pelukannya, tidak lama kemudian Serra, Riska dan Joshua datang.

"Ya ampun Nad, gue kaget tiba-tiba lo pingsan tadi" kata Serra.

"Orang yang mau nikah emang begitu, banyak yang dipikirin. Lo harus jaga kesehatan" kata Riska.

"Lo kenapa Josh?" kata Dante.

"Curut satu ini yang bikin kita kelamaan kesini. Sempet-sempet nya loh dia makan dulu terus itu makanan kebanyakan cabe nya jadi dia sakit perut" kata Serra.

"Maaf ya Nad, gimana kondisi Lo sekarang?" tanya Joshua.

"Udah nggak apa-apa sih" kata Nadia.

"Duh, gue nggak kuat, harus ke toilet sekarang" kata Joshua yang buru-buru keluar.

"Nad, Lo yakin mau nikah sama Bima? Kalau Lo nggak yakin lebih baik Lo batalin aja" kata Riska.

Nadia terdiam.

"Semua itu keputusan Lo, kita sebagai teman doain yang terbaik aja buat Lo" kata Serra.

"Makasih ya" Nadia tersenyum.

****

Di lorong rumah sakit seseorang berlari keluar, secepat mungkin menuju mobil lalu pergi meninggalkan rumah sakit itu.

Dia pergi ke sebuah rumah yang sangat megah dengan pengawal yang siap menghadangnya disana. Saat ia memberitahu siapa dirinya ia dipersilahkan masuk.

Ia berlutut dengan mata yang berkaca-kaca. Ia adalah kakek Nadia. Seorang Pria duduk membelakangi Kakek Nadia itu lalu berbalik

"Tolong, selamatkan cucu saya" kata Kakek Nadia.

"Dengan apa kamu akan membayar semuanya?" tanya pria itu, dia adalah Kakek Bima.

"Saya akan berusaha" kata Kakek Nadia.

"Baiklah, saya akan membantu kamu dengan satu syarat. Nikahkan cucu kamu dengan cucu saya ketika mereka sudah dewasa nanti. Kalau sampai kamu ingkar, kamu akan mendapatkan masalah" kata Kakek Bima.

Kakek Nadia masih menangis, Kakek Bima membantunya berdiri.

"Kalau begitu tanda tangani surat ini, kita akan segera ke rumah sakit" kata Kakek Bima.

****

Di atap kantor Dante sedang menikmati segelas kopi sambil membaca novel terbaru miliknya. Pintu terbuka, Riska masuk lalu duduk disebelah Dante.

Aku UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang