Part 22 - Some Advice

1.2K 120 2
                                    

Holla👋
Guys bantu follow ini yuk EternityCircle_
Ini komun yang lagi dibangun sama gue dan temen-temen hehee

Okee lanjut, happy reading ^^

“Lo ngapain?”

Deg!

Auri tersentak, baru juga merasa lega dia sudah dibuat jantungan lagi. Perlahan tapi pasti, cewek itu menoleh ke belakang untuk memastikan siapa yang menegurnya.

Di sana, dapat ia lihat sosok Evan yang sedang memegang segelas kopi. Mungkin lelaki itu baru kembali dari dapur, dan omong-omong sepertinya yang tadi bersuara bahwa James pulang pun adalah Evan. Suaranya persis sekali.

Lelaki itu tampak masih menunggu jawaban Auri, membuat Auri tertawa dengan canggung.

“A-anu, gue cuma lagi ini … ngeliat desain guci doang haha.”

“Lo kira gue bakal percaya? Tadi lo jelas-jelas kek orang mau maling.”

Mata bulat Auri mengerjap-ngerjap, speechless untuk dua hal. Pertama, ternyata aksinya dilihat oleh Evan. Kedua, takjub karena pertama kalinya dia mendengar cowok itu berbicara agak panjang.

“Eh, enak aja mikir gue mau maling. Ngapain juga gue maling. Nggak mungkin lah,” bantah Auri dengan wajah sebal. Mungkin aja, sih, tadi aja gue niatnya emang mau maling dokumen, lanjutnya dalam hati.

Evan mendengkus tidak puas, pemuda berusia dua puluh satu tahun itu lantas melewati Auri begitu saja. Mungkin malas memperpanjang urusan dengan Auri. Namun setelah tiga langkah, dia kembali berbalik dan menengok pada cewek itu.

“Gue mau ngasih saran buat lo,” katanya.

Auri lagi-lagi dibuat terlonjak, dia kira Evan sudah pergi dan menyisakan dirinya seorang. Tapi ternyata cowok itu masih berada di belakangnya. Entah kenapa, Auri menjadi sering kagetan sekarang.

“Hah?  Saran? Buat gue?”

“Hm.”

“Apa?”

“Jangan percaya siapapun di sini, jangan bersikap mencurigakan dan … jangan ceroboh.”

-o0o-

Malam pukul sepuluh lebih sepuluh, Auri yang masih berada di mansion dipanggil oleh James dan Ethan Dominic. Rasanya sudah lama dia tidak masuk ke ruang kerja Ethan Dominic, sebab ikut tinggal dengan Liam di apartemen. Ruangan ini masih sama seperti terakhir kali yang Auri ingat, nyaris tidak ada yang berubah, begitupun dengan aura dan tekanan yang senantiasa membuat Auri gugup.

“Ini mengecewakan, sudah dua hari dan pelaku yang berniat mencelakai Liam belum ditemukan.”

Belum semenit Auri berdiri di depan meja Ethan, dia sudah merasa terintimidasi oleh perkataan menusuk pria paruh baya itu. Memang kalimat itu bukan ditujukkan padanya langsung, karena Auri tidak disuruh mencari pelakunya. Justru, Ethan secara implisit tengah menegur James, tapi tetap saja Auri merasa ikut dimarahi untuk kesekian kalinya.

Insiden ini bukan ketidaksengajaan belaka, ada sosok yang mengincar Liam. Jika memang tidak sengaja, maka makanan Auri akan memiliki kandungan yang sama. Tapi, di sini hanya makanan Liam saja yang mengandung jamur. Jelas ada sebuah motif yang ganjil. Auri berpikir mungkin saja pelakunya sama dengan orang yang membuat Liam dan Stella kecelakaan waktu itu, yang berujung Auri memasuki badan Stella.

Akan tetapi, dalang insiden yang lalu sudah dieksekusi. Apa ada orang lain yang juga ingin mengincar nyawa Liam? Sebenarnya Liam ini siapa, sih, sampai sebegitunya diincar oleh banyak orang? Otak Auri rasanya mau meledak memikirkan semua ini.

Something Wrong [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang