"Mari kita berikan apresiasi untuk penampilan dari tim dansa yang di bimbing oleh pangeran Singto dan pangeran Krist! Tarian yang indah yaa..."
Nanon dan seluruh rekan timnya bersorak bahagia karena penampilan mereka sukses besar, bahkan para omega sampai menangis karena tidak percaya dengan apa yang telah mereka lakukan.
"Saya, hiks...bangga sama kalian! Kalian semua keren!" Ucap pak Krist yang sudah menangis menjadi-jadi.
Sementara itu diantara keriuhan atas kesuksesan tim dansa, Nanon masih menangis hampir sama kencangnya dengan Krist hingga Ohm harus memeluknya untuk menenangkan omega manis tersebut, "Ohm... ayah gue nangis liat dansa gue," gumam Nanon sedari tadi di pelukan Ohm, "Iya, Non... iyaa"
Setelah drama menangis ria hingga berfoto dengan wajah yang memerah karena menangis, akhirnya tim dansa beristirahat sejenak untuk menemani para tamu berkeliling festival sains yang diselenggarakan oleh KHS.
Sementara KMS menyelenggarakan festival sejarah yang berisikan sejarah pemerintahan sejak dua abad yang lalu, di mana banyak wilayah di berbagai tanah kawasan masih berpisah-pisah dalam ratusan negara. Namun satu abad yang lalu, negara-negara tersebut bersatu dan membentuk kerajaan kembali seperti tiga abad yang lalu. Jika di hitung, ada dua puluh satu kerajaan dan sepuluh tanah bagian yang netral untuk kawasan pendidikan.
(Bingung, kan? Vee juga bingung hehe)
Kerajaan yang sekarang juga tidak kuno seperti tiga abad yang lalu. Tidak ada kereta kuda sebagai transportasi, melainkan jet pribadi dengan perawakan seperti mini bus sehingga mudah mendarat di lahan yang tidak terlalu luas seperti kapal terbang atau sejenis itu.
Sistem kasta juga tidak terlalu ketat seperti dulu, tidak ada kesenjangan sosial lagi, semua kasta bisa saja berada di dalam profesi yang sama, tempat pendidikan yang sama, pelayanan kesehatan yang sama juga.
Namun masih ada hal yang membedakan tiap kasta. Para bangsawan mempunyai aura tersendiri daripada non-bangsawan. Khususnya alpha dan omega, jika mereka murni bangsawan, feromon mereka tercium lebih kuat dan semerbak, seperti ada wangi khas dari masing-masing individu entah apa alasannya.
***
Nanon dan Ohm harus tetap menjalankan tugasnya sebagai pasangan untuk menemani tamu kerajaan, yang mana tamu tersebut adalah orang tua Ohm sendiri, dan orang tuanya yang di pandu oleh Arthit dan Kongpob. Kedua pasang raja dan ratu tersebut meminta agar mereka pergi bersama.
"Aku ingin pergi melihat sejarah kerajaan," gumam kedua ratu setelah di tanya ingin kemana.
Raja Phapkum menggeleng, "Tidak, kita pergi menonton pertunjukan sains dulu!" Tolak sang raja yang diangguki ayah Nanon, "Benar, sains lebih menarik daripada sejarah,"
Para pemandu mulai pusing, mereka saling tatap berharap Kongpob mendapat solusi. Tak lama Kongpob menjetikkan jarinya, "Bagaimana kalau kita berpencar?" Usul Kongpob di terima baik oleh kedua raja tersebut.
"Bagus! Aku dan Tay akan pergi menonton sains, Kong dan Ohm ikutlah bersamaku," Titah raja Phapkum, "Kong dan putraku ini lebih ahli dalam menjelaskan sains, aku suka itu," lanjutnya semangat.
Setelah berpamitan untuk berpencar dan berjanji akan kembali saat matahari akan tenggelam, tugas Nanon dan Arthit adalah menemani para ratu yang sedang terkesima dengan penampilan drama perang yang dikombinasikan dengan seni bela diri dan juga tarian khas dari negara Indonesia, yang kini telah bersatu dengan beberapa negara lainnya di tanah Polinesia.
"Itu seni bela diri pencak silat, seni ini berasal dari negara yang dulu di sebut Indonesia. Tidak mudah mempelajari bela diri ini yang mulia, setiap individu harus mempunyai kesabaran ekstra agar mampu menguasai gerakan-gerakan ini..." Arthit berusaha menjelaskan kepada dua ratu yang tengah asyik menonton pertunjukan hingga selesai.
Kemudian mereka kembali menyusuri jalanan sambil melihat kanan dan kiri yang berisi berbagai persembahan yang berkaitan dengan sejarah masa lampau.
Ratu New berhenti, "Bisa kita mampir ke sana? Kuenya kelihatan enak," Pinta ratu New. Nanon mengangguk, "Lewat sini, yang mulia..."
Ratu dari kerajaan Madania itu tersenyum senang, "Ini adalah surga dunia," gumam Ratu New semangat, mengundang kekehan dari ratu Nattawin dan dua omega yang lebih muda, "Ayo duduk!" Ajak ratu New seraya melangkah menuju satu meja yang kosong.
Ratu New duduk dengan anggun dan mengamati suasana stand kue tradisional itu, menunggu pesanan mereka sampai dalam waktu lima menit, "Mohon izin, pesanan anda yang mulia,"
Arthit tersenyum, "Terima kasih" ucapnya lalu bersama Nanon menyiapkan makanan untuk kedua ratu tersebut.
Ratu Kana mencegah, "Tidak perlu, duduklah," pinta ratu Kana, kedua omega manis itu pun akhirnya duduk. Ratu Kana menyodorkan dua piring kue khas Moana itu kepada Nanon, "Aku mau Nanon mencobanya"
Nanon tersenyum canggung menatap sang ibu yang juga mengangguk, akhirnya ia menyuapkan satu potongan kecil kue berbentuk bunga tersebut, "Itu kesukaan Ohm, dia suka makan itu sewaktu kecil, enak?"
Uhuk!
"Maaf, bagaimana yang mulia?" Nanon tersedak, bagaimana tiba-tiba Ohm di bawa ke pembicaraan ini?!
Ratu Natta terkekeh, "Aku hanya ingin mengenalkan makanan kesukaan Ohm kepadamu, apa aku salah?"
Tradisinya, kalo ada ibu yang nawarin makanan kesukaannya sama kamu, berarti ibu itu pengen kamu jadi menantunya.
Arthit dan ratu Natta tersenyum, ratu New menjadi sumringah, sementara Nanon sendiri panik, "Ma-maaf, yang mulia..."
Ratu Natta yang duduk tepat di samping kanan Nanon itu merangkulnya, "Kau tahu maksudku, kan?" Nanon mengangguk kecil, "tapi yang mulia..."
"Aku hanya berharap, semoga kalian berjodoh,"
Bersambung, triple?
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Denial (OhmNanon)
Teen FictionSudah menjadi rahasia umum sejak buku harian Nanon yang tidak sengaja tertinggal di dalam kelas, dan ditemukan oleh teman satu kelasnya. Nanon menyukai sang ketua kelas-Ohm Pawat Memendam rasa hampir tiga tahun, bagaimana selanjutnya? Berhenti atau...