Happy reading ^^
Vote kalau sukaaa:)
•
•
•
Liam tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, dia masih ingat kejadian malam itu dengan sangat jelas. Dia mengingat setiap detail seperti itu baru terjadi kemarin. Padahal seminggu sudah berlalu sejak hari mereka melihat sunrise di atap rumah sakit.
Hari itu, setelah mengatakan hal aneh mengenai ucapan selamat tinggal, Auri buru-buru meninggalkan Liam. Tentu saja cowok itu mengejar, tapi dia kehilangan jejak Auri begitu saja. Dia bahkan terus mencerca James untuk mengatakan keberadaan Auri, namun apa daya pria itu juga tidak tahu dimana Auri berada.
Hari itu, Auri menghilang dengan tiba-tiba.
"Hufftt ...."
Helaan nafas Liam terdengar berat, dia menatap pemandangan dari balkon apartemennya dengan datar. Itu adalah rutinitas barunya setelah Auri pergi, berdiam diri di balkon sambil ditemani secangkir cokelat panas. Cowok itu meresapi kekosongan yang terasa familiar.
Sebenarnya sebelum ada Auri, hidup Liam juga kosong dan monoton. Lantas, kenapa ketika cewek itu menghilang kekosongan ini terasa begitu menyiksa? Bukankah Liam seharusnya merasa terbiasa?
Ah, tidak! Rupanya Liam sudah jatuh cukup dalam pada Auri. Semuanya menjadi sulit, dia tidak akan pernah terbiasa ketika tidak ada cewek itu di sampingnya.
"Lo kemana? Please, cepet pulang!" lirih Liam.
-o0o-
Ruangan hampa yang terlihat familiar, kegelapan di sekeliling yang ditingkahi suara tetes-tetes air. Di sinilah Auri berada, di alam bawah sadar bersama Stella dan Bot Zero. Sudah satu jam dia berada di sini. Jika di alam bawah sadar itu satu jam baru terlewati, sebaliknya di dunia nyata justru waktu sudah berjalan selama seminggu. Ada pengaturan waktu yang berbeda, Auri diberi tahu begitu oleh Bot Zero.
"Jadi, misi kita berhasil kan?" tanya Auri, memulai pembicaraan.
"Harusnya berhasil, omong-omong dimana tubuh gue sekarang?" sahut Stella, dia tidak tahu dimana terakhir kali Auri berada.
Sedangkan yang ditanya malah menggaruk pelipisnya, tiba-tiba dilanda gugup. "A-anu, terakhir gue kabur dari Liam, gue jatoh terus pingsan."
Stella melotot pada gadis itu. "Jadi lo nggak tau gue ada dimana?" dan dibalas Auri dengan anggukan polos.
Melihat itu, Stella berusaha untuk menyabarkan dirinya sendiri. "Lo ... ceroboh banget, sih. Setelah yang lo lakuin sama Liam pake tubuh gue, seenggaknya lo amankan tubuh gue!"
"Ya maap, kan gue pingsan, mana gue tahu nasib tubuh lo sekarang gimana."
'Sudah, tenanglah!" Bot Zero melerai, jengah menyimak pertengkaran dua gadis itu. 'Tubuh Stella ada di salah satu rumah sakit. Saat ini Evan dalam perjalanan menjemput Stella.'
"Terus Liam gimana?" Auri menyela tidak sabaran, penasaran dengan keadaan lelaki itu.
'Liam sedang menggalau gara-gara ditinggal kamu.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Wrong [END]
General Fiction"Gue bakal selalu lindungin lo." - Auri. "Jadilah pengkhianat, jangan patuhi perintah atasan lo. Kali ini biarin gue yang lindungi lo." - Liam Dominic. -o0o- Auriga sangat menyukai alam. Bahkan gadis itu lebih banyak menghabiskan waktunya di alam be...