6. Hot Party

2.1K 249 111
                                    

Hallo~~~
Dèclassè is back, only for you
Bestie beringasku🌚
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian👌

Hallo~~~Dèclassè is back, only for youBestie beringasku🌚Jangan lupa tinggalkan jejak kalian👌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dont be stupid for love darling"


Acara itu berjalan dengan semestinya. Beitu sempurna. Riuh tepuk tangan terdengar begitu bergemuruh di aula besar tersebut. Ruang yang entah memiliki luas berapa meter persegi itu dipenuhi oleh orang-orang penting, yang berpengaruh besar di segala bidang kehidupan. Jika ada pencuri yang lihai, entah berapa besar keuntungannya jika menghadiri acara tersebut.

Inti dari semuanya telah selesai. Haelin sempat gugup saat diberikan waktu untuk mengucapkan sepatah dua patah di atas podium. Ia berdiri di sana, melihat lautan manusia yang pernah memicu rasa tidak adil di dalam dirinya. Mungkin diantara mereka, ada orang tua dari anak yang pernah menindasnya sewaktu sekolah.

Sekarang semua akan bertekuk lutut padanya. Jeon Haelin sudah mati, kini hanya ada Haelin Ryder putri kesayangan dari konglomerat besar. Sekaligus desainer muda yang berhasil mendapatkan banyak penghargaan.

"Luar biasa! kau kecolongan tuan Beliard." Hoseok, pemuda yang hadir dengan baju nyentriknya. Selalu bertepuk paling heboh dari orang yang duduk di meja elite itu, tidak berhenti mengkompori tuan muda Beliard yang sejak awal acara terlihat bad mood.

Alunan musik klasik yang berkelas menemani waktu minum mereka. Berbagai macam wine, bir, cocktail, sampai alkohol berkelas disediakan dengan jumlah yang tidak sedikit. Siapapun bisa menikmatinya. Setelah acara inti selesai, semua tamu akan menikmati waktu mengobrol mereka.

Mencari klien baru, membicarakan bisnis besar mereka, sampai perang jumlah kekayaan mereka. Aura yang terkesan glamor, namun dibalik semua itu tersimpan sikap tamak dan arrogant yang mereka sembunyikan di balik jas rapi dan sepatu mengkilap.

"Jimin terlihat begitu perhatian, mereka terlihat serasi sekali." Sahut seorang pemuda lainnya yang ada di meja yang sama. Ia baru saja meneguk satu gelas wine yang dikirim langsung dari swiss.

Tubuhnya terlihat tegap, besar dan berotot. Entah sebesar apa otot lengannya, jas yang ia pakai saja terlihat sedikit sesak. Meski tampangnya sudah seperti atlet, dia itu seorang profesor di salah satu universitas bergengsi di Korea yang pernah mendapatkan penghargaan nobel karena kepintarannya. Panggil saja Prof. Joon. Putra kedua dari keluarga Chistopher.

"Mau taruhan denganku? Haelin akan menjadi primadona kalangan elite. Akan banyak pria ber-uang yang mendekatinya. Mungkin saja diantara kita juga ada yang mengincarnya? Seperti dua manusia ini." balas seseorang yang duduk di samping Namjoon.

Dia terlihat santai meneguk satu gelas alkohol dengan persentase tinggi itu. kedua matanya yang selalu terlihat mengantuk itu melirik dua pria yang duduk di seberang. Keduanya duduk bersampingan. Tetapi tahukah kalian, pria yang badannya lebih kecil dari Namjoon yang rajin pergi ke GYM. Dia adalah salah satu composer sekaligus produser mahal di industri musik korea. Bohong jika dia pemalas, meski pada kenyataannya seperti itu.

Dèclassè [kt.h]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang