25-Keluarga Kerajaan

585 72 4
                                    

Satu hari setelah hari penobatan, Ohm mengajak Nanon pergi berkeliling pusat kota kerajaan Moana, sebagai bagian dari tradisi, Nanon sebagai calon dari pangeran mahkota akan diperkenalkan secara tidak resmi kepada para rakyat.

Pusat kota Moana sudah tertata dengan bangunan modern, namun ini merupakan gabungan dari modern dan tradisional. Bagian tradisionalnya adalah interaksi para rakyat, semua masih terasa hangat, meskipun dunia sudah modern, namun hal itu tak membuat kehidupan sosial mereka berubah begitu saja.

Tempat pertama yang Nanon dan Ohm datangi adalah pasar, kekuatan utama kerajaan Moana ada di sini. Sebagai kerajaan penghasil bahan pangan terbaik di dunia, pasar Moana memiliki semua bahan pangan yang dibutuhkan di dapur, baik dapur rumahan maupun kerajaan. Sebagian besar kehidupan terjadi di sini, selain rumah sakit dan tempat umum lainnya, pasar lebih ramai. Karena sekolah juga tidak ada, tempat pendidikan haruslah berada di tanah netral, tidak boleh condong ke kerajaan manapun.

Nanon disambut baik oleh banyak orang yang lalu lalang di depan pasar, desas desus tentang bagaimana sang tunangan pangeran mahkota mereka telah tersebar di seluruh pasar. Semua ini berkat para pelayan dan dayang yang setiap hari pergi ke pasar, setelah bertemu dan bertegur sapa dengan Nanon di istana, mereka membagikan pengalaman baik mereka kepada orang-orang pasar terhadap sang tunangan pangeran mahkota.

"Selamat datang pangeran omega Nanon! Apa kabarmu hari ini?"

"Aku baik, bagaimana denganmu? Apa yang bapak jual? Apa itu kue?"

Si penjual kue itu mengangguk, "Iya, aku membuat kue pisang yang di cetak dalam cetakan berbentuk hewan-hewan lucu agar anak-anak tertarik membeli," Jelas sang penjual kue pada Nanon yang berbinar menatap dagangan yang masih mengepul itu, "Kamu mau?" Tanya Ohm, Nanon mengangguk antusias.

Sejak kecil Nanon selalu penasaran dengan jajanan pasar seperti ini, namun sang ayah dan kakak serta bundanya tak mengizinkan ia pergi keluar istana, selain untuk pendidikan dan tugas istana. Nanon hanya punya urusan pendidikan agar bisa keluar karena tugas istana selalu dikerjakan oleh Pansa, sang kakak. Selain itu, artinya Nanon tak pernah mempunyai izin maupun kesempatan agar ia bisa melewati pintu terluar rumahnya.

Ratu Natta dan Raja Mile memberikan waktu sampai matahari condong ke barat dan sinar oranye memancar indah dari sana. Karena saat malam nanti, Nanon akan menghadiri makan malam bersama seluruh keluarga kerajaan. Makan malam ini hanya dihadiri oleh anggota keluarga kerajaan, tidak ada sepupu ataupun keponakan. Lagipula semua kerabat kerajaan telah kembali ke rumahnya masing-masing pagi hari tadi sebelum Nanon dan Ohm pergi ke pusat kota. Termasuk kedua orang tua Nanon yang membiarkan putra mereka beradaptasi dengan calon rumah barunya.

Tepat pukul lima sore, Ohm dan omeganya menjejakan kakinya kembali ke dalam lingkungan istana, mereka berpisah di lorong untuk mempersiapkan diri. Dua jam lagi makan malam di mulai.

Dibantu Max, Nanon mulai membersihkan dirinya lalu mengganti pakaiannya yang bau keringat dan asap. Max memberikan pewangi jeruk segar yang dicampurkan dengan susu pada setiap sudut kamar Nanon dan kamar mandinya, yang mana aroma tersebut adalah aroma murni feromon Nanon. Pemberian aroma tersebut bertujuan agar Nanon harum dalam waktu yang lama. Karena Nanon belum bisa mengendalikan feromonnya, itu akan sedikit memalukan, namun usia Nanon yang belum memasuki sekolah menengah atas, pangeran omega tersebut masih bisa dimaklumi.

"Omega, udah siap?"

Nanon mengangguk, ia tersenyum gugup mengingat sebentar lagi ia akan berada di tengah-tengah keluarga Ohm, alphanya. Ini adalah pertama kalinya Nanon berada dalam satu meja bersama keluarga Ohm selain dengan ratu Natta, dan bahkan orang tuanya juga tidak ada bersamanya. Namun inilah resiko calon istri pangeran mahkota.

Sepajang perjalanan, Ohm tidak melepaskan genggaman tangannya pada sang omega, ia tahu omeganya tengah dilanda kepanikan, sangat terbaca dari raut wajahnya, Ohm menghentikan langkahnya tepat di depan pintu ruang makan, ia mengusap pipi Nanon lembut, "Everything is gonna be okay, omega" tutur Ohm menenangkan tunangannya, kemudian mereka masuk ke dalam ruang makan.

Di paling ujung meja yang melebar, ada raja Mile dengan ratu Natta berada di kanan meja yang memanjang, dan di seberang ratu Natta ada seorang wanita sepuh yang Nanon kira adalah ibu suri, atau ibu dari raja Mile, neneknya Ohm. Kemudian di sebelah kanan ratu Natta ada tiga orang perempuan dengan pakaian dan riasan serta aksesoris yang hampir mirip, seperti seragam, namun tak lebih megah daripada wanita sepuh di seberang ratu Natta.

"Gue gak pernah ketemu sama orang selain raja sama ratu, mereka siapa?" Tanya Nanon setengah berbisik.

"Itu selir-selir raja, istri yang gak sah secara hukum kerajaan, dua anak yang di depan mereka itu anaknya, yang satunya lagi hamil, bentar lagi lahiran," jelas Ohm menghancurkan rasa penasaran sang omega.

Kedua pangeran yang baru datang itupun langsung memberi salam, dengan seribu pertanyaan yang harus Nanon tanyakan pada sang alpha, pangeran omega tersebut duduk di sebelah wanita sepuh di seberang ratu Natta.

Wanita sepuh tersebut tersenyum kepada Nanon, ia juga mengusap pipi omega dari cucunya, "Cantik, Ohm...kapan kau menikahinya?" Ohm terkekeh pelan, mempertahankan wibawanya sebagai pangeran mahkota, "Nenek, saya baru akan lulus menengah pertama di tahun depan, masih ada sekitar empat tahun lagi sampai saya harus meminang omega manis ini,"

Wlek! Bodong banget si Ohm! Eh astaga...alpha lo sendiri... -Batin Nanon mencibir penuturan sang alpha. Ia lalu tersenyum kepada neneknya Ohm, "Salam, saya Pangeran Omega Nanon, dari Plethora,"

Nenek Ohm berpikir sejenak, "Plethora, ratunya itu sahabatmu, ratu Natta? Ratu New?" Neneknya Ohm memastikan, ratu Natta mengangguk senang, "Astaga...keinginanku terwujud!" Ujar neneknya Ohm bahagia, keinginannya sejak dulu agar ia bisa berbesan dengan kerajaan Plethora. Kerajaan yang terkenal dengan kejujuran yang teramat tinggi dan raja yang tak pernah mempunyai selir sebagai penghormatan kepada pasangannya.

"Pangeran Ohm, Raja-raja Plethora tak pernah mempunyai sejarah adanya selir raja, itu artinya para raja Plethora adalah orang yang setia terhadap istri-istrinya," peringat neneknya Ohm sambil menatap cucunya tajam, "Jika kau menduakan menantu cucuku ini, tak akan kuampuni kau barang seujung kuku!"

"Baik, nenek,"

Perkataan sang ibu suri menjadi gosip hangat diseluruh Moana, dan menjadi patah hati terbesar bagi seluruh gadis yang berencana menjadi selir raja Ohm di masa mendatang. Dan jika melihat pangeran Nanon sendiri, seperti tak ada secuil keburukan dari dalam dirinya. Didikan Tay dan New membuat Nanon menjadi pribadi yang tegas dan jujur, serta tulus dalam melakukan apapun. Rasa penasaran yang tinggi dan pertanyaan kritis yang selalu keluar dari mulut Nanon membuat kesan cerdas untuk pangeran ini.





















Bersambung

Fall In Denial (OhmNanon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang