05-Dansa

1.4K 145 2
                                    

Hari sabtu adalah hari yang paling disukai seluruh siswa di Kauriyakul Middle School (KMS) karena hari itu dikhususkan untuk pelatihan kerajaan dan tata krama. Yang mana pelatihan ini dilakukan bersama dengan lawan gender di tiga asrama mereka.

Untuk kelas satu di asrama omega, siswa kelas dua di asrama beta perempuan, dan siswa kelas tiga di asrama beta laki-laki. Asrama alpha tidak digunakan karena feromon alpha yang bercampur dikhawatirkan akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Seluruh siswa bersorak bahagia karena mereka dapat bertemu dengan lawan gender di luar sekolah. Apalagi pelatihan kerajaan tersebut juga para siswa harus melatih bakat mereka masing-masing dan kemudian harus menampilkan bakat mereka di panggung yang dibuat sederhana oleh pembina.

Mungkin Nanon adalah pengecualian, ia terlalu malas bertemu orang, apalagi ada Ohm Pawat, dan...

"Lo temen primary school-nya Dew Jirawat, kan?"

Dew Jirawat, seorang beta dari teman sekolah dasarnya yang pernah dekat dengan Nanon. Kini juga berteman dekat dengan Ohm yang sialnya hati Nanon seperti terombang-ambing melihat keduanya.

"Eum, iya..."

Stevy, teman satu kelas Nanon yang kini duduk di sampingnya itu memekik kecil, "Comblangin gue sama Dew, dong! Gue suka sama dia, yaa?" Demi dewi langit yang membuat langit cerah hari ini! Suasana hati Nanon justru buruk karena ocehan wanita beta yang tengah menunggu giliran berdansa disampingnya.

Nanon menghela napas, "Dew! Nih temen gue, Stevy namanya," sapa Nanon pada Dew dan langsung mengenalkan Stevy padanya, "Dia mau dansa sama lo, belum ada pasangan, kan? Nanti gue yang bilangin lo sama Stevy ke pak Singto," Cercah Nanon tanpa jeda lalu meninggalkan Stevy dengan Dew yang meringis kikuk, "Err...halo, gue Dew," sapa Dew kikuk pada Stevy yang sudah bergelayut manja pada lengan panjang Dew.

Nanon mendekati meja gurunya, "Pak Singto, saya mau daftarin itu Dew sama Stevy, mereka pasangan dansa," lapornya.

Kemudian pak Krist yang duduk di sebelah pak Singto itu menoleh pada Nanon, "Kamu udah ada pasangan?" Nanon menggeleng menjawab pertanyaan pak Krist.

Pak Krist tersenyum cerah, "Temen kamu juga ada yang belum dapet pasangan, kamu sama dia, ya? Tunggu gilirannya habis ini," pinta pak Krist dengan nada senang.

Di hari sabtu dan minggu, semua siswa dibebaskan berbahasa kepada guru atau pembina mereka.

"Siapa, pak?" Pak Krist menunjuk orang di sebelah Nanon yang tak lain adalah "Ohm?" Pekik Nanon refleks.

Nanon memelas pada pak Krist, "Oh, sir are you seriously? (bapak serius?)" Tanya Nanon tidak terima. Krist dan Singto mengangguk kompak "Yeah, we are (iya, kita serius). Pawat pasangan dansa kamu," ujar Singto santai, "Cuma kalian yang belum dapet pasangan, liat aja"

Netra omega jangkung itu mengedar, menelisik sekitarnya dan benar saja, seluruh temannya telah mendapatkan pasangan dansa-nya masing-masing, "Gak bisa switch?"

"If you can (kalo kamu bisa)" Celetuk pak Krist santai kemudian kembali pada pekerjaannya.

Dengan berat hati dan menghela napas berkali-kali, Nanon akhirnya menerima uluran tangan dari Ohm untuk terjun ke lantai dansa bersama.

Pelajaran pertama di kelas kerajaan adalah berdansa yang diampu oleh pasangan soulmate pak Singto dan pak Krist, mereka berdua adalah salah satu dari tiga pasangan yang mengajar di KMS dan merangkap juga menjadi pembina di asrama. Pak Singto di asrama alpha, dan pak Krist di asrama omega. Mereka berdua adalah pasangan yang baru menikah beberapa bulan yang lalu. Penunjukkan pak Singto dan pak Krist oleh yayasan ditujukan agar siswa mereka dapat menangkap chemistry dari pasangan dansa selain dari kemampuan Singto dan Krist dalam hal berdansa.

Di minggu sebelumnya, para siswa telah diajarkan bagaimana sikap-sikap dalam berdansa. Kemudian minggu ini mereka menentukan pasangan mereka untuk berdansa beberapa pertemuan kedepan sebagai pelajaran memperkuat chemistry. Hal ini penting dilakukan agar tarian mereka terlihat sempurna.

Beberapa pertemuan kemudian barulah mereka berganti pasangan. Pasangan itu terdiri dari :

Male alpha-male omega,
Male alpha-female omega
Male alpha-female alpha
Male alpha-female beta
Male beta-female beta
Male beta-male omega
Male beta-female omega
Male omega-female omega

Aturan itu dibuat dengan beberapa alasan yang hanya diketahui para leluhur yang akan diketahui semua gender saat mereka menemukan soulmate-nya nanti. Mereka dilarang memberitahukan alasan mereka karena setiap pasangan bisa berbeda-beda.

"Alpha-omega! Ayo turun ke lantai dansa!" Titah pak Krist lantang.

Dengan terpaksa, Nanon mengikuti Ohm yang menggandengnya kelewat lembut. Nanon mendengus tidak suka, "Lembut banget gandengnya, gue bukan cewek," gerutu Nanon pelan, namun masih di dengar lawan dansanya.

Ohm terkekeh, "But you are omega" ucap Ohm lembut.

"Alpha! Peluk omega kalian!" Seru pak Singto.

Grep!

Nanon tersentak dengan perlakuan Ohm yang tiba-tiba, wajah Nanon memerah seketika karena jarak wajahnya dengan Ohm hanya tinggal beberapa inci, tubuh mereka saling menempel karena Ohm memeluknya, "Why? I'm the alpha there (kenapa? Aku alphanya disini)" seringai Ohm membuat Nanon makin tersipu dengan wajah yang semakin dekat.

Pak Krist menghampiri Nanon dan Ohm untuk mengoreksi posisi mereka, "Jarak tubuh lima sentimeter, jangan sampai bersentuhan, nah begini," jelas pak Krist menerangkan sambil tersenyum kemudian berlalu, "Keep in this position (tetap dalam posisi ini)" pesan pak Krist sebelum berlalu memeriksa pasangan yang lain.

"Cie Nanon...bakalan dansa sama ayang dua bulan, nih!" Bisik Cimon menggoda Nanon yang melototinya "Mon, bisa diem, gak?!" Desis Nanon.

Musik yang diputar mengalihkan pembicaraan Nanon dan Chimon untuk segera berdansa mengikuti alunan musik klasik yang memenuhi aula tersebut.

Nanon dan Ohm bersamaan melangkahkan kaki mereka kompak membentuk persegi mengikuti ajaran pak Singto dan pak Krist minggu lalu. Dengan wajah tertunduk, Nanon berusaha sekuat tenaga untuk tidak melakukan kesalahan karena degup jantungnya yang tidak karuan.

"I have read your writing two days ago, are you really like me? (Aku udah baca tulisanmu dua hari yang lalu, kamu serius suka aku?" Tanya Ohm berbisik di sela langkahnya menuntun Nanon.

Chimon sialan

Nanon membenahi raut wajahnya, "No, i'm not! (Enggak),  Lo pikir, nama Ohm cuma lo doang?" Ujar Nanon ketus lalu memalingkan wajahnya.

"Tapi nama Ohm di marga Citsawangdee cuma gue," ujar Ohm remeh pada Nanon.

Nanon makin membuang wajahnya, ia sangat malu dengan pertanyaan Ohm dengan jarak tubuh dan wajah mereka yang terlampau dekat.

"Kalo lo beneran gak suka gue, coba bilang gitu sambil tatap mata gue,"







Bersambung

Fall In Denial (OhmNanon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang