2. Dangerous Man

2K 269 88
                                    

Hallo 🤗👋
Selamat datang di karya kesekian kalinya
Terima kasih sudah mampir
Biar makin deket jangan lupa untuk komennya 😚

Hallo 🤗👋Selamat datang di karya kesekian kalinyaTerima kasih sudah mampirBiar makin deket jangan lupa untuk komennya 😚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*vibes Taehyung Beliardnya kuat banget🤧

*
*
*

Pelarian yang gagal adalah ketika kau bertemu dengannya kembali. Kau masih merasan rasa yang sama.

"Jika tidak kuat, jangan memaksakan. Minta tolong saja nona Haelin."

Bulu kuduk Haelin menegang seketika. Sudah begitu lama ia tidak mendengar suara yang begitu berat dan selalu berhasil mendominasi dirinya. Entah dengan nada yang seksi maupun hangat, keduanya masih terasa candu pada dirinya. Itu terbukti dengan reaksi alami yang tubuhnya rasakan.

Sial, bagaimana bisa ia masih memikirkan bajingan itu. Tidak mungkin Taehyung ada di Paris kan? Jelas-jelas Haelin sudah melakukan pelarian paling benar. Sejak malam itu, tidak ada hubungan lagi diantara mereka. Tidak ada kabar sama sekali, benar-benar selesai. Namun kenapa, bayangan pria itu datang lagi.

Dengan tubuh yang sempoyongan seperti wanita mabuk. Haelin berhasil mendorong tubuh Taehyung untuk segera menjauh darinya. Jujur, Haelin berusaha menenangkan diri bahwa semua yang terjadi hanya halusinasi dirinya saja. Taehyung tidak ada.

"Sial, kenapa bayangannya tidak menghilang." Kesal Haelin yang berusaha memastikan, matanya berkali-kali mengerjap, kedua tangannya mengucek matanya dengan keras, sampai membuat permukaannya merah. Namun sialnya, ia masih melihat sosok jangkung yang berdiri tidak jauh darinya.

Tampang pria itu terlihat begitu jelas, tidak ada yang beda. Taehyung Beliard tetap pria yang memiliki visual luar biasa menawan, entah berapa banyak Tuhan memberikan ketampanan padanya. Meski begitu, Haelin menyadari jika rahang pria itu lebih tegas dari tujuh tahun yang lalu. Sorot matanya semakin tajam.

Namun dia mengelak semua itu. Haelin tertawa getir, dia merasa jijik pada dirinya. Bagaimana bisa ia masih mengingat pria yang jelas-jelas sudah menghancurkan kehidupannya. Dengan tenaga yang tersisa, Haelin segera bergerak. Meninggalkan tempat tersebut.

Namun belum satu langkah ia pergi, tangannya sudah lebih dulu ditahan oleh seseorang. Rasa hangat langsung terasa menjalar ke seluruh tubuhnya. "Luar biasa Jeon Haelin, ternyata selama ini kau menghilang untuk membuat kejutan seperti ini?"

Mata Haelin membulat seketika. Rasa hangat itu berubah menjadi sengatan yang entah bagaimana membuat Haelin merasa energinya terisi kembali. Tanpa memberi aba-aba, Haelin menghempaskan genggaman pria itu. Kini tubuhnya saling berhadapan, kesadarannya kembali.

Suara itu, suara tuan muda Beliard yang terhormat.

"Jeon Haelin? Sepertinya anda salah orang tuan. Apa anda tidak membaca dengan jelas?" Balas Haelin menunjuk salah satu poster yang ada di samping mereka.

Dèclassè [kt.h]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang