Ratu Natta dan Ratu New tidak menyurutkan senyuman mereka sedari kemarin pasca melihat kedua putra mereka, yang tengah berlatih dansa berdua di taman Miracle. Kedua ratu tersebut semakin semangat menyiapkan Ohm dan Nanon untuk persembahan yang memukau.
Ohm dan Nanon bukan apa memutuskan berlatih dansa, sebab mereka sudah tidak melakukan hal itu sejak festival di Kauriyakul. Kelas Kerajaan juga sudah memasuki materi yang lain. Meskipun masih harus berpasangan dengan Ohm, namun setidaknya Nanon tak lagi harus berjarak hanya lima senti di dekat Ohm. Walaupun harus selalu melakukan kontak fisik, sih. Itu tidak baik untuk jantung Nanon.
Kedua ayah yang mengetahui putra-putra mereka yang kian dekat pun merasakan firasat baik untuk keduanya. Sore itu, Tay, Mile, dan White, raja Miracle sedang menikmati teh racikan khusus dari Patrine, calon istri Pansa. Racikan yang memanjakan lidah dan penciuman itu makin nikmat bagi para raja, karena mereka sedang mengamati Ohm dan Nanon berlatih dansa bersama seorang pengiring musik.
Dan mari kita tinggalkan para raja yang tengah berbincang ria di sisi selatan taman tersebut dan kita intip percakapan dua pangeran kebanggaan Singto dan Krist di kelas dansa dan tata krama makan-nya.
"Kemampuanmu oke juga, masih sama sempurna dari terakhir kali," puji Ohm dengan menggunakan bahasa semi-formal, tidak mungkin ia menggunakan bahasa gaul-nya sementara ada orang lain di sekitarnya dan Nanon, tidak baik di dengar, dan terkesan tidak sopan.
Nanon mengatur napas, tarian mereka tidak berhenti namun dengusan Nanon juga ia keluarkan, "I'm not that stupid (aku gak sebodoh itu) buat lupa sama gerakan se-simple ini!" desis omega manis itu, seirama dengan wajahnya yang tidak selembut gerakannya. Entah kenapa Nanon merasa kesal dengan pujian dari Ohm.
Ohm terkekeh, jujur saja senyumnya itu membuat jantung Nanon terasa berdesir mengalir dengan cepat menuju wajahnya hingga terasa panas. Alpha di depannya tersenyum menggoda, "Terpesona?"
"No! I'm not! (Enggak!) Kamu kepedean!"
Tiba-tiba musik terasa semakin panas, gerakan kaki-kaki mereka makin cepat mengikuti irama musik yang mengalun, ini adalah bagian klimaks dari dansa mereka sebelum berhenti.
Genggaman tangan mereka menguat, tatapan mata mereka beradu tajam, suasana seakan memanas mengikuti tarian mereka sore itu. Nanon masih mampu mengikuti langkah Ohm meskipun terengah-engah.
Tap
Tap
Tap
Tap
Brak!
"Pangeran!"
Musik seketika berhenti, para pelayan yang bertugas menemani Ohm dan Nanon dan tak luput pengawal istana juga secepat kilat mendekati kedua pangeran yang tengah berdansa.
Kaki Nanon tak sengaja menginjak kaki Ohm, satu kesalahan itu membuat keduanya jatuh. Dan juga jantung Nanon yang berdegup tidak karuan.
"Eungh...pangeran Nanon...kamu berat"
Anjir!
Posisinya sedikit canggung, tubuh Nanon jatuh diatas Ohm, bibir keduanya sempat berbenturan sepersekian detik sebelum Nanon sadar akan keadaan bibir polosnya yang sudah tidak polos lagi.
Tanpa mengatakan apapun, Nanon beranjak dari tubuh si alpha dan bergegas pergi meninggalkan taman, juga orang-orang di sana yang juga sedikit canggung. Kecuali Ohm yang tersenyum kecil, "Lucu!" Gumamnya.
Sementara itu Nanon bergegas pergi menemui sang kakak yang tengah menemani calon istrinya di kandang kuda, mereka baru saja menyelesaikan kegiatan berkudanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Denial (OhmNanon)
Teen FictionSudah menjadi rahasia umum sejak buku harian Nanon yang tidak sengaja tertinggal di dalam kelas, dan ditemukan oleh teman satu kelasnya. Nanon menyukai sang ketua kelas-Ohm Pawat Memendam rasa hampir tiga tahun, bagaimana selanjutnya? Berhenti atau...