28-Kelas Tiga

531 75 0
                                    

Meskipun telah berbicara berdua dengan ratu Natta, meskipun Nanon sudah rela dengan apapun yang akan terjadi nanti di kemudian hari, remaja manis itu masih saja enggan bertemu sang alpha, walaupun jujur saja ia merindukan aroma dari pasangan hidupnya. Tidak tidak! Nanon tidak boleh manja! Aroma Ohm sudah dibuatkan parfum oleh ahli parfum kerajaan Moana. Jika ia merindukan Ohm maka tinggal membaui parfumnya saja.

Tapi tetap saja! Rasanya berbeda dibandingkan jika ia menghirup langsung aroma sang alpha dari ceruk lehernya, sumber utama keluarnya aroma khas setiap individu.

Di tahun ini, Nanon kembali berada di kelas yang sama dengan Ohm, 9B. Kelas yang dikhususkan untuk semua siswa yang sudah memiliki mate. Karena usia-usia Ohm dan Nanon adalah usia matang untuk mendapatkan pasangan hidup. Tetapi bukan untuk menikah dan mempunyai keturunan. Menurut penelitian, rahim omega apalagi omega pria, baru akan berfungsi dengan baik sesuai fungsinya yaitu pada usia dua puluh lima tahun. Lebih lama di bandingkan omega dan beta perempuan.

Peraturan wajib di 'kelas Mate' adalah duduk satu bangku dengan pasangannya.

Peraturan ini membuat Nanon memutar bola matanya malas. Sebagai orang kerajaan, Nanon selalu dituntut untuk menaati peraturan yang berlaku dimanapun saat Nanon berada. Tak terkecuali saat di sekolah, hal ini membuat Nanon terbiasa diam dan tak membantah. Banyak berbicara untuk beradu argumen adalah hal yang menguras energi. Meskipun Nanon harus belajar berbicara sebagaimana tugasnya di kerajaan nanti.

Namun menghadapi Ohm juga tak kalah melelahkan. Terutama untuk hatinya. Urusan hati sangatlah melelahkan. Saat di dalam kelas, Nanon melihat Chimon yang melambaikan tangan kepadanya, mengajak duduk di belakangnya. Sementara itu Chimon duduk dengan Perth, sang alpha. Di sana sudah ada Ohm yang menunggu Nanon dengan senyuman simpul khas dari sang pangeran mahkota.

"Selamat pagi! Semoga kalian suka dengan pembagian kelas ini!" Nanon segera duduk di samping sang alpha ketika mendengar seruan miss Jenny, seorang ratu yang sudah turun tahta karena suaminya telah tiada di usia muda, dan memilih mengabdikan dirinya di Kauriyakul. Miss Jenny masih berusia sekitar tiga puluh lima tahun, putrinya masih berusia sepuluh tahun dan kini di asuh oleh kerajaan karena aturan dari kerajaan tempatnya berasal. Raja terkini adalah adik ipar miss Jenny.

Senyum miss Jenny selalu mengembang, ia selalu memberikan energi positif kepada siapa saja yang bertemu dengan wanita tersebut. Pengendalian diri yang baik membuat miss Jenny tak pernah marah ataupun merasakan suasana hati yang buruk saat di kelas.

"Baik, anak-anak! Miss Jenny yang masuk pertama di kelas ini, itu artinya..."

"Miss Jen jadi wali kita! Yeaay!"

Menjadi anak buah dari miss Jenny adalah keasyikan yang tak tergantikan, bagi kelas yang di sebut kelas mate, bersama miss Jenny sebagai wali kelas merupakan anugrah dewi.

Wanita tersebut tersenyum simpul, ia lalu menarik perhatian siswa-siwanya, "Dengarkan miss!" Semua siswa menjadi diam seketika. Sepertinya kelas Nanon akan menjadi kelas terdisiplin satu tahun ke depan.

"Kelas sembilan adalah kelas terakhir di masa menengah pertama kalian, dan tahun depan kalian akan masuk ke menengah atas. Seperti yang kalian tahu, pembelajaran di menengah atas akan di sesuaikan dengan kasta dan keinginan profesi kalian di masa depan. Jadi di kelas ini, di tahun ini, kita terbebas dari pembelajaran akademik dan pembelajaran kita selama satu tahun adalah tata krama kerajaan dan persiapan menuju jenjang kalian selanjutnya,"

Tepuk tangan riuh bersahutan memenuhi ruangan yang berada dekat dengan tangga di lantai tiga, siapa sih yang tidak suka jika terlepas dari matematika, ipa, dan bahasa asing yang menguras energi? Tetapi pelajaran tata krama lebih menguras tenaga. Tapi setidaknya mereka tidak lagi memegang pena dan buku sampai mereka lulus nanti

Di kelas tiga, semua pembelajaran akan dilakukan secara berkelompok dan untuk kelas mate, akan diberlakukan sistem "Tiga pasang" untuk setiap kelompok yang ada. Pembelajarannya adalah olahraga, tatakrama kerajaan, sikap-sikap yang harus dipatuhi saat berada di dalam kerajaan, dan aktifitas kerajaan lainnya.

Semua siswa kelas tiga akan diajarkan bagaimana hidup di dalam kerajaan, baik yang memang sudah hidup di kerajaan dari lahir, maupun yang tidak. Karena siswa yang mendaftar di Kauriyakul adalah dari kalangan menengah atas sampai ke kerajaan.

Hari-hari Nanon akan penuh tantangan. Apalagi para siswa yang sudah di nobatkan menjadi pangeran mahkota omega dan putri mahkota akan mendapatkan pelajaran tambahan di hari sabtu bersama alpha mereka tentang raja dan ratu. Pendidikan semacam ini diberikan karena tuntutan para orang tua bangsawan di masa lalu yang menginginkan pendidikan raja dan ratu untuk anak-anak mereka agar saat generasi baru telah menjalankan tugasnya tak akan kesulitan lagi.

Sebenarnya, pendidikan semacam ini haruslah diberikan dari kerajaan langsung, karena tata krama dan urusan di dalam tiap kerajaan juga berbeda-beda. Hal ini membuat para pengajar yang pertama kali membuat pelajaran kerajaan menjadi kesulitan untuk menentukan apa saja yang bisa diajarkan untuk semua siswa yang berasal dari berbagai kerajaan. Namun kini buku panduan sudah tercetak rapi dan juga sudah di setujui oleh para pengajar yang ada di seluruh dunia.

Nanon menatap murung jadwal pelajaran dan kegiatannya selama satu tahun kedepan yang dibagikan Sunny, banyak sekali kegiatan psikologis dan spiritual yang mengikutsertakan alpha dan omega. Itu artinya, Nanon akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama sang alpha di satu tahun kedepan.

"Non? You okey?" Tanya Ohm memastikan, "Lo murung terus, sakit?"

Nanon menggeleng pelan dan melempar tersenyum tipis kepada sang alpha, "It's just headache, gapapa,"











Bersambung

Fall In Denial (OhmNanon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang