Mega dan Lia

169 7 2
                                    

Mega dan Lia adalah murid kelas satu SMU 19 Yogyakarta. Mereka pasangan ganda putri badminton andalan sekolah. Permainan mereka berdua kompak dan sangat bagus. Hingga mampu mengantarkan sekolah memenangkan berbagai kejuaraan.

Sejak SMP, Mega dan Lia dikenal sebagai pasangan ganda badminton yang hebat di Yogya. Mereka beberapa kali memenangkan pertandingan. Dan setelah lulus SMP, ternyata mereka bersekolah di SMU yang sama.

Sebelumnya, tim badminton SMU 19 bukanlah apa-apa. Bahkan tim sedang mengalami kekacauan internal yang panjang.

Dengan masuknya Mega dan Lia, tim badminton mengalami kemajuan besar. Bahkan lebih hebat dari sebelumnya.

Bersama seorang pemain putra bernama Yogi, mereka mulai membangkitkan tim badminton dan meraih kemenangan demi kemenangan.

Menjelang kejuaraan badminton tingkat propinsi, Mega dan Lia dipatok menjadi pasangan ganda putri andalan. Namun tiba-tiba Mega mengundurkan diri. Dia tidak mau ikut bertanding.

Anggota tim kelabakan dan bertanya-tanya dengan pengunduran diri Mega. Jika tanpa Mega, Lia akan berpasangan dengan siapa?

Tak ada yang cukup pantas untuk mendampingi Lia selain Mega. Tidak ada murid perempuan yang bisa bermain badminton sebagus mereka berdua.

Rendi, ketua tim bulutangkis cukup kebingungan dengan kasus ini. Mega akan pindah ke Solo bersama keluarganya.

Bapak Mega adalah seorang pegawai PLN dan dipindah-tugaskan ke Solo.
Sebenarnya keluarga Mega memang berasal dari Solo.

Mereka pindah ke Jogja sejak sejak Mega kelas dua SD karena bapaknya mendapat tugas di wilayah ini. Dan pindah kembali ke Solo adalah impian keluarga Mega sejak lama. Agar mereka bisa dekat dengan keluarga di sana.

Rendi dan anggota tim lainnya berusaha membujuk Mega untuk ikut pertandingan propinsi terlebih dulu sebelum pindah. Namun Mega menolak. Ia bersikeras tak mau ikut bertanding.

Usut punya usut, alasan penguduran diri Mega juga diduga karena dia sedang patah hati. Dia baru putus dengan pacarnya, Rio, wartawan majalah sekolah dari kelas dua.

“Wah, kalau masalah cinta-cintaan gini susah deh. Kamu aja deh yang bujuk Mega. Aku kan belum pernah pacaran.” jawab Yogi pada Lia tanpa menatap muka.

“Emangnya aku pernah? Kamu kan juga dapat tugas dari Rendi! Ayo dong.” Ajak Lia kesal.

Pada jam istirahat ini, Lia mengajak Yogi untuk membantu membujuk Mega.

“Males ahh...” jawab Yogi acuh sambil membaca komik.

“Ehh, ayo dong Yogi. Kita kan dulu sama-sama membangkitkan tim ini. Masa sekarang kamu mau lihat tim kita berantakan lagi?”

“Uhh…” Yogi menutup komiknya, “Ayo deh! Bikin repot aja si Mega itu!”

Lia dan Yogi mendatangi kelas Mega. Mereka memang berbeda kelas. Dan usaha Lia dan Yogi sepertinya bakal sulit.

Mega sudah mengurus perpindahan sekolahnya. Minggu depan ia sudah pindah ke Solo. Padahal pertandingan propinsi masih akan berlangsung 2 minggu lagi.

“Kenapa nggak sekalian pindah saat kenaikan kelas nanti Mega? Kan lebih enak. Ngurus perpindahannya pun pasti juga lebih mudah.” Bujuk Yogi duduk di depan Mega.

“Nggak mau, aku segera pindah!” jawab Mega acuh tak acuh.

“Apa karena Rio?” tanya Yogi.

“Jangan bawa-bawa orang itu!” jawab Mega dengan intonasi datar namun tampak mengancam. Ia melirik tajam ke arah Yogi.

Raket MemoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang