Sudah tiga kali Nanon pergi ke kamar mandi, lalu menuju ruang tunggu bersama tim dansa-nya, dan kembali lagi ke kamar mandi, dan ke ruang tunggu karena perutnya yang tidak biaa diajak kerjasama. Atau mungkin kegugupannya yang membuat Nanon mendadak sakit perut pagi itu.
"Lo beneran gapapa? Muka lo pucet banget," tanya Yahct memastikan, Yahct adalah kakak tingkat Nanon dan Ohm di sekolah, Yahct adalah beta. Di tim dansa, Yahct memastikan semua anggota tim-nya terkoordinasi dengan baik.
Nanon menggeleng, "Gue gapapa, makan sedikit kayanya bisa nambah tenaga," ujarnya, Yahct mengangguk, "Oke, lo ganti baju, Ohm bentar lagi balik bawain sarapan buat lo, tinggal lo yang belum di rias, lo makan sambil di rias aja, waktunya tinggal setengah jam lagi buat rombongan tamu nyampe sini," titah Yahct sambil memeriksa kelengkapan lainnya.
Hari ini, adalah hari yang seluruh Kauriyakul tunggu, mereka akan menampilkan seluruh bakat dan kreatifitas mereka dihadapan orang tua, serta raja dan ratu dari kerajaan yang berasal dari seluruh dunia.
Acara ini juga digunakan untuk para raja dan ratu mencarikan pasangan untuk pangeran dan putri mereka, tentunya bagi yang sudah mengalami fase pendewasaan. Meskipun tidak pasti akan dinikahkan, setidaknya mereka berusaha. Maka dari itu, Nanon teramat sangat gugup, untuk pertama kalinya, ia akan bertemu orang banyak di acara bergengsi, dengan kasta yang tidak bisa dikatakan remeh juga.
"Aaa, ayo makan," Nanon tersentak kaget, Ohm menyodorkan satu sendok besi yang berisikan nasi beserta lauknya, "Err...gue bisa..."
"Udahlah, kata orang dulu jangan nolak suapan dari Alpha, nanti susah dapet jodoh!" Sela perias yang merias Nanon. Ohm mengangkat satu alisnya, "Ayo, daripada susah jodoh," bujuk Ohm yang sebenarnya juga tidak percaya dengan mitos tersebut, akhirnya omega manis itu mau membuka mulutnya dan Ohm menyuapkan makanan yang masih terasa hangat tersebut.
Satu suap, lima suap, sepuluh suap, Nanon begitu memperhatikan riasannya dan juga Ohm hingga tak memperhatikan jika makanannya sudah tandas, namun perutnya masih sedikit lapar, "Eum...ada susu kotak, gak? Gue masih...laper, hehe," tanya Nanon ragu, Ohm menggelengkan kepalanya dan terkekeh, kemudian alpha itu meraih tasnya dan mengeluarkan barang permintaan Nanon, "Chimon nitip ini ke gue tadi, kata dia lo lupa bawa susu kesayangan lo, ngegeletak di kasur lo kata Chimon,"
Aduh, Nanon jadi malu sendiri, ketahuan masih suka minum susu kotak sampai menyimpan stok, seperti anak kecil saja, "Hehe, thanks," ucap Nanon lalu meminum susunya dengan canggung.
Perias Nanon itu tersenyum menggoda "Kalian mate, ya? Romantis banget! Aku jadi kangen alphaku, deh," tanya sang perias kemudian terkekeh.
Sontak kedua siswa kelas 7B itu panik "Bukan! Kita bukan mate! Kita masih kelas tujuh, kok!" Sentak Nanon panik, Ohm hanya mengangguk menyetujui perkataan partnernya.
"Oohh, masih kelas tujuh, palingan sih tahun depan kalian baru tau siapa mate kalian," ujar sang perias santai "Nah, riasannya selesai! Kalo gitu, yaudah, aku doain semoga kalian jodoh, gemes banget kalian soalnya!" Ujar sang perias semangat seraya membereskan alat riasnya, membuat suasana canggung diantara Ohm dan Nanon pagi itu hingga Yahct memanggil untuk bersiap di depan panggung untuk menyambut tamu.
Ohm dan Nanon bertukar pandang, kemudian mereka mengangguk saling meyakinkan, Ohm menyodorkan kepalan tangannya di hadpan Nanon, "Be a best partner?" Tanya Ohm, Nanon mengangguk dan membalas kepalan tangan Ohm, "Be a best partner!"
"Yo guys! It's time to the show! (Waktunya untuk pertunjukan!"
Seluruh tim dansa ber-tos ria sebelum bersiap di posisinya masing-masing, setelah itu Yahct dan satu temannya datang membawa kalung bunga untuk tim dansa kalungkan pada tamu undangan.
Ohm dan Nanon selaku yang termuda berada di paling belakang barisan, membawa kalung terakhir untuk tujuh orang pertama, Nanon kini sudah lebih tenang dan bisa mengkondisikan dirinya. Rombongan para partner dansa telah siap menyambut rombongan tamu penting.
Yang pertama, ada raja Suthilak dari kerajaan Flamboyan, kerajaan ini adalah yang terbesar di tanah kawasan Rodinia. Arthit dan Kongpob bertugas memberi penyambutan kepada mereka.
Pertama-tama, raja dan ratu akan di berikan kalung bunga, kemudian akan ada pembina asrama dan guru yang mengantar keduanya menempati kursi tamu, Arthit dan Kongpob akan berlari ke belakang barisan Ohm dan Nanon untuk memberikan kalung lagi untuk tamu berikutnya. Putaran itu berjalan selama tiga kali putaran, yang artinya ada dua puluh satu kerajaan yang hadir di sana, sesuai dengan jumlah kerajaan yang ada di seluruh dunia.
Raja dan ratu yang terakhir, dari kerajaan Moana, yang tak lain adalah kerajaan asal Ohm, jadi raja dan ratu tersebut adalah orang tua Ohm.
"Selamat datang, yang mulia," Sambut Ohm sebelum memberikan kalung bunga tersebut, di dalam forum formal seperti ini, Ohm memang diajarkan untuk selalu menggunakan panggilan formal kepada keluarganya sekalipun.
Raja Phapkum tersenyum, kemudian menunduk menerima kalung yang diberikan Ohm, "Terima kasih" ucap raja Phapkum tersenyum tipis.
Lalu Nanon juga menyambut sang ratu dengan senyuman, dimple itu sampai keluar, saking manisnya senyum Nanon hingga membuat sang ratu tersanjung, "Manisnya pasanganmu, pangeran" ucap ratu senang, "Kamu putra raja Tay?" Tanya ratu, Nanon mengangguk, "Iya, yang mulia, saya anak kedua raja Tay," jawab Nanon sekenannya, "Tapi mohon ampun yang mulia, saya bukan pasangan pangeran Pawat," ucap Nanon lalu menunduk.
Sang ratu tertawa kecil, "Aku tahu, aku tahu," ucapnya, "Aku hanya menggodamu saja, gak ada maksud lain," ujar sang ratu melanjutkan, "Baiklah, kami masuk dulu," pamit ratu kemudian mengikuti arahan pembina asrama menuju kursinya.
Ohm melirik Nanon menggoda, "Kamu bukan pasanganku, huh?!" Ujar Ohm seraya mendekatkan wajahnya pada Nanon yang menjauh, "Ya emang bukan! Dahlah gue mau siap-siap, dah di panggil pak Krist, noh!" Alibi Nanon karena wajahnya telah merah padam mendengar ucapan ibu ratu dari kerajaan Moana, ibunda dari Ohm Pawat.
Bersambung, double up yuhuu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Denial (OhmNanon)
Подростковая литератураSudah menjadi rahasia umum sejak buku harian Nanon yang tidak sengaja tertinggal di dalam kelas, dan ditemukan oleh teman satu kelasnya. Nanon menyukai sang ketua kelas-Ohm Pawat Memendam rasa hampir tiga tahun, bagaimana selanjutnya? Berhenti atau...