3. Hometown

1.8K 258 37
                                    

Hallo sobat beringas ku
Pada nungguin ya. Udah bab 3 aja nih. Cus langsung baca aja ya. Jangan lupa komen karena BOCORAN NIH BESOK KAYANYA UP LAGI DEH SEBAGAI PERMINTAAN MAAF KARENA BUAT KALIAN NUNGGU LAMA😎


sebelum itu mampir ke trailer cerita ini ya. Jangan lupa komen juga di youtubenya👋 kalau mau didownload boleh kok. Buat spoiler ke temen kalian hehehehe😆😆

Sorry kalau banyak typo aku ngetiknya di hp




"I want to slowly explore your body and see what you taste like" Taehyung Beliard

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I want to slowly explore your body and see what you taste like"
Taehyung Beliard

Haelin terus mengurut kedua pelipis karena rasa nyeri atas denyutan yang menyerang kepalanya. Rasa gelisah dengan detak dada yang terus kencang. Membuat Haelin hampir kehilangan kendali, ia hampir saja tumbang jika Jimin tidak ada di sampingnya.

Wajahnya pucat, tangannya juga sedikit bergetar. Di saat seperti itu, seseorang menyodorkan satu gelas air dengan dua obat di tangannya. Haelin melirik sang pelaku, Jimin tampak menatap khawatir padanya.

"Ini obat yang akan mengurangi rasa sakit kepalamu. Ada obat tidurnya juga, lebih baik kau istirahatkan dirimu." Ujar Jimin seraya duduk di sampinh Haelin.

Mereka sedang di lobi ruang tunggu. Setelah berbicara dengan beberapa orang, akhirnya Haelin bisa pulang lebih awal dari yang lain. Dengan kondisi tubuhnya yang tiba-tiba tidak stabil, sangat mustahil untuk mengikuti acara sampai akhir.

Di ruang tunggu itu pun, mereka sedang menunggu mobil yang akan diantarkan sopir untuk menjemput mereka.

Tanpa keraguan sama sekali. Haelin langsung menerima obat tersebut dan segera meneguknya. Saat ia minum, Haelin menahan sebentar. Kedua tangannya menggenggam erat gelas yang Jimin beri. Ia kembali terlarut dengan pikirannya.

Mereka bertemu. Taehyung Beliard tahu jika kini ia menjadi bagiab keluarga Ryder. Haelin tahu semua ini akan terjadi. Namun rasa takut dan khawatir membuat dirinya sedikit goyah.

Namun Jimin selalu menenangkan dirinya. Seperti saat ini, melihat Haelin yang malah bengong setelah minum obat. Jimin menyentuh puncak kepala perempuan itu. Mengusapnya pelan nan penuh kasih sayang. Haelin yang merasakanya langsung melirik Jimin.

"Tidak perlu cemas. Jika ada yang kau butuhkan, katakan saja padaku." Ucapnya penuh dengan kepastian.

Rasanya begitu kejam jika Haelin terus memikirkan pria brengsek bernama Taehyung Beliard itu. Ia sampai mengabaikan sosok baik seorang Jimin Ryder yang selama ini selalu ada untuknya. Orang yang memberikan segalanya. Meski entah bertahan sampai mana.

Dèclassè [kt.h]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang