~~•Happy Reading•~~
Sejak beberapa hari ini, ponsel Joey sering mendapat panggilan. Siapa lagi kalau bukan dari Vira. Namun Joey tak berani mengangkatnya karena dilarang oleh Raya.
"Kalau emang Kakak mau balikan sama dia, ya jual mahal dikit gitu."
Joey teringat saran Raya kala itu. Ya, dia harus jual mahal agar Vira tahu jika dirinya bukan cowok gampangan.
Dari lantai dua, Raya menatap Joey yang sedang berbicara sendiri. Ia pun turun dan duduk di sampingnya. "Masih ngikutin saran aku, kan?" ucapnya.
Joey mengangguk antusias. "Tapi sampai kapan Ray?" tanyanya. "Kalau kelamaan takutnya dia mikir aku udah gak sayang lagi sama dia," imbuhnya.
Raya hanya bisa menghela napas berat melihat Joey yang dibutakan oleh cinta. Sudah jelas hubungan ini putus karena Vira berselingkuh, tapi tetap saja Joey berharap mereka bisa kembali seperti dulu. "Kakak kenapa mau balikan, sih? Raya cuma heran aja, gitu," tanyanya.
Kini Joey yang menghela napas. "Kita itu pacaran sudah lama. Aku sudah kenal sifat dia, sikap baik dia, hampir semuanya tahu. Dan aku yakin, kemarin itu dia cuma khilaf aja," terangnya.
"Berpisah sama orang yang sudah lama sama kita itu gak mudah, Ray."
Raya mengangguk mengiyakan. Andai Kakaknya ini tahu sifat asli Vira, apa dia masih bisa berkata seperti itu. "Besok jalan-jalan, yuk," ajaknya.
"Ke mana?" tanya Joey.
"Kakak ikut aja," jawab Raya. "Cuma berdua loh ya," sambungnya.
Meskipun merasa heran, Joey tetap mengangguk. Ia kembali menatap fotonya bersama Vira. "Cantik," pujinya.
Sesuai janji kemarin, kini Raya dan Joey berada di sebuah restoran tempat Vira dan selingkuhannya makan. Mereka sedang menunggu makanan datang.
"Aku ke toilet dulu, Kak," pamit Raya.
Sepeninggal Raya, Joey menatap seisi restoran dan berakhir pada kursi di hadapannya. Ini adalah restoran yang sering dikunjunginya bersama Vira. Sekilas ingatan tentang Vira terlintas di otaknya. "I miss you," gumamnya.
Tak berselang lama, makanan datang begitu pula dengan Raya. Mereka berdua pun langsung menyantapnya.
"Mau," ucap Raya sambil melihat piring Joey. Ia membuka mulutnya saat Joey hendak menyuapinya.
"Enak?" tanya Joey. Raya pun mengangguk sambil tersenyum.
"Joey."
Joey langsung menoleh saat ada yang memanggilnya. Ia sontak terkejut saat mengetahui siapa itu. "Vira. Kok kamu bisa ada di sini?" ucapnya.
Vira tak menjawab pertanyaan Joey. Ia malah menatap Raya yang tersenyum miring kepadanya. Hal itu membuatnya semakin kesal. Ditambah lagi ia tahu bahwa Raya-lah penyebab ia dipermalukan hari itu.
Setelah kejadian di restoran waktu itu, Vira langsung mencari tahu siapa dalang di balik semua ini. Rasanya tidak mungkin Reno memberi tahu para wanita itu tentang keberadaannya, dan itu berarti ada yang sengaja melakukannya. Mengingat dirinya yang dipermalukan di depan umum, membuat ia bersumpah akan membalasnya.
"Tentu saja aku ada di sini. Ini kan tempat favorit kita dulu," jelas Vira. Ia tak mengalihkan pandangannya.
"Kenalin, dia ...."
"Pacar baru kamu," potong Vira. "Aku gak habis pikir, ya, kamu ngajak dia ke restoran favorit kita. Kamu gak mikirin perasaan aku?" lanjutnya.
Kini seisi restoran memperhatikan mereka. Joey nampak berusaha meluruskan kesalahpahaman ini meskipun Vira enggan mendengarnya. Sedangkan Raya, ia sibuk menghabiskan makanannya tanpa mempedulikan keadaan sekitar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin
General FictionRahasia. Kau tahu rahasia? Apakah kau ingin kuberi tahu sebuah fakta tentang diksi ini? Faktanya adalah setiap manusia di dunia ini punya yang namanya rahasia. Aku yakin semuanya pasti tahu, tapi masih banyak yang tidak menyadari hal ini. Kemari...