Pagi ini sekolah SMA Merpati di gemparkan oleh kedatangan Aiden dan Viola yang datang dengan bebarengan.
Dua orang yang tak pernah terlihat akrab, dengan tiba-tiba datang bersama mengejutkan mereka.
Tentu saja mereka terkejut. Siapa yang tidak mengenal Viola? Gadis dengan wajah yang selalu judes, galak, dan singa-nya SMA Merpati itu terlihat dekat pada Aiden. Padahal biasanya gadis itu selalu galak jika ada seorang laki-laki yang mendekatinya, tapi hari ini? Wow, sungguh mengejutkan.
Dan Aiden, laki-laki itu juga terkenal cuek dengan sekitar. Laki-laki badboy dengan sejuta pesona itu dengan tiba-tiba datang bersama Viola, biasanya mereka tidak terlihat akrab kecuali jika Garel, selaku kakak Viola bergabung bersama saat makan di kantin.
Viola menghembuskan nafasnya pasrah. Sekarang ini dia sedang di kelas bersama Aileen yang ada hanya beberapa orang saja. Karena yang lainnya sudah pada keluar menuju kantin setelah bel berbunyi tadi.
"Gue bilang juga apa, pasti mereka gempar." gumam Viola frustasi.
Aileen menepuk bahu sahabatnya dua kali. "Sabar Vi, namanya juga deterjen." sahut Aileen berniat menenangkan.
Lagi-lagi helaan napas terdengar. Viola sudah tidak tahu harus apa lagi. Semua ini karena Aiden. Jika saja laki-laki itu mau menurutinya untuk menurunkan di halte, pasti semuanya tidak akan seperti ini.
Tiba-tiba atensinya teralihkan pada ponselnya yang berdenting tanda notifikasi masuk. Gadis itu mengeceknya, dan ternyata itu pesan dari Aiden.
Dengan cepat, Viola pun langsung mengeceknya. Gadis itu membaca pesan yang berisikan,
Lo tenang aja, semuanya bkl terjamin. Lo tinggal duduk diem, dn nikmati semuanya.
Bye istri kecil.
Viola mendengus begitu membaca kalimat terakhir. Ya, itu panggilan dari Aiden untuk dirinya.
Dari awal dia sudah melarang Aiden untuk memanggilnya seperti itu. Namun Aiden tetaplah Aiden, laki-laki paling keras kepala melebihi dirinya, dan laki-laki paling tak bisa di tentang. Apapun kemauannya, tak bisa di bantah. Itulah Aiden.
Viola pun mengetikkan sesuatu dan mengirimkan pada Aiden. Chat itu masih centang dua abu-abu, yang artinya belum di baca.
Viola pun menghembuskan nafasnya. Dia ingin mencari angin segar saja. Dengan segera, Viola bangkit membuat Aileen yang melihat mengernyit heran.
"Mau kemana lo?" tanyanya.
Viola berhenti, namun tidak membalikkan badan. Gadis itu membalas, "Gue mau nyari angin, mau nenangin diri." jawab Viola, kemudian berjalan keluar.
Aileen yang melihat itu buru-buru berdiri kemudian mengejar sahabatnya. Gadis itu takut terjadi sesuatu pada sahabatnya. Apalagi dengan mood buruk akibat hebohnya berita tadi pagi.
*****
Wajah yang datar dan pahatan yang sempurna semakin membuat siswi-siswi tergila-gila untuk mendapatkannya. Tapi sayangnya, mereka terlambat.
Kini dia bukan hanya sebagai siswa pelajar saja, melainkan sebagai suami yang bertanggung jawab kepada istrinya.
Dia Aiden. Laki-laki itu tengah mengunyah permen karet dengan dua tangan di masukan ke dalam saku celana. Tak lupa dengan baju yang di keluarkan serta dua kancing yang tak di kancingkan menampilkan kaos hitam miliknya. Penampilannya semakin menambah kesan badboy dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VILDEN
Teen FictionAiden Alvaro Febryan dan Viola Xaveira Axyra. Dua orang dengan sikap yang hampir sama keras kepalanya, namun harus memulai untuk menjadi dua orang yang dewasa untuk dapat mengatasi segala permasalahan yang ada. Bagaimana kisahnya? Yuk baca ceritany...