Part 4 - Liam's Bodyguard

5.2K 436 4
                                    

Allooo, how's your Monday? I hope everything was good 😂

Sorry baru update sksksk

Okey, happy reading bestii^^
Jangan lupa vote dan komen yaaaa:)

-o0o-

Auri merasa badannya lebih bugar setelah ikut latihan bersama para bodyguard, apalagi dia sempat bertarung melawan Nathan. Dan untuk pertama kalinya, Auri melihat James tersenyum sambil memuji. Pria paruh baya itu terlihat bangga melihat kemampuan Auri meningkat.

Auri maklum, karena menurut diary Stella, kemampuan gadis itu tidak ada kemajuan dan seringkali ayahnya merasa kecewa. Meski James tidak menunjukkannya secara langsung, tapi Stella selalu bisa merasakannya. Itulah yang Auri dapat dari diary Stella.

“Stella, kamu dipanggil ke ruangan Tuan Dominic,” kata James usai pria itu menerima telpon.

Auri yang hendak kembali ke kamar, membatalkan niatnya. Gadis itu bertanya sekali lagi untuk memastikan, dan ketika mendapat anggukan sekali lagi, Auri mulai merasa gugup. Kira-kira apa yang akan disampaikan Ethan Dominic?

Apa pria itu berhasil menemukan tubuh Auriga? Atau … dia harus menghadapi kemungkinan terburuk?

Sepanjang perjalanan menuju ruang kerja Tuan Dominic, gadis itu meremas tangannya gelisah. Saking khawatirnya dia sampai tidak sengaja menabrak sesuatu yang cukup keras.

“Aws,” ringis Auri, bukan karena sakit tapi karena kaget. Dia mendongak, kemudian wajah tampan seorang lelaki menyapa penglihatannya.

Oh, Tuan Muda Liam ternyata, batinnya.

“Emm, maafkan saya,” kata Auri sambil menunduk.

“Nggak apa-apa, by the way lo boleh ngomong santai sama gue. Nggak usah kaku gitu!”

Auri tersenyum lantas pamit pergi. Tak lama kemudian, dia sampai di ruang kerja Ethan. Gadis itu berdehem dan meredam gugup sesaat, sebelum membuka pintu dan melangkah masuk.

Ruangan ini masih sama seperti yang Auri lihat beberapa hari lalu. Dia mendapati Tuan Dominic yang tengah duduk menghadap komputer, di sebelahnya berdiri seorang pria paruh baya yang Auri tahu sebagai tangan Ethan. Kalau tidak salah namanya Gerald. Ethan Dominic memiliki dua orang kepercayaan, yang pertama Gerald, pria itu membantunya dalam hal pekerjaan. Dan yang kedua adalah James, ayah Stella, dia mengawal Ethan Dominic, memastikan pria itu dan sekeluarga aman, menyerang musuh bisnis yang mengusik, bahkan juga melakukan sederet pekerjaan kotor lainnya.

“Ekhem.” Auri berdehem, menarik atensi Ethan dan Gerald.

“Oh, kamu sudah di sini,” ujar Ethan, basa-basi. Pria itu lantas menyuruh Auri untuk mendekat, yang langsung dituruti oleh gadis itu.

“Saya sudah menemukannya.”

Kalimat pendek yang dilontarkan Ethan membuat Auri terkesiap, dia sampai menutup mulut dengan kedua tangan.

“B-beneran?”

Sebagai jawaban, Ethan meletakkan beberapa lembar foto di meja.

Auri melangkah lebih dekat, mengambil foto-foto itu dan seketika dia membulatkan matanya tidak percaya.

Foto-foto itu adalah foto dirinya, mata Auri memanas melihat badannya yang dipenuhi luka-luka terkapar lemah di tanah. Tanpa sadar, setetes air mata jatuh mengaliri pipi chubby nya.

Ini menyedihkan, sungguh, menyaksikan diri sendiri dalam keadaan mengenaskan seperti itu. Kulit putih Auriga tampak pucat, bahkan Auri seakan bisa merasakan bagaimana dinginnya tubuh itu. Kedua mata yang tertutup itu seolah menerangkan bahwa tidak ada tanda-tanda kehidupan lagi. Pada kenyataannya memang seperti itu, tubuh Auriga bagaikan cangkang kosong yang sudah tidak ada isinya, kecuali ada sesuatu yang terjadi.

Something Wrong [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang