Maap baru up, minggu kemarin gue cosplay jadi penghuni webtoon dulu😭😂
Happy reading
Vote atuh gaess:) jan pelit wkwkkw-o0o-
“Kita berhasil, kan?” tanya Stella.
“Entah, tapi gue nggak ngerasa ada efek spesial sih, malah kayak nggak ada perubahan,” tanggap Auri.
“Bener juga.”
‘Memang tidak ada perubahan, jiwa kalian masih tertukar,’ celetuk Bot Zero. ‘Sudah aku bilang kan, ada yang salah di sini.’
“Kalau gitu, lo benerin si Bot ini biar nggak error!” Nada bicara Stella mulai naik. Tidak mengherankan, dalam situasi penuh kebingungan dan keambiguan ini, siapa yang tidak akan frustasi.
‘Yaah, aku akan berusaha. Tapi untuk sekarang, Auri harus bangun dan sadar.’
“Bangun? Emangnya gue lagi tidur, ya?”
‘Iya, kamu ketiduran di ruang rawat Auriga.’
“Gimana caranya gue bangun?”
Melihat Auri dan Bot Zero yang asyik berbincang, Stella cemberut, gadis itu mengangkat tangannya. “Bentar, terus nasib gue gimana?”
‘Stella akan tetap berada di sini, di alam bawah sadar Auriga yang sedang koma.’
Sontak gadis itu melotot tidak terima. Enak saja, dia sudah sebulan terjebak di tempat gelap ini dan masih harus menetap lagi?
‘Sudahlah, hanya itu yang bisa kita lakukan sekarang.’Auri melirik Stella lamat-lamat, dia merasa tidak enak tapi juga tidak bisa berbuat apa-apa. Ini adalah takdir mereka, hal yang harus mereka hadapi. Auri harap Stella dapat mengerti hal itu lewat senyuman lembut yang dia berikan.
Stella berdecih, cewek itu berbalik memunggungi Auri. “Sana pergi, jangan bikin nama gue jelek selama lo minjem badan gue,” sinisnya.
Ini bukan pertama kali bagi Auri berhadapan dengan manusia jutek seperti Stella. Meskipun menyebalkan tapi gadis itu selalu membalas dengan senyum dan anggukan, bukan karena dia murah hati, tapi dia tidak mau cari ribut.
“Lo tenang aja, gue bakal jadi anak baik,” ucap Auri sambil memandang punggung Stella, sebelum kemudian mengalihkan tatapannya pada Bot Zero. “Jadi gimana caranya gue bangun nih, Bot?”
‘Oh iya, kamu pejamkan mata aja, nanti tau-tau udah bangun, deh.’
“Kok agak nggak meyakinkan ya penjelasannya.”
‘Coba aja kalau nggak percaya.’
Auri mengangguk, pelan-pelan dia mulai memejamkan matanya. Saat itulah, dia merasa badannya seolah tersedot ke dalam lubang hitam dan seketika kehilangan pusat gravitasinya.
-o0o-
“Eungh.”
Lenguhan itu datang dari seorang gadis yang terbaring di lantai dingin, matanya mengerjap-ngerjap, berusaha memfokuskan indra penglihatan. Setelah beberapa saat, akhirnya dia sadar masih berada di ruang rawat Auriga.
Bunyi alat pendeteksi denyut jantung membuat Auri bangkit dari posisinya. Gadis itu mendekati ranjang Auriga, sekilas dia melihat bayangan wajahnya di cermin.
“Ah, ternyata gue masih di badan Stella. Terus yang tadi itu … nyata?” gumam Auri, mengingat kembali pertemuannya dengan Stella asli dan Bot Zero.
“Gue ngerasa bersalah karena tanpa sengaja ngambil badan Stella.” Gadis itu menatap lamat-lamat badannya yang terbaring lemah di ranjang, membayangkan sosok Stella yang sekarang menempati tubuh koma itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Wrong [END]
Beletrie"Gue bakal selalu lindungin lo." - Auri. "Jadilah pengkhianat, jangan patuhi perintah atasan lo. Kali ini biarin gue yang lindungi lo." - Liam Dominic. -o0o- Auriga sangat menyukai alam. Bahkan gadis itu lebih banyak menghabiskan waktunya di alam be...