Duke Regis POV
Aku menyadarinya. Jiwa iblis yang menempati tubuhku menghilang. Kegelapan di Heavenstone tak lagi mematuhiku. Tapi anehnya Hutan Blackwall tidak mati.
Hanya ada dua kemungkinan. Iblis itu kembali kedunianya, atau ada yang menaklukannya. Tapi siapa?
Tak mungkin ada yang menaklukannya, karena itu artinya harus menaklukanku juga. Pun ia tak mungkin kembali kedunianya begitu saja kecuali..
Ada iblis yang lebih kuat darinya
Aku menatap Oliv, putri bungsuku yang sedang bermain dengan tiga kakaknya. Ia tumbuh dengan normal seperti anak seumurannya.
Aku tak menemukan hal aneh dalam dirinya selain ia yang lebih menyukai 'si Bajingan Zen' dari pada ayahnya sendiri.
" Xander, ada papa disana!" Seru Xane.
Xander menoleh dan berlari kearahku sambil menggendong Oliv. Dibelakangnya tampak Xavier ikut berlari. Beperan sebagai monster yang mengejar Oliv dan Xavier.
Oliv tertawa lucu ketika dari belakang Xavier meggeitik pinggangnya! Gadis mungil itu berteriak pada kakaknya.
"Aaakhh!! Xander! ayo larinya yang cepat!!" Teriak Oliv.
Aku menahan tawa. Xander sangat benci disuruh. Perempatan siku muncul di jidatnya.
"Oliv, berapa kali kubilang panggil aku kakak!" Tegur Xander.
"Tidak mau! Tinggi badan kita kan sama"
Balasan Oliv membuat Xander semakin kesal. Ia tak bisa menyangkalnya kalau Olive tumbuh seperti anak perempuan raksasa yang bahkan mampu menyusul kedua kakaknya.
"Kalau begitu turun sana dan lari sendiri!" decak Xander.
"Tidak mau! Kamu sudah janji menggendongku!" Balas Oliv.
"Oooliiiivv... Aku siap menggigit Pan-Tat-Mu" Xavier yang berhasil menyusul Xander menggerakan kedua tangannya seolah sedang meremas sesuatu.
"Akhhh!!" Oliv berteriak panik.
Buk!
Tiba-tiba sebuah ekor naga berwarna putih menimpuk kepala Xavier. Tubuhnya terlempar dan masuk ke kolam.
"Kerja bagus, Vy. Anak yang mesum harus di hukum!" puji Xane sambil mengelus-ngelus leher Vy.
"Hey sialan! kenapa kau bawa Vy! itu curang!" Teriak Xavier yang sudah basah kuyup. Xane mengabaikan teriakan Xavier.
Ia berlutut di depan Xander. Giginya menggigit bunga mawar merah jambu . Ia mengulurkan tangannya pada Xander yang menggendong Oliv di depannya. Berpose seperti seorang pangeran yang melamar tuan putri.
"Wahai putri Oliv, mohon terima hamba sebagai suamimu. Ini bayaran yang ku minta karena telah menyingkirkan monster Xavier" Dramatis Xane yang di balas dengan tatapan risih Oliv dan Xander.
Aku menatap datar bajingan kecil satu itu. Jujur, aku tak tahu sifat tengil nya itu menurun dari siapa. Aku selalu menjaga image ku sedari kecil. Apa dari Slavia? Jeremy? Aku menjiwir Xane yang menggoda adiknya.
"Kau harus melangkahi mayatku kalau mau menikahi putriku, anak nakal!" Kata Regis.
"O-oh. Kalau begitu hamba mau menikah dengan mama saja" balas Xane yang masih menggantung di tanganku.
"Cih. Kalau sudah setinggi aku baru kau boleh menikah"
"Ayolah ayah! Kalau aku sudah setinggi ayah, aku terlalu tampan untuk semua makhluk di bumi ini" ujar Xane.
KAMU SEDANG MEMBACA
CURSED GIRL
RomanceAwalnya semua tampak membosankan. Ayahku seorang Duke, ibuku punya banyak naga dan aku punya tiga kakak pria yang sangat kuat dan melindungiku. Aku juga punya banyak paman yang menyukaiku dan aku paling menyukai paman Zen. Dia kaya. Dia pria dingi...