Hai
Apa kabar?
Semoga suka dan jangan lupa vote dan komen yap
"Entah perasaan cemburu atau yang lain, tapi yang jelas perasaan ini menunjukkan ketidaksukaan ku saat melihat diri mu dekat dengan yang lain. Meskipun itu saudara mu sendiri."
–Aiden Alvaro Febryan–*****
Jam pulang telah berbunyi beberapa menit yang lalu. Dan kini Viola dan sahabatnya, Aileen tengah duduk di halte menunggu jemputan.
"Len," panggil Viola.
"Apa?" sahut Aileen. Aileen Clazora Mikesha, gadis yang sifatnya 11-12 dengan Viola itu menatap sahabatnya penasaran.
"Gak jadi deh."
Aileen memutar bola matanya malas. "Gajelas amat lu Vi."
Viola cengengesan. Gadis itu mengait lengan sahabatnya kemudian berkaya, "Btw hari ini lo free kan, Len? Gue mau ngajak lo ke gramed, biasa beli novel." Viola menaik alisnya.
"Gak tau juga sih. Liat aja entar." Viola mengangguk.
Kemudian tak lama, mobil hitam ferrari jemputan Aileen telah datang.
"Mau ikut gak? Biar sekalian. Kalo lo nunggu taxi, yang ada entar lama." ujar Aileen namun Viola tetap menggeleng.
"Enggak deh. Gue lagi nunggu abang gue soalnya."
Aileen menatap Viola ragu-ragu. "Beneran? Lama lho Vi, mending ikut gue aja." tawar Aileen sekali lagi.
"Enggak Len, bentar lagi juga abang gue dateng. Beneran deh!" Viola memberikan tanda peace pada Aileen untuk meyakinkan cewek itu.
Aileen menghela napas pasrah. "Yaudah. Kalo gitu gue duluan ya! Kalo lo belum di jemput, chat gue aja." Viola mengangguk mengiyakan.
"Iya. Udah sana, pulang." usir Viola membuat Aileen mendengus.
"Gue pulang duluan. Lo hati-hati di sini. Entar di culik om-om baru tau rasa lo!" gurau Aileen tertawa kecil.
Viola tertawa menanggapinya, "Kalo kayak sugar daddy mah gue pasrah aja. Mayan, dapet cuan." Viola menarik turunkan alisnya menggoda sahabatnya itu.
Aileen mencibir. "Serah dah! Tapi kalo lo di culik om-om mesum jangan salahin gue." ujar Aileen menakut-nakuti Viola.
"Dih, gak takut! Udah sana balik. Yang ada kalo lo disini terus gue enek lagi liat muka lo." kata Viola santai.
Aileen menoyor kepala Viola kesal, "Enek-enek mata lo! Gini-gini juga gue sahabat lo kali," ujar Aileen memutar bola matanya malas.
"Iya sahabat. Sahabat hasil pungut," balas Viola tertawa.
Aileen mendengus.
"Bye! Gue balik. Kalo lo di culik kabarin." Viola mengacungkan jempolnya.
"Sip! Aman itu mah."
Setelah mobil jemputan Aileen pergi, Viola berdecak.
"Kemana sih tuh monyet? Tadi bilangnya iya, taunya malah lama amat nyampe nya." gerutu Viola kesal.
Tin
Tin
Viola menoleh kala suara klakson motor terdengar di indra pendengaran nya. Dia melihat empat motor berwarna hitam dengan satu orang di depan dan tiga lain nya di belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
VILDEN
Teen FictionAiden Alvaro Febryan dan Viola Xaveira Axyra. Dua orang dengan sikap yang hampir sama keras kepalanya, namun harus memulai untuk menjadi dua orang yang dewasa untuk dapat mengatasi segala permasalahan yang ada. Bagaimana kisahnya? Yuk baca ceritany...