13. Milikku.

471 47 3
                                    

Haloo

Semoga masih ada yang baca, dan selamat membaca ❤❤

"Milik gue ya milik gue. Dan sampai kapan pun, orang lain nggak akan bisa ngambil apa yang udah menjadi milik gue. Mau orang lain ngambil pakai cara apapun, gue akan selalu menjaga apa yang gue punya sampai penghabisan darah sekalipun."
-Aiden Alvaro Febryan-

*****

Waktu telah menjelang sore. Dan tepat pada pukul 16:22 sore, Viola baru bangun dari tidur siangnya. Gadis itu duduk selama beberapa menit guna mengumpulkan nyawanya, setelah selesai baru lah Viola bangun dari kasur dan berjalan ke arah koper di dekat sofa.

Viola mengambil satu koper dan membukanya. Setelah itu, dia merapikan kembali baju-baju tersebut dan mulai menyusun baju-bajunya. Begitu telah selesai, Viola memasukkan baju-baju tersebut ke dalam lemari dan melakukan hal yang sama kepada koper selanjutnya.

1 jam kemudian, Viola telah selesai dengan beres-beres nya. Gadis itu melirik Aiden yang masih terlihat pulas dalam tidurnya. Viola tak ada niatan untuk membangunkan, toh laki-laki itu bisa saja bangun dengan sendirinya. Tak ingin memikirkan lagi, Viola pun masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Beberapa menit kemudian, Viola keluar dan masuk ke walk in closet. Tak lama kemudian, Viola keluar dan berjalan ke meja rias. Dia hanya menyisir rambutnya kemudian berjalan ke arah pintu dan menutupnya perlahan. Setelah tertutup, Viola langsung turun untuk memasak agar malam ini ada makanan.

*****

Aiden baru bangun beberapa saat setelah Viola pergi. Laki-laki itu beranjak dan berjalan ke arah kamar mandi guna mencuci muka. Setelah selesai, baru lah dia turun guna mengambil air minum.

Saat di dapur, dia dapat melihat seorang gadis tengah sibuk dengan masakan nya. Aiden mendekati dan mengambil air minum di kulkas. Netra nya terus menatap Viola yang sangat fokus pada masakannya sampai-sampai tak menyadari adanya dirinya.

"Masak apa?"

Viola tersentak. "Eh?"

Aiden membasahi bibirnya kemudian kembali menatap Viola. "Lo masak apa?" ujarnya mengulangi pertanyaannya.

"Oh, gue lagi masak sup sayur sama goreng tempe. Kebetulan cuma itu aja yang ada, lo gak papa kan?" Viola bertanya kepada Aiden sembari mengaduk sup buatannya.

Aiden mengangguk pelan. "Gak papa. Gue malah suka, thanks." jawab Aiden berterimakasih.

"Ya, sama-sama. Btw lo baru bangun? Udah cuci muka kan?" tanya Viola lagi.

"Udah. Cuma belum mandi," Aiden tersenyum singkat.

Viola mendengus. "Lo mandi dulu gih. Kalo udah selesai baru lo turun, soalnya lo bau." ujar Viola mengusir.

"Kata siapa? Gue wangi kok, nih lo cium ketek gue," Aiden mengapit kepala Viola membuat kepala gadis itu menunduk mencium ketiak nya.

Viola memberontak. Gadis itu mencoba melepaskan diri dari Aiden. "Lepasin ih! Gue pengap Aiden," Viola merengek.

Aiden pun melepaskan dan menatap wajah merah Viola. Aiden terkekeh geli melihat raut kesal terpancar di wajah gadis itu.

VILDEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang