Dèclassè [kt.h]

8. Lonely

Hallo bertemu kembali
Jangan lupa untuk 100 komennya 🤭
Berharap bisa lebih sih. But its oky gais
Kalian rindu siapa sih? Tuan muda beliard? Atau authornya?

"I fucked myself up getting attached to you"

Taehyung Beliard

Demi bumi dan seluruh penghuninya, Haelin terlampau panik. Keadaanya sudah percis seperti pasien Anxiety yang sedang kumat. Lengkap dengan detak jantung yang berdetak tidak terkendali, dan keringat yang bercucuran dengan deras, entah karena panas atau memang dirinya sedang cemas berlebihan. Haelin tidak tahu.

Bagaimana tidak, kepalanya pening dan saat ia bangun dari tidurnya. Haelin tersentak karena keadaannya yang telanjang bulat, hanya dibalut dengan selimut putih tebal itu. Dirinya berusaha tenang, dengan segera mencari pakaian terakhir yang ia kenakan.

Sialnya, tidak ada satupun pakaian miliknya. Termasuk cd dan bra, hilang semua.

"Beliard sialan." Desisnya kesal.

Dengan kesadaran yang masih terlalu minim, Haelin berusaha mencari ponsel miliknya. Sekarang yang ada di pikirannya hanya Lily, asistennya di butik. Ia tidak berani menelepon Jimin, rumit urusannya jika Jimin tahu. Sebab Haelin ingin melakukan semuanya sendiri, tanpa bantuan siapapun. Meski risikonya cukup tinggi.

Sayangnya, entah bagaimana. Haelin mendapatkan kesialan yang teramat menyebalkan. Ponselnya juga tidak ada, tuan muda sialan itu membawa semua barangnya. Picik sekali. semuanya cukup membuat Haelin meremas selimut tebal itu dengan keras, menariknya ke atas.

ia kembali takut. Tetapi seingat dirinya, mereka tidak melakukan hal lebih. Selain dirinya yang melakukan pelepasan sendiri. Namun ada yang membuat Haelin khawatir, dan membuat dirinya cemas berlebihan.

Tubuhnya telanjang, tidak ada satu benangpun yang melekat di tubuhnya. Apa Taehyung menyentuh dirinya, di saat Haelin tidur? sial memikirkannya saja sudah membuat bulu kuduk Haelin berdiri. Menakutkan sekali.

Di saat dirinya kalap dengan dirinya sendiri, dan terus mencaci maki karena keteledorannya mabuk hanya gara-gara melihat Taehyung bermain-main dengan banyak perempuan. Haelin menemukan sepucuk surat, seperti note yang tertempel di samping telepon kamar.

"Hubungi aku jika kau mau barang mu kembali." Setelah membacanya Haelin merasa hatinya panas. Dia meremas kertas kecil itu, sampai menjadi gumpalan kecil nan lecek. Kenapa sekarang dirinya yang terjebak? Bukankah Haelin sudah memantapkan diri untuk tidak berurusan lagi dengan Tuan muda Beliard itu?

Dan sekarang apa? pria itu mengancamnya? Persetan dengan rasa takut. Haelin harus mengambil pakaian itu kembali, tidak mungkin jika di kembali ke rumah dengan pakaian yang berbeda kan? Apalagi ponsel miliknya dibawa oleh manusia menyebalkan itu. Bagaimana jika Jimin atau pihak keluarga Ryder meneleponnya.