Nadia tiba dirumah orang tuanya jam 1 dini hari. Mereka semua membawa masuk barang-barang. Nadia yang ingin membantu tidak diperbolehkan oleh teman-temannya. Alhasil ia hanya memperhatikan temannya yang kerepotan.
"Udah semua Nad, besok tinggal Lo rapihin lagi aja" kata Serra.
"Sebaiknya kalian menginap disini. Bahaya kalau kalian menyetir di jalan. Ibu Nadia sudah menyiapkan baju ganti dan makanan. Besok juga kan hari Minggu" kata Ayah Nadia.
****
Thomas tidak menyentuh sama sekali kopi yang sudah ia buat sejam yang lalu. Pikiran masih terasa kacau, ia masih memikirkan kenapa Milla tiba-tiba pergi. Kepergian yang tidak seperti biasanya.
"Gue mau pergi... Lo nggak usah khawatir sama gue" kata Milla.
"Lo mau kemana? Tinggal sama siapa?" tanya Thomas.
"Thomas, kita punya privasi masing-masing... Gue nggak pernah ikut campur Lo pacaran sama siapa aja... Jadi gue mohon Lo jangan ganggu gue!!" kata Milla.
"Ya tapi kenapa mendadak gini? Gue khawatir sama Lo?"kata Thomas.
"We just friends with benefit, so let me go!" kata Milla.
Belum sempat membalas ucapan tersebut Milla sudah keburu pergi.
"Harusnya begitu... Harusnya gue bisa biasa aja.. tapi kenapa gue jadi sedih sekarang?" kata Thomas.
****
Bima sibuk menyiapkan keperluan nya untuk pergi ke kantor. Milla membantunya. Saat hendak mencium Bima, Bima menolak.
"Aku mau kamu sama perempuan itu cerai secepatnya" kata Milla.
"Nggak bisa gitu... Semua butuh proses" kata Bima.
"Kamu udah ngelupain aku? Kamu udah cinta sama dia bukan sama aku?" kata Milla.
" Milla stop!!! Pagi-pagi jangan ngajak ribut. Kita udah bahas ini berkali-kali. Apa yang kamu takutin sih? Aku disini sama kamu sekarang??" kata Bima.
"Badan kamu disini tapi hati kamu ada disana" kata Milla.
Bima tidak menggubris perkataan Milla, ia langsung pergi.
****
Nadia dan teman-temannya keluar dari lift. Riska yang kaget membuat yang lain menengok ke arahnya. Riska menunjuk seseorang di depan sana.
"Ohh, berani ya itu perempuan datang kesini!!" kata Serra.
"Joshuaaaa.. cepetan lo pegang Serra!!"kata Riska.
"Berani-beraninya dia datang kesini! Beneran cari perkara itu buaya betina!!" kata Serra yang terus berontak.
"Sepertinya dia kesini untuk ketemu lo Nad, mau gue anterin?"kata Dante.
"Kalian bisa tunggu disini aja?" kata Nadia.
"Nggak bisa!!! Biar gue Jambak itu buayaaa!!' kata Serra. Riska menyuruh nya cepat pergi.
"Ada apa Lo datang kesini?" tanya Nadia.
Milla berbalik badan.
"Bagus deh lo datang, jadi gue perlu lama-lama disini. Ini gue bawain buat lo" kata Milla.
"Apa ini?" kata Nadia.
Nadia membuka amplop yang diberikan Milla. Isinya sebuah surat perceraian.
" Daripada lo capek ngurus kesana-kemari nih udah gue bawain buat lo. Tinggal lo tanda tangani aja. Gue nggak mau lo lama-lama ada di kehidupan gue sama Bima" kata Milla.
Nadia menatap Milla tajam lalu merobek surat cerai itu dan melemparkannya ke Milla. Semua orang disana jadi fokus melihat mereka berdua.
"Lo mau nikah sama Bima? Silahkan! Mau punya anak atau nggak itu terserah!! Gue nggak peduli! Tapi satu yang harus lo tau adalah jaga batasan lo!!! Ini urusan gue sama Bima. Lo nggak ada sedikit bahkan secuil pun hak untuk ngatur-ngatur gue!!! Paham Lo! Lo yang ngerusak rumah tangga gue!! Dasar cewek pelakor songong!! kata Nadia.
Milla tidak berkutik. Ia lebih memilih pergi.
Dante dan lainnya mendekat. Nadia merasa sekujur tubuhnya lemas. Dante memapah Nadia.
"Gue antar lo balik aja ya" kata Dante.
"Astaga Nad, udah lo ikut Dante aja. Nanti kita bawain makanan lo" kata Joshua.
Dante memapah Nadia. Sesampainya di ruang kerja Dante buru-buru mengambil segelas air putih.
"Makasih" kata Nadia.
Dante tersenyum. Ia lalu duduk berhadapan dengan Nadia.
"Lo keren banget tadi!" kata Dante mengancingkan jempol.
"Rasanya mau meledak gue tau" kata Nadia tertawa kecil.
Dante menyibakkan rambut Nadia yang menutupi matanya. Mereka berdua saling bertatapan. Dante semakin mendekat namun Nadia berhasil mengalihkan perhatian.
"Gue mau taruh gelas ini dulu" kata Nadia.
Dante mengangguk. Tidak lama kemudian Joshua, Serra dan Riska datang.
"Padahal momennya udah pas hehehehe" kata Dante pelan.
****
Bima marah besar saat tau Milla pergi ke kantor Nadia. Bima yang baru saja pulang buru-buru mencari Milla.
"Ada apa?" tanya Milla.
"Kamu apa-apaan sih? Ngapain kamu datang ke kantor Nadia sampai ribut-ribut disana? Buat apa kamu bawa surat cerai segala???" kata Bima.
"Aku cuma mau bantu aja biar cepat selesai?" kata Milla.
"Itu urusan aku sama Nadia. Kamu nggak berhak ikut campur" kata Bima.
"Aku nggak mau kamu nggak tanggung jawab sama aku!! Aku nggak mau semakin lama kalian cerai akan semakin lama kamu ngelupain dia!!" kata Milla setengah berteriak. Milla tiba-tiba merasakan sakit di perutnya.
"Milla..Milla..Milla... Kamu kenapa?" kata Bima.
****

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Untukmu
RomanceNadia dan Bima dijodohkan oleh kedua Kakek dan Ayah mereka karena suatu alasan. Sampai suatu hari mereka saling bertemu secara tidak sengaja dan itu bukan pertemuan yang bagus. Bima yang sudah memiliki pacar, Milla, tidak terima dengan perjodohan te...