Malam harinya, Kauriyakul juga mengadakan pasar malam yang diperuntukkan kepada seluruh siswa Kauriyakul dan para tamu kerajaan. Para siswa diperbolehkan bermain sampai puas tanpa ada peraturan apapun.
Gerombolan kamar O-2 itu berjalan beriringan mengelilingi pasar malam tersebut, yang paling heboh adalah Chimon dan sekutunya, eh... maksudnya Sunny, mereka berdua adalah satu kesatuan yang tidak boleh disatukan sebenarnya, karena akan menjadi heboh.
"Gak mau tau! Pokoknya kita harus naik itu!" Tunjuk Chimon pada satu wahana, kemudian Sunny menggeleng keras, "Gak bisa, Phuwin sama Dunk takut ketinggian!"
Melihat keributan mereka sudah menjadi makanan sehari-hari penghuni kamar O-2, Dunk selaku ketua kamar pun juga sudah lelah menengahi keduanya.
Sunny tetap Kokoh dengan pendapatnya, "Gak bisa, Chi... aduh lo kok gak ngerti, sih?! Eh?! Kalian mau pada kemana?!" Seru Sunny panik memanggil teman-teman satu kamarnya yang membubarkan diri, memilih untuk tidak ikut campur dalam pertengkaran itu.
Meski begitu, seluruh penghuni kamar O-2 itu saling menyayangi dan selalu kompak. Pertikaian Chimon dan Sunny ibaratnya adalah bumbu pedas yang menambah sensasi, agar keseharian mereka tidak monton dan membosankan.
Sementara itu, Nanon memilih untuk berjalan sendirian, berteman dengan hening di keramaian adalah salah satu caranya untuk membasmi rasa takut akan keramaian. Dan juga larut dalam pemikirannya tentang ratu Natta yang sepertinya sangat berharap jika ia dan Ohm adalah pasangan yang di takdirkan oleh Yang Kuasa.
"Sendirian aja, pak?"
Nanon tersentak kaget, kemudian menoleh cuek pada alpha yang suaranya sudah tak asing lagi di pendengarannya, dan untung saja, es susunya tidak jatuh, "Ohm?!" Geramnya, sementara yang di panggil terkikik dan menyamai langkah Nanon yang tak nampak peduli.
Ohm hanya menemaninya berjalan saja, tidak berucap apapun karena Ohm sendiri juga tidak suka terlalu banyak bicara, jujur saja, suasana seperti ini juga Nanon nikmati.
Sampai beberapa menit berkeliling, mereka melihat kedua orang tua Ohm tengah asyik menyantap makanan di salah satu kios makanan, "Kita sapa?" Nanon mengangguki tawaran Ohm sambil membuang gelas es susu yang sudah kosong ke tempat sampah terdekat.
Ohm membiarkan omega manis itu berjalan mendahuluinya, berusaha mematuhi tata krama kerajaan 'dahulukan omega'
"Selamat malam, yang mulia," sapa Nanon ramah, "Maaf mengganggu acara kalian, saya hanya ingin menyapa sebentar,"
Ratu Natta tersenyum sumringah begitu melihat Ohm berada di belakang Nanon, "Ayo pangeran Nanon, gabung sini sama kita!" Pinta ratu Natta, Nanon akhirnya mengangguk karena tidak enak menolak ajakan ratu. Raja Phapkum memberi kode anaknya untuk duduk di sampingnya.
Kayaknya bener nih ratu Natta naksir gue buat dijadiin mantu- Batin Nanon mengamati ratu Natta yang sibuk mengambilkan makanan untuknya.
Nanon jadi bergidik sendiri, apakah dulu Arthit juga begitu ketika berhadapan dengan ibunya Kongpob? Satu-satunya kakak tingkat yang akrab dengan Nanon adalah Arthit dan Namtan. Tidak mungkin menanyai Namtan karena Namtan sendiri belum mempunyai mate. Besok ia akan bertanya pada Arthit.
Omega berlesung pipi itu hanya diam termenung, larut dalam asumsinya sendiri yang ia rasa lima puluh lima persen benar adanya.
***
Beberapa bulan kemudian...
Ujian akhir semester adalah penanda berakhirnya semester genap di KHS, setelah dua minggu menegangkan itu berakhir, para siswa di berikan libur dua minggu untuk mengusir rasa stress dan rindu mereka terhadap keluarga. Para siswa diperkenankan kembali ke rumah masing-masing.
Namun bagi siswa yang tidak ingin kembali, asrama masih tetap buka, namun hanya terisi beberapa orang saja. Termasuk pak Krist dan pak Singto yang tidak kembali ke rumah mereka karena pak Krist tidak mungkin melakukan perjalanan jauh.
Biasanya untuk mengusir rasa jenuh, pak Krist dan pak Singto beserta pembina yang lain mengumpulkan para siswa yang tidak pulang ke rumah ataupun ke kerajaan mereka, di aula asrama omega untuk melakukan satu kegiatan setiap hari sampai liburan selesai.
***
Sementara itu di lain tempat, Nanon yang kebetulan pulang ke istana itu kembali pada rutinitas kerajaannya, hanya bedanya Nanon tak lagi mengikuti pendidikan kerajaan, karena omega manis itu telah menempuh pendidikan di Kauriyakul. Yang raja Tay jadwalkan agar Nanon sampai ke menengah atas.
"Pangeran, ada yang mau bertemu," Nanon yang tengah mengulik sebuah lagu di ruang musiknya itu menoleh pada pelayan pribadinya, "Siapa?"
Pelayan itu tak menjawab, namun ia mundur dari ambang pintu dua langkah, muncullah tamu Nanon, omega manis itu mendelik, "Ohm?!" seru Nanon, kemudian ia tersadar akan keberadaannya, "Eum maaf, pangeran Ohm? Kenapa di sini?"
Ohm hanya tersenyum tanpa menjawab, kemudian ia mengisyaratkan pada pelayan Nanon agar meninggalkan mereka berdua saja. Sejenak Ohm melirik sekitar lagi, sepi, Ohm kembali menatap temannya, "Formal amat? Kita cuma berdua di sini," Ujar Ohm seraya melangkahkan kakinya mendekat pada Nanon.
Nanon terpaku, dirinya baru kali ini melihat Ohm dengan balutan kain Moana yang memang terkenal akan tenunannya yang indah, pakaian khas pangeran yang khas itu membuat pangeran manapun yang memakainya akan terlihat...
"Handsome," Gumam Nanon tanpa sadar, tepat bersamaan dengan langkah Ohm yang terhenti, wajah keduanya hanya berjarak beberapa senti sekarang.
Deg
***
"Kamu tau? Pansa udah ngelamar putri dari kerajaan Miracle, tiga hari lagi kita dan keluarga raja Phapkum berangkat ke Miracle buat jemput istrinya Pansa," ucap Tay pada Nanon saat mereka setelah makan siang selesai.
Nanon menatap sang ayah, "Jadi, maksud kedatangan raja Phapkum sama keluarganya mau..."
Ratu New mengangguk, "Iya, selain itu, kita mau kamu sama pangeran Pawat dansa di pernikahan kakak kamu,"
Pansa adalah kakak Nanon, atau putri mahkota yang akan menjadi ratu menggantikan Tay di masa depan. Pansa kini berusia 23 tahun dan telah menyelesaikan pendidikannya yang juga di Kauriyakul. Di universitas Kauriyakul, para bangsawan khususnya alpha dan beta diharuskan mengambil pendidikan yang berhubungan dengan kerajaan.
Para putra dan putri mahkota adalah alpha, jadi mereka harus mengenyam pendidikan yang akan membantu mereka menjadi raja.
Tiga hari kemudian, rombongan Tay dan Phapkum telah tiba di landasan helikopter kawasan Miracle, mereka di sambut hangat sang raja dan putri mahkota Miracle.
"Selamat datang, yang mulia, semoga kalian senang berada di sini," sambut raja dari Miracle. Atau ayah mertua Pansa.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Denial (OhmNanon)
Teen FictionSudah menjadi rahasia umum sejak buku harian Nanon yang tidak sengaja tertinggal di dalam kelas, dan ditemukan oleh teman satu kelasnya. Nanon menyukai sang ketua kelas-Ohm Pawat Memendam rasa hampir tiga tahun, bagaimana selanjutnya? Berhenti atau...