Chapter 3 : Blame

2.5K 219 7
                                    

Jeremy menatap Slavia dan Regis dengan khawatir. Hasil test kecenderungan Olivia yang mewarisi jiwa Iblis Heavenstone tak lagi diragukan.

"Ada satu fakta yang kutemukan di buku sihir hitam yang ku teliti ini." Jeremy menunjukan salah satu halaman dengan tulisan aneh di dalamnya.

"Ini tulisan kaum druid. Jika manusia menyimpan jiwa iblis, pada moment tertentu kekuatannya akan lepas kendali. Ada dua cara untuk menyegelnya. Aku tidak menganjurkannya" jelas Jeremy.

"Katakan. Aku akan melakukan apapun". Tegas Slavia.

"Pertama, korbankan nyawa kedua orang tuanya pada iblis yang terhubung dengan Olivia. Singkatnya kau dan Duke menumbalkan diri untuk Olivia. Segelnya akan permanen seperti apa yang Duke alami".

"Lalu yang kedua?" Tanya Regis.

"Pergi ke dunia iblis itu sendiri. Cari iblis yang terhubung dengan Olivia lalu bunuh. Tapi itu mustahil. Kita tak tahu ada berapa banyak monster di dalamnya. Lupakan, kalian hanya akan membunuh diri sendiri". Jeremy menarik kembali sarannya.

Slavia dan Duke Regis terdiam. Jika memilih pilihan pertama, Olivia akan merasakan kehampaan yang ia rasakan. Jika memilih pilihan kedua, mereka tak tahu apa yang akan terjadi. 

Selama perjalanan pulang, Slavia hanya berdiam diri menatap jendela kereta kuda. Hal itu membuat Regis resah. Slavia adalah orang tak takut apapun jika berhubungan dengan keluarga. 

"Slavia.. Jangan terlalu dipikirkan. " Regis berusaha menenangkannya. Slavia tak bergeming. Ia hanya menatap suaminya dengan datar. 

"Reg... "

"Ya?"

"Ayo kita pergi ke dunia iblis. Kupikir si kembar sudah cukup dewasa. Kita bisa menitipkan mereka pada Jeremy atau Deon." Saran Slavia membuat Regis tercekat. 

"Tunggu, Slavia.. lalu bagaimana dengan anak-anak? Oliv.. masih terlalu muda kau tahu?"

"Lalu siapa yang lebih kuat dari kita untuk masuk ke Dunia Iblis?" 

Regispun terdiam. Sejauh ini merekalah yang terkuat. Walau kekuatan iblis milik Regis memudar, Sihir darah dan kemampuan pedangnya tak bisa di remehkan. Mereka adalah orang tua Olivia. Tak ada yang lebih berhak dan berkewajiban untuk melakukannya selain mereka. 

"Baiklah. Setelah ini, kumpulkan anak-anak. Setidaknya kita harus berbicara dengan mereka bukan?" 

Pada akhirnya Regis mengikuti saran istrinya. Slavia tersenyum tipis. Ia memeluk suami yang duduk di sampingnya. Menggenggam jari jemari Regis dengan hangat. 

"Kita akan baik-baik saja. Percayalah". Ujar Slavia. 

Regis balas memeluk Slavia. Tak menjawab apapun. Ia hanya ingin memeluk istrinya dan menenggelamkan wajah sedihnya di dada istrinya. Tanpa mereka sadari, itu menjadi keputusan yang membuat mereka terjebak dalam dunia Iblis. 

10 tahun kemudian...

Olivia POV

Sekarang aku berumur 17 tahun. Aku... masih belum menerima semuanya. Ku tatap batu altar dengan huruf kuno yang terpampang di depanku. Batu yang menjadi tempat terakhirku memeluk  ayah dan Ibu.

Sepuluh tahun yang lalu, mama memanggilku dan ketiga kakakku. Xavier, Xander dan Xane. Membicarakan persiapan mereka untuk pergi menjalankan misi ke dunia iblis.  Kupikir itu adalah tugas dari kekaisaran. Ternyata, itu semua untuk mencegah kebangkitanku.  

Ya.. Aku memiliki darah iblis yang di turunkan oleh ayahku. 

Saat itu aku belum memahami keadaanku. Satu hal yang kutahu, apapun yang ku sentuh, akan menghitam. Aku berusaha menyembunyikannya. Namun,  darah tak bisa berdusta.

CURSED GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang