Part 41 - Difficult Choice

887 74 1
                                    

Happy satnight alias malming wkwkkw

Enjoy this part^^

Selama beberapa saat, Auri sungguh tidak mampu berkata-kata. Gadis itu masih tidak punya ide, bagaimana bisa Alea berada di tempat ini?

Apapun itu, Auri benar-benar kesal, bertatapan muka dengan orang yang mencoba membunuh hanya karena soal cinta bukanlah hal yang bagus. Kalau tidak ingat dengan situasi, Auri ingin sekali menampar Alea dan membalas dendam.

"Siapa?" tanya Liam, mewakili kebingungan Evan.

Matteo menyeringai, lantas jarinya menunjuk ke satu orang diantara mereka. “Tanya aja sama bokapnya Stella, dia yang paling tahu siapa cewek ini.”

Auri, Liam dan Evan sontak menatap James dengan rasa penasaran yang sangat tinggi. Pria yang biasanya terlihat galak dan tegas itu kini tampak kehilangan auranya, yang tinggal di wajah tua itu hanya kekalutan yang sulit diartikan. Perasaan Auri mulai tidak enak, merasa ada hal yang mengganjal.

“Siapa dia, Om?” Liam mengulang pertanyaannya.

James tidak langsung menjawab, pria itu menghela nafas panjang. “Dia … putri saya,” katanya.

Walaupun suaranya terdengar pelan, tapi cukup untuk terdengar oleh mereka yang ada di rooftop.

BRUK!!

Mereka menoleh ke arah suara, tepatnya ke arah Alea yang tiba-tiba jatuh. Perempuan itu menatap James tidak percaya, tampak begitu terkejut. Auri pikir hanya dia saja yang kaget mengetahui fakta ini, tapi melihat reaksi Alea, sepertinya perempuan itu juga baru tahu dengan fakta tersebut.

Liam dan Evan ikut kaget, namun mereka tidak banyak bicara, sebab mereka tahu yang paling merasa terkejut adalah Auri, yang mereka tahu sebagai anak James.

Jika dia adalah Stella asli, Auri juga akan sangat terkejut. Fakta macam apa itu?

Tapi saat ini ... dia bukan Stella.

Auri tidak tahu lagi harus mengeluarkan reaksi seperti apa.

Bagaimana bisa Alea itu saudara Stella? Bagaimana bisa orang yang berusaha membunuhnya justru saudara dari raga yang dia tempati sekarang? Gadis itu mendongak, terkekeh, semesta suka sekali bercanda dengannya.

James mendengar suara kekehan Auri, tidak tahu harus menjelaskan apa pada anaknya itu. Dia sendiri merasa bingung kenapa Adelia dan Adelio bisa menemukan keberadaan Alea, anak yang hadir karena kesalahannya.

“Arghh, lepasin!”

Atensi mereka kembali teralih melihat Alea, Matteo menyeret perempuan itu ke tepi atap. Alea terus memberontak, minta dilepaskan.

“Sayang banget Stella, lo nggak punya banyak waktu buat kenalan sama saudara tiri lo,” ujar Matteo.

Alea menangis, menatap James penuh permohonan. Tentu saja pria paruh baya itu segera maju, hendak menolong Alea. Tetapi rupanya tidak semudah itu. Entah darimana datangnya tiba-tiba beberapa orang memasuki atap, membuat mereka terkejut, sebab seharusnya semua anak buah Lia dan Lio sudah berhasil ditumbangkan.

Orang-orang itu kemudian menyerang rombongan Liam. Auri menepi setelah disuruh oleh Liam, dia tidak ikut dalam pertarungan karena kondisinya yang babak belur. Gadis itu memilih menurut, energinya memang sudah sangat terkuras dan dia kelelahan.

"Petunjuk yang dibilang bos Lia ada di cewek ini." Di tengah perkelahian itu, Matteo tiba-tiba berseru sambil menyelipkan sebuah kertas ke tangan Alea yang diikat.

Something Wrong [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang