14. Elevator

1.6K 244 196
                                    

Loving him was never enough_Haelin Ryder_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Loving him was never enough
_Haelin Ryder_

Ada sebuah fakta yang tidak bisa Haelin hindari, ia terkunci. Mungkin selama tujuh tahun lamanya ia menghilang, melakukan banyak perubahan di dalam dirinya. Haelin berpikir bahwa ia akan merdeka dengan sepenuhnya. Namun pada kenyataannya? Ia masih ada di lingkaran setan yang sama. Semakin ia berusaha lari, semakin sulit untuk dirinya keluar.

Ternyata apa yang dikatakan almarhum ayah angkatnya, Jeon Go Han adalah sebuah kebenaran. "Jika kau ingin bahagia seumur hidupmu, jangan pernah berurusan dengan orang kaya." Mungkin Haelin telat menyadarinya, sebab ia tidak begitu memperhatikan kalimat sakral yang ayahnya ucapkan. Haelin berpikir, bukankah orang yang bahagia itu yang memiliki banyak uang? orang kaya?

Kebenarannya terungkap setelah Haelin mengenal sosok pria rupawan bernama Taehyung Beliard. Sosok yang sampai saat ini sulit sekali menghilang dari memori otaknya. Dan disaat yang bersamaan, Haelin sadar bahwa dirinya telah masuk ke dalam jurang yang selama ini ayahnya ceritakan.

Dan bodohnya, sekarang dirinya benar-benar sulit untuk diselamatkan.

"Apa tidak ada pekerjaan lain selain melamun seperti itu? Nona Ryder?" suara yang tidak asing menyapa gendang telinga Haelin.

Perempuan berparas cantik, dengan balutan rok atas lutut yang sedikit ketat, jas berbahan lembut yang crop top dengan knee high boots yang menutupi sebagian kaki jenjangnya. Auranya mahal sekali, orang-orang tidak akan berpikir jika perempuan itu pernah berjualan ayam goreng dan pengirim susu. Mereka hanya tahu bahwasanya, Haelin Ryder adalah putri keluarga Ryder yang lama menghilang sekaligus desainer kelas kakap yang mendapatkan banyak prestasi.

Haelin menghembuskan napasnya, ia melirik pria yang kini berdiri tepat di sampingnya. Pria paling nyentrik yang pernah Haelin temui. Sekarang saja, ia tampak seperti akan pergi berlibur dibandingkan menghadiri rapat dewan direksi sekaligus pemegang saham HLN Fashion.

"Lama tidak berjumpa Tuan De Alger." Suara Haelin terdengar begitu ramah. Membuat Hoseok tampak tersenyum hangat. Kedua tangannya memegang pembatas besi balkon dalam kantor yang terasa dingin karena AC.

"Aku dengar, Si Beliard sedang banyak masalah. Proyeknya di Hawai sempat terkena masalah serius dalam perizinan, padahal bangunannya sudah hampir tujuh puluh persen jadi. Dia jarang melakukan kesalahan sepele seperti itu, entah ada apa dengan anak itu." Tanpa ada angin nan hujan, Hoseok tiba-tiba saja menyinggung manusia sialan yang sejujurnya membuat Haelin tidak bisa tidur selama seminggu ini.

Apa dia khawatir dengan kondisi Taehyung? yang benar saja!

Bagaimana tidak, hanya karena Taehyung yang menghilang tanpa ada kabar setelah kejadian di rumah produksi, dan pria itu yang pergi begitu saja setelah tahu bahwa Haelin akan pergi makan dengan Jimin. jiwa Haelin seperti tertempel rasa bersalah yang cukup dalam. Padahal tujuan awal ia makan dengan Jimin memang untuk mengusir pria bajingan itu.

Dèclassè [kt.h]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang