"Eh, tau gak! Katanya ibu suri ngelarang pangeran Ohm buat punya selir!"
"Masa, sih? Emang iya? Ngatur banget! Orang anaknya aja punya tiga selir!"
"Kalian nggak tau? Pangeran omega kan dari Plethora, di sana nggak ada sejarah raja punya selir!"
"Tapi itu kan di kerajaan pangeran Omega, nggak bisa sama dong di sini!"
"Tapi nih ya, pangeran omega keliatan bucin banget sama pangeran omega!"
"Raja-raja yang dulu emangnya nggak bucin juga sama ratunya? Kecuali yang bukan mate nih, ya! Tapi akhirnya? Punya selir juga, who knows,"
Nanon mendengar semua pergunjingan para pelayan yang sedang meracik pupuk di taman dekat kamarnya, semuanya, tanpa terkecuali. Tiba-tiba muncul perasaan tidak nyaman dalam hatinya. Benarkah Ohm akan menduakannya dengan mengangkat selir?
Ia membaca banyak buku sejarah, raja-raja yang mempunyai mate pria, pasti mempunyai selir, berbeda dengan raja-raja yang mempunyai mate wanita, mereka cenderung setia, meskipun ada sebagian yang juga mengangkat selir. Hanya ayah dan para leluhurnya saja yang tidak seperti itu, Nanon tak bisa menjadikannya alasan.
Hal ini membuat pikiran Nanon jenuh, suasana hatinya memburuk, apalagi saat Ohm main ke kamarnya, "Ayo main musik!"
Pangeran omega itu menggeleng, matanya masih tetap menatap kearah luar jendela, dimana terdepat tanaman bunga mawar yang indah bermekaran, "Lo sendiri aja," Nanon yakin, tak akan ada orang yang memarahinya karena tidak berbicara formal terhadap sang alpha.
Ohm mengerutkan keningnya, Nanon tidak biasanya termurung begini, semangatnya selalu menggebu ketika hal itu berhubungan dengan musik. Pangeran itu berpikir, gosip tentang selir sudah sampai ke telinganya, dasar gosip, "Non, tentang gosip selir, ya?" Ohm mendudukan dirinya di hadapan sang omega, bertanya dengan lembut. Namun Nanon mengendikan bahunya tak acuh, ia sangat malas membahas hal ini, apalagi bersama pasangannya.
"Hidup gue lebih tentram kalo sendirian, gak mikir rasa cemburu kalo pasangan gue pergi sama yang lain, dan lebih tentram lagi kalo gue jadi mate nya orang biasa, gak perlu capek overthinking kalau misalkan pasangan gue punya selir, cuma raja yang boleh punya selir, kan?"
"Nanon..."
Tok tok tok
Nanon beranjak hendak membuka pintunya, namun ditahan sang alpha, "Gue aja," lalu remaja manis itu kembali duduk merenung menghadap jendela, tak menyadari nenek mertuanya datang berkunjung, "Pangeran Nanon, maaf karena ucapan nenek tadi malam," ujar ibu Suri seraya mendudukan dirinya di sisi kiri Nanon.
Yang lebih muda mengangkat kepalanya, wajahnya murung, aura manisnya tak Ohm dapatkan hari ini, "Saya gapapa, nenek,"
Ibu suri mengusap lembut surai calon istri dari cucunya, "Maaf, nenek sudah tahu gosip seperti ini akan terjadi, dan nenek yang tanggungjawab buat gosip ini," tuturnya, namun Nanon menggeleng, "Biar saja, nek, hak mereka berbicara, dan ini juga hak saya menutup telinga," Nanon menggenggam tangan keriput yang paling tua, "Lagipula...itu juga hak raja suatu saat nanti kalau dia ingin mengangkat selir, tradisi setia kepada istri hanya ada di Plethora, sedangkan saya akan menunggu mati di Moana, bukan Plethora. Jadi saya rela jika suatu saat nanti, alpha saya mengangkat selir,"
"Pangeran omega..." Ohm menggeleng, ia tidak setuju dengan ucapan Nanon.
Begitupun sang nenek, ia begitu tidak terima dengan pernyataan calon menantu cucunya, namun ia tidak bisa menolak, "Baiklah, sebagai gantinya, nenek akan mengabulkan lima permintaanmu setiap tahun jika pangeran Ohm benar-benar mengangkat selir," tuturnya, "Tapi mulai hari ini, nenek juga akan mengabulkan lima permintaanmu sampai kau menjadi istri pangeran Ohm,"
"Permintaan pertama, aku ingin kembali ke rumah, malam ini juga,"
***
Sebenarnya, Nanon berencana tinggal di Moana sampai dua minggu sebelum masuk ke tahun ajaran yang baru, sebelum mereka kembali masuk ke sekolah. Ini masih tiga minggu kurang tiga hari, namun Nanon sudah meminta pulang ke rumahnya. Berkat permintaannya pada sang nenek mertua, Nanon diizinkan dan diantarkan pulang ke rumah oleh pangeran mahkota menggunakan jet pribadinya.
"Nak, kok udah pulang? Bukannya masih minggu depan?"
Ratu New menyambut putra kesayangannya yang datang bersama Ohm malam-malam. Tatapan lesu tidak bersemangat begitu kentara New lihat dari putranya.
Tidur sama bunda, opsi terbaik yang ratu New tawarkan ketika Nanon ataupun Pansa merasa gundah, tidak memiliki suasana hati yang baik, dan juga ingin berbicara berdua saja dalam suasana yang nyaman. Anak-anak ratu New tidak terlalu dekat dengan sang ayah. Karena tugas kerajaan, raja Tay hanya bisa bertemu putra putrinya saat makan malam, itu pun jika sang raja tidak terlambat. Karena aturan jam makan di kerajaan Plethora tidak menunggu raja, melainkan waktu terbaik yang konon katanya bisa membuat pencernaan menjadi lancar.
Ohm akan kembali ke Moana saat pagi hari, ia tak mau mengganggu momen ibu dan anak tersebut. Ohm juga merasa bersalah akibat gosip yang menyebar di Moana tentang Nanon.
Setelah makan malam kerajaan, Ohm dan Nanon menemui putra dan putri mahkota serta kedua anak kembar mereka. Nanon bahkan tak ingat kapan kedua keponakannya lahir. Namun wajah Phanaan dan Patrine yang ia ingat sangatlah mirip. Rasanya asing, tapi nyaman, entahlah, mungkin karena ia kehilangan ingatannya selama satu tahun terakhir sebelum ia berada di semester kedua kelas dua. Selain itu, Phanaan juga berasal dari kerajaan Miracle, Nanon sedikit mengingat tempat tersebut.
Pangeran omega itu sangat bahagia bertemu kedua keponakannya, Chayakorn dan Chayapol. Salah satu dari mereka yang akan meneruskan tahta Pansa di masa yang akan datang, namun kini mereka baru bisa berjalan meskipun masih tertatih karena otot kaki nya belum kuat. Nanon akan menemani kedua keponakannya belajar berjalan besok.
Setelah puas bermain dengan keponalannya, Nanon mengantarkan alphanya menuju kamar yang sudah di siapkan untuk Ohm beristirahat. Nanon juga akan beristirahat, ibunya sudah menunggu di kamar.
Kini baru terasa lelahnya, setelah Nanon bersandar pada dada sang ibu dan menerima usapan lembut di surai legamnya, "Bun, kemarin malem aku makan malem sama semua anggota keluarga kerajaan, termasuk selir raja Mile juga," ucap Nanon mengawali curahan hatinya malam ini.
Remaja itu bercerita mengenai gosip selir yang sedikit memojokan dirinya hingga Nanon merasa stress. Beruntung sang nenek mengizinkannya kembali secepatnya ke Plethora. Jadi Nanon bisa sedikit lebih tenang, dan ia bisa memperbaiki suasana hatinya sebelum ia kembali masuk ke sekolah.
"Nanon... mungkin kamu kaget, di Plethora gak punya sejarah selir, jadi kalo di kerajaan lain. Selir tuh udah biasa, apalagi kalo ratu mereka male omega kayak kita berdua, pasti raja punya peluang besar buat ngangkat selir..."
"I already read that book,"
New tersenyum lembut, "Kamu tau neneknya pangeran Chimon? Dia adeknya raja sebelum ayah, neneknya pangeran Chimon dulu juga katanya sempet kaget, dia juga gak kenal sama yang namanya selir. Waktu suaminya ngangkat selir itu kandungan neneknya Chimon masih sekitar empat bulan, mood dia hancur banget, kaget, kecewa, sedih, bahkan dia hampir kehilangan bayinya. Tapi akhirnya dia nenangin diri dan mulai belajar, akhirnya dia tau kalo ngangkat selir adalah hak raja,"
"Bunda nyeritain itu supaya aku bolehin Ohm naik ke ranjang orang lain?" Protes Nanon tidak terima.
New mengusap pipi tumpah putranya, tatapannya begitu khawatir, siapa sih istri yang mau di duakan? Beruntung New adalah menantu Plethora. Jika ia bisa, maka ia tak akan menyerahkan Nanon kepada siapapun karena hanya kerajaannya yang tidak menduakan istrinya.
"Bukan, sama sekali bukan. Bunda cerita gini supaya kamu sama Ohm nanti bisa terus komunikasi dan gak akan ada orang yang kasurnya dinaikin Ohm, paham?"
"Bunda..." Nanon merengek, ia mengeratkan pelukannya pada sang ibu yang terus mengusap-usap surainya menenangkan, "Kamu tau nggak kenapa raja ngangkat selir?" Nanon menggeleng.
"Itu karena tugas kerajaan yang banyak banget, jadi komunikasi raja ke ratunya jadi jelek. Dan itu yang akhirnya bikin raja gak ngertiin ratunya, endingnya? Raja bisa aja naik ke ranjang orang lain,"
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Denial (OhmNanon)
Teen FictionSudah menjadi rahasia umum sejak buku harian Nanon yang tidak sengaja tertinggal di dalam kelas, dan ditemukan oleh teman satu kelasnya. Nanon menyukai sang ketua kelas-Ohm Pawat Memendam rasa hampir tiga tahun, bagaimana selanjutnya? Berhenti atau...