21. A Choice

1.3K 236 213
                                    

Hai hai
Long time no see gaisss
Gimana nih kabar kalian? Kesal kah karena digantungin satu minggu kemarin gak update sama sekali???? Absen dulu yuk

Btw aku susah buat ngetik karena lagi sibuk banget. Ditambah kemarin drop karena gak tidur selama 24 jam😭 baru pertama kali dan tubuhku shock akhirnya yahhh tumbang deh🙂

Oh ya jangan lupa promosiin cerita ini ke temen-temen kalian ya. Aku tunggu 😻👌

Jangan lupa komen sebanyaknya dan vote. Kalau memungkinkan besok juga aku up lagi kok. Apalagi besok kan hari Kamis, emang jadwalnya up. Oky





Tidak ada kabar dan berita yang membuat bahwasanya telah terjadi kecelakaan yang cukup mengerikan malam itu. Padahal mobil yang dikendarai sudah hancur, terbalik, dan meledak. Mobil seharga ratusan miliar itu habis tidak tersisa sama sekali. Entah bagaimana keadaan manusia yang ada di dalamnya. Apa wartawan tahu? Tentu saja tahu, namun berita itu tertutup dengan begitu rapat seperti tidak terjadi apa-apa. Lokasi kecelakaan pun tampak begitu bersih sebelum matahari tiba, seperti semula. Itulah kekuatan yang dimiliki oleh keluarga paling power full, Beliard.

Apapun kasus yang menimpa keluarganya, akan menghilang begitu saja. Itulah cara mereka melindungi posisi, sebab apapun tragedi yang mereka anggap ancaman akan dilenyapkan. Bagaimanapun caranya.

Sekarang, tidak ada yang tahu bahwa tuan muda Beliard, yang terkenal dengan segara bentuk sempurnanya berada di masa kritis yang mungkin saja akan merenggut nyawanya. Nyawanya terancam, siapa sangka jika tubuh gagah yang selalu membuat wanita tergila-gila itu kini hanya terbaring kaku diatas bangkar rumah sakit dengan bau antiseptik yang pekat sekali.

"Kenapa kau menolongnya?" kalimat itu terlontar dengan nada yang terkesan haus akan penjelasan.

keduanya berdiri menghadap langsung ke arah bangkar dengan tuan muda Beliard yang terbaring lemah di atasnya. Perempuan itu tidak menjawab, dia hanya terdiam dengan tangan yang terkepal kuat sekali. Napasnya terlihat tenang, namun siapa sangka jika detak jantungnya berdetak melebihi getaran gempa.

"Itu hanya kebetulan." Jawabnya dengan nada yang tidak lebih dingin dan terkesan datar sekali.

"Kebetulan? Dan kau memilih untuk menarik tubuhnya keluar dari mobil yang ringsek itu? kau lupa ya, dia itu pria berengsek yang sudah membuat hidupmu hancur. Seharusnya kau biarkan saja dia mati, meledak dengan mobilnya." Perkataan yang tidak manusiawi dan sarkas itu memang keterlaluan, apalagi orang yang mereka bicarakan itu berada di depan mereka.

Ya meski tubuhnya terbaring lemah, namun siapa tahu jika indra pendengarnya masih berfungsi dengan baik? namun sepertinya pria dengan bahu yang sangat lebar itu, melipat kedua tangannya di depan dada. Dia seperti sengaja mengatakan kalimat gila itu.

Dèclassè [kt.h]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang